Badan Otorita Gali Pengembangan Ekonomi Digital Labuan Bajo Flores

Badan Otorita Gali Pengembangan Ekonomi Digital Labuan Bajo Flores

Labuan Bajo: Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menggali potensi pengembangan ekonomi digital untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pariwisata secara digital di Labuan Bajo, Flores, NTT.
 
“Badan otorita coba lihat potensi pengembangan ekonomi digital dalam konteks metaverse, bangun metaverse pariwisata di Labua Bajo Flores,” kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina di Labuan Bajo dikutip dari Antara, Minggu, 14 Agustus 2022.
 

Shana merespons dorongan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate untuk membangun ekosistem digital di Labuan Bajo Flores saat melihat berbagai produk UMKM dalam Pameran Festival Golo Koe.
 
Dia mengatakan dengan adanya fasilitas infrastruktur digital yang telah dibangun Kementerian Kominfo, tentu ekonomi digital semakin diperkaya, tidak hanya dari sisi produk melainkan upaya membangun ekosistem digital itu sendiri.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Lewat pengembangan ekonomi digital, BPOLBF menggali potensi yang ada untuk mengoptimalkan beberapa bagian. Diantaranya pengoptimalan big data untuk pengelolaan manajemen kunjungan ke Labuan Bajo.
 
Selain itu, ada banyak hal lain yang perlu untuk dilakukan peningkatan kualitas pengelolaan pariwisata secara digital.
 
Dia menyebut Kementerian Kominfo telah memiliki pelatihan talent digital dengan berbagai tingkatan. Pada prinsipnya, Shana mendorong agar kesadaran digital tidak hanya sekadar menjadi pengguna (user) melainkan pembuat (creator) digital.
 
Selain mendorong adanya pengembangan ekonomi digital, Shana memberikan respons positif atas berbagai produk UMKM yang dipamerkan dalam Pameran Festival Golo Koe Labuan Bajo.
 
Shana menilai, dengan keterlibatan multi pihak, ekosistem pasar di Labuan Bajo dengan sendirinya telah terbangun; tidak membutuhkan produk dari tempat lain karena setiap UMKM binaan paroki-paroki dalam Keuskupan Ruteng telah menyediakan produk tersebut.
 
BPOLBF sendiri telah siap untuk mengembangkan usaha dari 150 pelaku UMKM yang terlibat pameran itu, tentunya sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing usaha.
 
“Pesan dari Pak Menteri (Kemenparekraf), bagaimana saatnya kita mengundang ekosistem swasta atau privat atau non pemerintah untuk berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata Labuan Bajo, karena pariwisata bukan hanya miliki pemerintah saja,” katanya.
 

(SAW)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *