Bantah Wagub Jabar, Perhutani Garut Tegaskan Tak Ada Longsor dan Erosi

Merdeka.com – Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut, Jawa Barat, menegaskan tidak terjadi longsor maupun erosi di kawasan hutan. Hal ini membantah pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.

Uu saat meninjau wilayah yang terdampak banjir di Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada akhir pekan kemarin (17/7) menyebut bahwa banjir dipicu adanya kerusakan lahan hutan.

Kepala Seksi Komunikasi Perusahaan pada Perhutani KPH Garut, Ade Syahdan menjelaskan bahwa kawasan hutan di Kabupaten Garut tercatat memiliki luas 85 ribu hektar. Mengacu pada laporan di tahun 2016, dari seluruh jumlah itu 10 ribu hektar di antaranya dalam kondisi kritis.

Menyikapi kekritisan kondisi hutan tersebut, diungkapkan Ade, Perhutani KPH Garut di tahun 2017 melakukan penanaman di lahan seluas 2.000 hektar.

“Lalu tahun 2019 menanam pohon di lahan seluas 8 ribu hektare. Jadi kita sudah menanam pohon di lahan yang sebelumnya kritis seluas 10 ribu hektare,” ungkap Ade, Minggu (24/7).

Pasca penanaman yang dilakukan, disebutnya, Perhutani KPH Garut selalu melakukan pemantauan juga perawatan pohon yang ditanamkan agar tumbuh dengan baik. Saat ini, kondisi tanaman itu pun sudah tumbuh besar.

“(Kondisi hutan) rimbun kembali sehingga saat ini tidak ada lagi lahan di kawasan Perhutani Garut yang kritis,” sebutnya.

Dengan penanaman pohon di lahan-lahan kritis itu, menurutnya cukup membantu penyerapan debit air. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak ditemukannya longsor atau erosi di lahan tersebut.

Justru, hujan deras yang mengguyur yang menyebabkan terjadinya banjir pada Jumat (15/7).

“Penanaman pohon yang kami lakukan di lahan kritis seluas 10 ribu hektar itu membantu penyerapan debit air saat hujan. Dan sekarang pun dari kejadian intensitas hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir kemarin, hasil di lapangan tidak terjadi erosi,” tutup Ade. [tin]

Baca juga:
Cerita Korban Banjir Garut Kehilangan Rumah, Semula Menduga Tinggi Air Cuma Sejengkal
Akses Warga Terputus akibat Banjir, Pemkab Garut Bangun 10 Jembatan Darurat
Pasca Banjir Bandang di Garut, Terlihat Ngeri Jembatan Darurat Bambu Dibikin Warga
Banjir Garut Diduga karena Alih Fungsi Lahan, BNPB Pastikan akan Ada Penegakan Hukum
Bupati Garut Sebut Kampung Rawan Banjir Dari Sungai Harus Kosong, Ini Alasannya
Jembatan Putus, Begini Perjuangan Siswa di Garut Seberangi Sungai Pakai Perahu


Artikel ini bersumber dari www.merdeka.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *