Apa Itu Aset: Pengertian, Jenis, serta Manfaatnya untuk Bisnis

Apa Itu Aset: Pengertian, Jenis, serta Manfaatnya untuk Bisnis

tribunwarta.com – Memiliki suatu bisnis atau usaha memang menjadi impian setiap orang.

Namun, untuk membangun sebuah bisnis tidak bisa sembarangan. Perlu adanya persiapan yang matang.

Kamu harus benar-benar memahami apa saja yang kamu butuhkan sebelum memulai bisnis.

Salah satunya adalah kamu harus memiliki aset. Apa itu aset?

Sebelum kamu membeli atau memilikinya, kamu harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari aset beserta dengan jenis dan manfaatnya supaya kamu tidak keliru dalam proses pengadaan aset untuk bisnismu.

    1. Aset Lancar (Current Assets)

    2. Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)a. Aset Berwujud/Aset Tetap (Fixed Assets)b. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)c. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

    a. Aset Berwujud/Aset Tetap (Fixed Assets)

    b. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)

    c. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

    a. Aset Berwujud/Aset Tetap (Fixed Assets)

    b. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)

    c. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

    1. Menjaga Nilai Kekayaan

    2. Meningkatkan Keamanan Harta Perusahaan

    3. Membuat Manajemen Risiko

    4. Menghindari Pengeluaran Berlebihan

    5. Mempermudah Penyusunan Anggaran

Pengertian Aset

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian aset adalah sesuatu yang memiliki nilai tukar, modal atau kekayaan.

Sedangkan pengertian aset menurut Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) No.16 (revisi 2011) adalah seluruh kekayaan milik seseorang atau perusahaan, baik berwujud maupun tidak berwujud yang berharga atau bernilai yang akan mendatangkan manfaat bagi seseorang atau perusahaan tersebut.

Kekayaan ini merupakan komponen yang sangat penting dalam usaha atau bisnis karena tanpa adanya aset, kegiatan operasional perusahaan tidak akan berjalan.

Jenis-jenis Aset

Aset dapat kamu bedakan menjadi 2 jenis, yaitu aset lancar dan tidak lancar. Perbedaan dari keduanya adalah sebagai berikut:

1. Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah jenis kekayaan milik perusahaan yang dapat kamu cairkan dalam bentuk uang tunai dalam waktu singkat atau biasanya kurang dari satu tahun.

Kekayaan ini memiliki perputaran atau manfaat yang dapat kamu rasakan dalam waktu singkat dan berguna untuk membiayai kebutuhan-kebutuhan mendesak. Beberapa contoh kekayaan yang termasuk dalam jenis ini adalah sebagai berikut:

    Kas, yaitu seluruh kekayaan yang ada pada kas perusahaan yang memiliki kegunaan untuk membayar keperluan rumah tangga perusahaan. Kas juga biasanya tersimpan di dalam bank sehingga dapat kamu cairkan kapanpun.

    Piutang dagang, yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain untuk menagih hutang atas penjualan suatu produk atau jasa yang biasanya mereka bayarkan dalam bentuk kredit.

    Investasi jangka pendek, yaitu dana tidak terpakai yang kamu putar kembali agar dapat menghasilkan laba.

    Piutang wesel, yaitu tagihan perusahaan kepada pihak lain untuk membayarkan hutangnya pada tanggal yang sudah tercantum dalam surat dengan tanda tangan di atas materai dari kedua belah pihak.

    Surat berharga, yaitu surat saham atau obligasi yang sewaktu-waktu bisa kamu jual apabila terdapat kepentingan yang sangat mendesak.

2. Aset Tidak Lancar (Non-current Assets)

Kekayaan jenis ini merupakan kebalikan dari jenis sebelumnya. Kekayaan ini memiliki siklus lebih dari satu tahun dengan yang artinya harta ini tidak bisa kamu cairkan dalam waktu yang singkat.

Biasanya, kekayaan tersebut bersifat permanen atau tidak dijual karena aset tersebut akan selalu kamu gunakan untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Kekayaan jenis ini dapat kamu bedakan menjadi 3 jenis yaitu:

a. Aset Berwujud/Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset berwujud adalah jenis kekayaan yang dapat kamu sentuh secara fisik dan dapat terlihat oleh mata.

Harta ini berguna untuk memproduksi suatu produk atau jasa sehingga tidak dapat kamu perjualbelikan melainkan kamu gunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.

Beberapa contohnya adalah:

    Tanah, berguna sebagai lahan untuk mendirikan bangunan suatu perusahaan. Sehingga, tanah ini tidak bisa kamu jual selama kegiatan operasional perusahaan masih berjalan. Jika suatu perusahaan tidak memiliki tanah, maka biaya pengeluaran perusahaan akan bertambah untuk menyewa tanah yang dipakai oleh perusahaan tersebut.

    Bangunan, berguna untuk tempat menjalankan operasional perusahaan. Tanpa bangunan, bisnis tidak akan bisa berjalan. Bangunan tersebut dapat berupa kantor atau pabrik.

    Mesin, berguna untuk memproduksi produk perusahaan. Jika tidak ada mesin, maka tidak ada produk atau jasa yang bisa kamu jual sehingga perusahaan tidak akan mendapatkan laba.

    Kendaraan, berguna untuk mengoptimalkan proses mobilitas perusahaan.

b. Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)

Artinya harta perusahaan tidak dapat terlihat oleh mata namun dapat kamu rasakan manfaatnya oleh perusahaan.

Aset tak berwujud dapat kamu sebut juga sebagai hak istimewa perusahaan yang dilindungi oleh undang-undang.

Beberapa contohnya adalah:

    Hak cipta, jika menciptakan suatu merek atau brand, kamu dapat mendaftarkannya ke HAKKI agar terhindar dari penjiplakan.

    Hak paten, berarti hak tunggal milik perusahaan terhadap penemuannya.

    Merek dagang, berarti hak perusahaan dari lembaga terkait untuk menggunakan nama atau brand dan logo dalam bisnisnya

    Franchise atau waralaba, berarti memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakan brand atau hak cipta milik perusahan dengan syarat tertentu.

c. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang termasuk ke dalam jenis aset tidak lancar karena dengan melakukan investasi jangka panjang berarti perusahaan telah menanamkan modal ke perusahaan lain sehingga dana yang sudah masuk ke dalam perusahaan lain, tidak dapat kamu cairkan dalam waktu yang singkat.

Namun, dengan menanam modal ke perusahaan lain, perusahaan akan mendapatkan keuntungan.

Aset perusahaan harus selalu kamu perhatikan karena jika tidak kamu kelola dengan baik maka hal tersebut akan menghambat kegiatan operasional perusahaan.

Oleh karena itu, perlu adanya manajemen aset agar seluruh kekayaan perusahaan dapat terkelola dengan baik dan maksimal.

Manfaat Manajemen Aset

Pengertian manajemen aset adalah pengelolaan aset milik seseorang atau perusahaan agar dapat kamu gunakan secara maksimal dan dapat mencapai tujuan tertentu. Manajemen ini memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, beberapa manfaatnya adalah:

1. Menjaga Nilai Kekayaan

Manfaat manajemen aset yang pertama adalah menjaga nilai jual aset agar tetap tinggi dengan memperhatikan pemeliharaannya. Jika suatu barang atau bangunan rusak maka nilai jual aset tersebut akan turun.

Dalam pemeliharaan harta perusahaan, kamu juga membutuhkan dana pemeliharaan. Namun, hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan output yang tinggi untuk masa yang akan datang.

2. Meningkatkan Keamanan Harta Perusahaan

Suatu perusahaan pasti memiliki kekayaan dan modal yang banyak. Banyaknya modal, tentu akan membuat kamu merasa kesulitan dalam mengawasi seluruh harta perusahaan.

Namun dengan adanya manajemen aset, kamu dapat meminimalisir terjadinya kerusakan atau kehilangan pada harta perusahaan tersebut karena harta tersebut akan tersimpan dengan baik dan aman.

3. Membuat Manajemen Risiko

Manajemen risiko berguna untuk mencegah, mengantisipasi, atau mengendalikan risiko buruk yang akan terjadi pada suatu perusahaan. Kamu sangat memerlukan manajemen risiko untuk bisa meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman atau risiko dari kekayaan perusahaan.

Dengan adanya manajemen risiko, kamu juga dapat menganalisis kemungkinan terjadinya ancaman terhadap harta kekayaan pada masa yang akan datang.

4. Menghindari Pengeluaran Berlebihan

Dengan adanya manajemen, perusahaan akan bisa lebih mengontrol pengeluaran atau pembelian kebutuhan perusahaan secara berlebihan.

Perusahaan bisa lebih memilah lagi mana yang menjadi prioritas utama dalam pembelian atau pengadaan modal baru sehingga dapat menekan biaya pengeluaran perusahaan.

5. Mempermudah Penyusunan Anggaran

Manajemen aset dapat membantu kamu dalam menyusun anggaran perusahaan.

Hal tersebut terjadi karena setiap penjualan dan pembelian kebutuhan perusahaan sudah kamu atur dalam manajemen ini sehingga pengeluaran dan pemasukan perusahaan jadi lebih terkontrol dan kamu juga dapat lebih mudah dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.

Sekarang, kamu sudah tahu apa saja aset yang kamu butuhkan untuk membangun sebuah bisnis atau usaha, bukan?

Membangun sebuah bisnis memang tidak bisa sembarangan. Banyak sekali sesuatu yang perlu kamu pelajari.

Semoga penjelasan di atas dapat membantu kamu yang ingin membangun bisnis untuk menentukan pengadaan mana yang harus kamu prioritaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *