Alhamdulillah, banjir di Bekasi mulai surut

Alhamdulillah, banjir di Bekasi mulai surut

Bantuan logistik berupa nasi bungkus turut diberikan bagi warga terdampak oleh lembaga dan organisasi daerah setempat.

Cuaca di lokasi terdampak terpantau mendung dan berawan. Prakiraan cuaca tiga harian per 16 sampai 18 Juli 2022 yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukan Kota Bekasi didominasi cuaca berawan dan peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga menjelang malam hari di wilayah Kota maupun Kabupaten Bekasi pada 18 Juli 2022.

Banjir di Kabupaten Bekasi berangsur surut

Banjir juga merendam tiga kecamatan di Kabupaten Bekasi. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat wilayah terdampak banjir berada di Kecamatan Tambun Utara (Desa Karang Satria, Satria Mekar, Sriamur dan Satria Jaya), Kecamatan Babelan (Kelurahan Kebalen, Desa Babelan Kota dan Desa Buni Nakti) serta Kecamatan Sukawangi (Desa Sukamekar).

Peristiwa yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Kali Bekasi meluap dan merendam 41 rumah warga dengan tinggi muka air 20 sampai 60 sentimeter pada Sabtu (16/7) pukul 13.45 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi melakukan proses evakuasi warga terdampak ke rumah kerabat dekat yang tidak terdampak banjir serta melakukan pendataan lebih lanjut bersama perangkat desa dan kecamatan setempat.

“Kondisi mutakhir saat ini banjir berangsur surut dan warga yang melakukan evakuasi sudah berangsur kembali ke rumah masing-masing,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya.

Kajian inaRISK menunjukan bahwa Kota Bekasi memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 13 kecamatan sedangkan Kabupaten Bekasi berdampak pada 23 kecamatan.

BNPB mengimbau bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi maupun kiriman aliran air melalui sungai dari daerah yang sedang diguyur hujan.

Bagi daerah yang berada di area aliran sungai dapat melakukan pemantauan dan pembersihan secara berkala serta membuat penahan maupun area penampungan air jika curah hujan tinggi memicu peningkatan tinggi muka air sehingga dapat meminimalisir air memasuki area pemukiman warga.

Pemerintah daerah setempat juga dapat membuat rencana kedaruratan untuk mengantisipasi potensi bencana dengan membuat jalur maupun tempat evakuasi, mempersiapkan peralatan serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mendukung giat penanganan darurat bencana.


Artikel ini bersumber dari www.alinea.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *