Ancaman Resesi 2023, Bos LPS Yakin Tidak Ada Bank Besar yang Jatuh

Ancaman Resesi 2023, Bos LPS Yakin Tidak Ada Bank Besar yang Jatuh

tribunwarta.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai krisis ekonomi global tidak berpengaruh signifikan pada perekonomian Indonesia maupun industri perbankan dalam negeri.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, resesi ekonomi global akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia, namun dampaknya tidak terlalu signifikan.

“Saya termasuk orang yang optimistis bahwa kalau kita menjalankan kebijakan fiskal, moneter, dan kebijakan ekonomi umumnya dengan benar, seharusnya (ekonomi) kita enggak parah parah amat,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (7/12/2022).

Pasalnya, ketika negara di dunia mengalami pertumbuhan negatif di tahun 2008, ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 4,6 persen karena permintaan dalam negeri terjaga. Kondisi seperti inilah yang akan kembali terjadi di Indonesia saat ini.

Adapun pada Kuartal III 2022, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan inflasi pada November 2022 sebesar 5,42 persen yoy.

“Sial-sialnya kalau semuanya pada negatif kalau kita bener kebijakannya, paling sial kita masih bisa tumbuh 4,6 persen tapi saya yakin kita bisa tumbuh di atas itu,” ucapnya.

Hal yang sama juga akan terjadi di industri perbankan yang tidak akan terpengaruh signifikan terhadap krisis ekonomi global.

Pasalnya, sampai saat ini dia tidak memprediksi akan ada bank umum dalam negeri yang mengalami kejatuhan akibat krisis ekonomi di tahun depan.

Jikalau ada bank yang tutup pun, bank tersebut hanyalah bank perkreditan rakyat (BPR). Namun perlu diketahui, penutupan BPR ini memang lazim terjadi setiap tahunnya.

“Saya tidak mengantisipasi bank besar ada yang jatuh tahun depan. Kalau BPR sih biasa, setiap tahun mungkin 6-7 bank jatuh, tahun ini tambah sedikit sekali,” ungkap Purbaya.

Kendati demikian, LPS tetap waspada mengamati pergerakan pasar dan senantiasa bersiap jika sewaktu-waktu perlu melakukan langkah intervensi pasar.

“Kita akan melakukan intervensi kalau diperlukan. Tetapi hitungan kita sampai dengan sekarang adalah keadaannya masih akan terkendali,” ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *