Berdayakan Masyarakat Desa Hutan di Mojokerto, LPPM UPN Veteran Jatim Kembangkan Usaha Olahan Jagung

Berdayakan Masyarakat Desa Hutan di Mojokerto, LPPM UPN Veteran Jatim Kembangkan Usaha Olahan Jagung

SURYA.co.id | SURABAYA – Potensi pertanian yang cukup menjanjikan terutama pertanian lahan kering dan hortikultura di Desa Kupang di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojekerto hingga kini belum dapat dimasimakan oleh masyarakat setempat.

Padahal salah satu potensi pertanian tanaman pangan unggulan di Desa Kupang yaitu jagung bisa diolah menjadi produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dalam bentuk bahan mentah.

Untuk itu dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan UPN Veteran Jawa Timur melaksanakan program pengabdian masyarakat Pihat (Hibah Penerapan Hasil Penelitian Bagi Masyarakat) berbasis inovasi produk olahan jagung sebagai komoditas unggulan.

Ketua tim, Ir Ulya Sarofa MM mengungkapkan pihaknya menyasar Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) “Watu Blorok” Desa Kupang Kecamatan Jetis Kabupaten Mojekerto untuk menjalankan program ini.

“Melalui program ini kami ingin meningkatkan pengetahuan dan pendapatan penduduk Desa Kupang dengan pelatihan pengolahan jagung menjadi beberapa produk olahan bernilai jual tinggi dalam rangka mengangkat potensi daerah dan diversifikasi pangan,”urainya, Jumat (29/7/2022).

Ulya menjelaskan timnya yang beranggotakan satu dosen Program Studi Teknologi Pangan yaitu Lukman Agung STP MP dibantu dua orang mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan memilih pengolahan jagung mentah menjadi produk olahan jagung berupa Tortilla dan Mie Jagung.

“Produk ini nantinya bisa sebagai produk unggulan di desa. Tak hanya mengajarkan proses produksi, kami juga mengenalkan cara pengemasan dan pemasaran produk yang baik dalam menunjang pengembangan produk olahan jagung,”lanjutnya.

Lukman menambahkan, pelatihan dilaksanakan di LMDH Watu Blorok dengan peserta masyarakat anggota LMDH Watu Blorok. Menurutnya warga cukup antusias dengan pelatihan yang terbilang bar bagi mereka.

“Proses pembuatan produk ini kami awali dengan pengolahan jagung dari jagung pipil menjadi tepung jagung. Selanjutnya diolah menjadi mie jagung dan tortilla (keripik jagung),”urainya.

Selain itu, tak kalah penting pengenaan bragam jenis pengemasan dan pengemasan yang ideal untuk produk olahan jagung ini.

“Tak hanya ketrampilan dan pengetahuan baru, kami juga menyerahkan bantuan alat berupa penepung jagung (disc mill) dan alat pengolah mie,”ppungkasnya.


Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *