Australia Catat Kematian Perdana dalam Bencana Banjir di Wilayah Tenggara

Australia Catat Kematian Perdana dalam Bencana Banjir di Wilayah Tenggara

Melbourne: Otoritas Australia mengumumkan kematian perdana dalam bencana banjir bandang yang melanda wilayah tenggara sejak Sabtu kemarin. Pengumuman disampaikan di saat banjir telah melanda sebagian besar wilayah tenggara Australia.
 
Ratusan warga mulai membersihkan rumah mereka masing-masing, setelah banjir yang dipicu badai merendam berbagai ruas jalan, tempat tinggal dan mobil di tiga negara bagian. Daerah pinggiran Melbourne merupakan wilayah yang terkena dampak terparah.
 
Dua tahun yang “sangat basah” ini telah membuat sebagian besar wilayah Australia Timur basah kuyup. Saat ini, banjir bahkan bisa terjadi di Australia walau guyuran hujannya tidak terlalu deras.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Situasinya sangat menakutkan. Saya sudah ada di sini sejak bencana banjir lainnya, namun belum pernah ada yang seperti ini,” ujar Antoinette Besalino, pria berusia 61 tahun kepada kantor berita AFP, seperti dikutip dalam laman Al Jazeera, pada Senin, 17 Oktober 2022.
 
Wilayah di tiga negara bagian tenggara, yaitu Victoria, New South Wales dan Tasmania, memang berada di bawah peringatan banjir setelah sistem cuaca yang intens pekan ini setara dengan hujan lebih dari sebulan di tenggara.
 
Krisis ini terjadi setelah banjir pada Maret dan April di pantai timur Australia yang mengakibatkan kerusakan masif.
 
Sementara itu, korban tewas perdana banjir terbaru di Australia adalah seorang pria berusia 71 tahun. Ia ditemukan tewas di tengah banjir di halaman belakang propertinya di Rochester, sebuah kota kecil di bagian utara Melbourne.
 
“Tim SAR berada di lokasi kejadian dan polisi berusaha untuk sampai ke properti korban. Polisi kesulitan mencapainya karena terhalang banjir. Detail seputar kematian korban belum dapat ditentukan,” ujar pihak kepolisian.
 
Baca: Banjir Paksa Evakuasi Warga di Australia

Pembersihan besar-besaran

Saat air banjir mulai surut, warga mengarungi jalanan penuh gumpalan lumpur, melewati mobil-mobil yang ditinggalkan pemiliknya, dan pepohonan yang dipenuhi puing di sekitarnya. “Pembersihan akan memakan waktu lama,” ujar Peter Dimauro, pria berusia 58 tahun.
 
Sementara itu, Perdana Menteri negara bagian Victoria, Dan Andrews, mengatakan bahwa sekitar 466 rumah dilanda banjir
 
“Jumlah tersebut kemungkinan besar (hampir pasti) akan bertambah,” ujar Andrews. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
 

(WIL)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *