Badai PHK Berlanjut, Ini 4 Perusahaan Teknologi Dunia yang Pangkas Karyawannya

Badai PHK Berlanjut, Ini 4 Perusahaan Teknologi Dunia yang Pangkas Karyawannya

tribunwarta.com – Memasuki tahun baru 2023, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih berlangsung.

Terbaru, beberapa perusahaan teknologi dunia mengumumkan akan melakukan PHK massal kepada karyawannya.

Amazon bakal melakukan PHK kepada sekita 18.000 keryawannya. Sedangkan induk perusahaan TikTok, ByteDance yang bermarkas di China juga melakukan PHK.

Dua perusahaan lainnya, yakni Vimeo dan Salasforce juga akan memangkas kurang lebih sebanyak 10 sampai 11 persen dari total karyawannya.

Berikut ini daftar perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan akan melakukan PHK di awal tahun 2023 ini.

1. Amazon

Dilansir dari CNN, Amazon berencana memberhentikan lebih dari 18.000 karyawan karena prospek ekonomi global terus memburuk.

CEO Amazon Andy Jassy mengatakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) ini akan berdampak pada beberapa tim misalnya departemen sumber daya manusia dan Toko Amazon.

“Di antara PHK yang kami lakukan pada bulan November, kami umumkan hari ini, kami berencana untuk mem-PHK lebih dari 18.000 pegawai,” tulis Jassy.

Seperti telah diberitakan, jumlah itu sebenarnya naik dari laporan bulan November lalu yang disebut hanya akan memangkas 10.000 karyawan.

Jumlah ini juga menjadi PHK terbesar sepanjang sejarah berdirinya Amazon.

Adapun jumlah 18.000 karyawan yang akan di-PHK itu kurang lebih merepresentasikan 1,2 pesen dari total karyawan Amazon secara global. Gelombang PHK ini mulai dilakukan sejak November lalu dan akan dilanjutkan mulai 18 Januari 2023.

Amazon dan perusahaan teknologi lainnya secara signifikan meningkatkan perekrutan selama beberapa tahun terakhir karena pandemi mengubah kebiasaan konsumen ke arah e-commerce.

Sekarang, banyak dari perusahaan teknologi yang tampaknya tidak tersentuh ini mengalami pukulan telak dan memberhentikan ribuan pekerja karena orang kembali ke kebiasaan pra-pandemi dan kondisi ekonomi makro memburuk.

2. ByteDance

Induk dari media sosial media TikTok, ByteDance melakukan PHK karyawannya dari berbagai departemen pada akhir tahun 2022, tetapi baru terendus awal tahun ini.

Dikutip dari South China Morning Post, perusahaan yang bermarkas di China ini sedang melakukan upaya untuk merampingkan operasi.

Langkah tersebut telah memengaruhi karyawan di Douyin, TikTok versi China dengan 600 juta pengguna aktif harian, serta operasi game dan real estatnya.

Meskipun tidak ada angka pasti terkait PHK ini, kemungkinan jumlahnya mewakili sebagian kecil dari tenaga kerja ByteDance yang memiliki lebih dari 100.000 karyawan di seluruh dunia.

Dengan jumlah tersebut, ByteDance disebut sebagai salah satu pemberi kerja terbesar di sektor teknologi China.

ByteDance sendiri dimiliki secara pribadi. Oleh karena itu, ByteDance tidak berkewajiban untuk mengungkapkan informasi terkait bisnisnya secara publik.

Pemutusan hubungan kerja biasanya dilakukan atas nama optimalisasi bisnis di sektor teknologi China dan juga merupakan praktik umum bagi pemberi kerja untuk memecat karyawan yang berkinerja buruk

3. Vimeo

Dilansir dari Techcrunch, Vimeo mengawali tahun 2023 ini dengan mengumumkan akan melakukan PHK karyawannya sebanyak 11 persen.

CEO Vimeo Anjali Sud mengatakan, pengurangan karyawan ini dilakukan karena kondisi ekonomi yang sedang tidak pasti.

“Ini adalah keputusan yang sangat sulit yang sangat memengaruhi kita masing-masing. Ini juga merupakan hal yang benar untuk dilakukan agar Vimeo menjadi perusahaan yang lebih fokus dan sukses,” ujar dia.

Adapun, tim yang paling terdampak PHK ini adalah divisi Sales serta Riset dan Pengembangan (R&D). Rincian jumlah karyawan yang di-PHK belum terungkap.

Sempat diketahui, per Desember 2021, Vimeo tercatat memiliki 1.200 karyawan lebih. Namun jumlah ini semestinya berkurang setelah perusahaan memangkas 6 persen karyawan pada Juli 2022.

Dengan begitu, ini bukanlah kali pertama Vimeo melakukan PHK. Tahun lalu, manajemen juga memangkas 6 persen karyawan.

Diluncurkan pada tahun 2004, Vimeo sekarang mengklaim lebih dari 260 juta pengguna, termasuk perusahaan besar, usaha kecil, organisasi, dan pembuat konten.

4. Salesforce

Perusahaan perangkat lunak (software) Salesforce mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 10 persen dari karyawannya. Tak hanya melakukan PHK, perusahaan juga diketahui akan menutup beberapa kantornya.

Rencananya, PHK karyawan Salesforce ini kana dilakukan selama beberapa minggu mendatang.

Dilansir dari CNN, Co-CEO Salaesforce Marc Benioff menjelaskan, perusahaan merekrut terlalu banyak karyawan ketika awal pandemi Covid-19.

Namun begitu, setelah pandemi mereda, ekonomi global justru anjlok dan berimbas ke bisnis perusahaan. Dari sebab itu, manajemen lanats melakukan perampingan.

“Saat pendapatan kami dipercepat melalui pandemi, kami mempekerjakan terlalu banyak orang yang mengarah ke penurunan ekonomi yang sekarang kami hadapi, dan saya bertanggung jawab untuk itu.” kata dia.

Perusahaan tidak merinci berapa jumlah karyawan yang akan di PHK. Meskipun demikian, Namun, per Januari 2022 lalu, Salesforce disebut memiliki 73.541 karyawan secara global.

Jumlah karyawan itu naik per Oktober 2022, menjadi 79.824 karyawan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *