Begini Kondisi Industri Tekstil hingga Sepatu Usai Dihajar Pandemi

Begini Kondisi Industri Tekstil hingga Sepatu Usai Dihajar Pandemi

tribunwarta.com – Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia menurun. Dari awalnya 51,8 di Oktober 2022 menjadi 50,3 di November 2022.

Airlangga mengatakan terdapat 12 sektor yang saat ini terpukul akibat kondisi pelemahan ekonomi global. Di antaranya ada industri tekstil dan produk tekstil (TPT), sepatu dan apparel (pakaian).

“Sektor-sektor tertentu kita sudah petakan ada sektor yang kontraksi dan ada sektor yang ekspansif. Di sektor yang kontraksi ada 12 termasuk di sektor TPT, maupun sepatu dan apparel,” kata Airlangga dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (2/12/2022).

Airlangga menyebut PMI manufaktur Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain. Meski begitu, dia meminta semua pihak waspada.

“Vietnam PMI-nya 47,4, Jepang 49, Myanmar 44,6 dan Malaysia 47,9. Ini artinya kita juga harus waspada,” bebernya.

Terlepas dari banyaknya ancaman dari global, Airlangga optimistis ekonomi Indonesia bisa mencapai target pertumbuhannya di angka 5,2% pada 2022 dan 5,3% pada 2023.

“Kita bisa tumbuh secara baik dan kemarin (kuartal III) tumbuh kita impresif 5,72%, tumbuh kedua sesudah Arab Saudi di antara negara-negara G20. Tentunya kita optimis 5,2% di tahun ini dan 5,3% sesuai APBN insya Allah bisa dicapai,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *