Akibat Sering Pindah Kerja, Kamu Dapat 3 Kerugian Keuangan Ini!

Akibat Sering Pindah Kerja, Kamu Dapat 3 Kerugian Keuangan Ini!

tribunwarta.com – Kamu sering merasa kalau pekerjaanmu melelahkan, tidak nyaman dan bikin stress sehingga kamu sering pindah kerja?

Kondisi sering pindah-pindah kerja mungkin terlihat sepele, namun ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut.

Mari kita lihat apa 3 kerugian keuangan yang dapat terjadi jika kamu sering pindah kerja.

Rubrik Finansialku

Kerjaan Terasa Melelahkan dan Bikin Stress?

Marc Anthony pernah berkata, “If you do what you love, you’ll never work a day in your life.” Apakah kamu juga sependapat?

Jadi, berlaku pula sebaliknya dimana saat kamu mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak diminati, maka akan terasa seperti pekerjaan yang sangat menyiksa. Terlebih saat pekerjaan begitu berat hingga rasanya stress banget.

[Baca Juga: Jembatan Menuju Kebebasan Finansial: Berpindah dari Sisi Kiri ke Sisi Kanan Kuadran]

Lantas apa yang kamu lakukan? Apakah kamu kemudian pindah dan mencari pekerjaan lain? Atau kamu justru terus bertahan meski tidak bahagia dengan pekerjaanmu sekarang?

Tolong bagikan pendapat kamu dalam kolom komentar di bawah ya, sehingga pembaca yang lain pun bisa mendapat inspirasi mengenai kasus ini. Terima kasih!

Saya sendiri pernah merasakan hal ini pada saat bekerja sebagai seorang tenaga pengajar. Sebenarnya saya senang mengajar, namun saat itu beban pekerjaan terasa sangat berat sehingga saya tidak mampu mengurus rumah lagi.

Sebagai seorang ibu rumah tangga yang bekerja, memilih antara pekerjaan dan mengurus rumah adalah sebuah keputusan yang penting.

Pada akhirnya, saya mengambil keputusan untuk berhenti bekerja dan mencari pekerjaan lain yang bisa dikerjakan di rumah. Namun saya sering bertanya apakah keputusan saya ini benar?

[Baca Juga: Kebebasan Finansial Bukan Berarti Kaya dan Bebas Utang Lho! Tapi…]

Terlebih, ini bukan pertama kalinya saya pindah kerja. Sebelumnya juga saya bekerja pada sebuah perusahaan dan memutuskan berhenti karena tidak ada jenjang karier yang jelas.

Saya jadi semakin takut, apakah pindah kerja ini merugikan?

Untuk mendapatkan jawabannya saya membaca banyak artikel dan menemukan pembahasan berikut ini di situs Finansialku.

Artikel-artikel Finansialku memang sangat membantu, banyak hal lain yang bisa kamu peroleh disini mulai dari informasi dan berita terkini, trend dan fashion masa kini, hingga tips-tips yang membantu seperti kasus ini.

Jadi jangan ragu untuk selalu mengakses situs Finansialku dan peroleh informasi terkininya ya. Nah, untuk mencari artikel-artikel lainnya, Kamu dapat klik tautan berikut ini:

Nah, kembali pada topik nih. Saya menemukan bahwa sering pindah kerja ternyata bisa menyebabkan kerugian keuangan. Kerugian keuangan seperti apa?

3 Kerugian Keuangan akibat Sering Pindah Kerja

Saat saya mempertanyakan kebenaran akan keputusan resign kerja, saya menemukan sebuah topik bahasan tentang ini.

Di satu sisi, orang menilai bahwa pindah kerja dengan alasan yang lebih baik mungkin merupakan keputusan yang tepat.

Kamu juga mungkin tahu bahwa dalam konsep cash flow quadrant, ada beberapa cara untuk menghasilkan uang sesuai karakteristik orang, dan itu sah-sah saja.

[Baca Juga: Konsultasi: Dengan Adanya Kewajiban Menggunakan BPJS Kesehatan, Apakah Kita Harus Tetap Memiliki Asuransi Swasta?]

Namun, di sisi lain saya juga memahami pandangan bahwa sering pindah kerja bisa menjadi sebuah kebiasaan buruk. Dimana kita dengan mudahnya resign dan pindah kerja hanya karena hal yang sepele dan tidak lagi serius.

Di sinilah bahayanya! Jika kamu mulai merasa pindah kerja itu hal yang normal dan sering melakukannya tanpa alasan yang jelas, maka sudah waktunya kamu menyadari kerugian dari kebiasaan ini.

Melansir dari Qerja.com, ada 3 kerugian keuangan utama yang akan kamu rasakan jika sering pindah kerja. Penasaran? Langsung saja kita simak apa 3 kerugian keuangan tersebut di bawah ini:

#1 Kehilangan Benefit Perusahaan

Kerugian pertama yang diungkapkan oleh Qerja.com adalah kehilangan benefit perusahaan, misalnya saja bonus.

Seperti kamu ketahui, perusahaan akan menghitung masa kerja dan mempertimbangkan periode evaluasi sebelum memberikan bonus pada karyawannya.

Seseorang yang telah bekerja selama setahun penuh atau lebih akan mendapat bonus tanpa dipotong. Nilai bonus bisa mencapai satu kali gaji atau bahkan bisa lebih dari satu bulan gaji jika diukur berdasarkan prestasi.

Nah, bagi kamu yang sering pindah kerja, kemungkinan besar kamu tidak sempat memperoleh bonus tahunanmu ini. Hal ini dikarenakan kamu mungkin saja hanya bekerja beberapa bulan di sana.

Kemungkinan kedua bonus kamu mungkin kecil, karena masa kerja yang singkat dan perhitungan prorate.

Jadi, apabila bonus yang diberikan perusahaan cukup besar dan diukur berdasarkan waktu kerja sebaiknya kamu juga pertimbangkan lagi soal pindah kerja. Apa kamu rela kehilangan bonus ini?

#2 Kehilangan Fasilitas Perusahaan

Kerugian keuangan yang akan sangat jelas terasa adalah saat kamu tidak lagi bisa menikmati fasilitas perusahaan tempatmu bekerja. Misalnya yang pertama adalah kamu tidak akan lagi dapat tunjangan kesehatan.

Tunjangan kesehatan adalah salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan untuk menjamin kesejahteraan pekerjanya.

Biasanya besar anggaran yang diberikan kepada karyawan kontrak yang baru bekerja beberapa bulan lebih kecil daripada karyawan yang sudah mengabdi bertahun-tahun.

[Baca Juga: 7 Alasan Bisnis Online dan Freelance adalah Jalan Tercepat Mencapai Kebebasan Finansial]

Artinya, apabila kamu sudah bekerja selama satu–dua tahun di sebuah perusahaan, maka kamu berhak mendapat tunjangan kesehatan secara penuh.

Berdasarkan riset Kaiser Family Foundation yang dikutip dari CNBC.com pada 2016, hampir tiga perempat karyawan baru menghadapi masa tunggu sekitar dua bulan sebelum mendapat tunjangan kesehatan secara penuh.

Bayangkan bila kamu atau keluargamu mengalami sakit di masa tunggu tersebut. Kamu harus mengeluarkan biaya cukup besar. Padahal, jika kamu bertahan di perusahaan sebelumnya, seluruh ongkos rumah sakit ditanggung perusahaan.

Nah, ketika pindah kerja, kamu harus siap mengalami kerugian finansial karena tunjangan kesehatan yang diberikan perusahaan jumlahnya pasti lebih sedikit.

Pada tempat kerja baru, waktu kerjamu masih sedikit dan tunjangan kesehatan juga umumnya masih rendah.

Fasilitas dan tunjangan dari perusahaan bukan hanya untuk kesehatan saja.

Seseorang yang sudah bekerja selama satu-dua tahun di perusahaan bisa mendapat fasilitas lain seperti tunjangan kacamata, biaya perawatan gigi, tunjangan daycare anak, hingga tunjangan rekreasi.

[Baca Juga: Apakah Anda Membutuhkan Kebebasan Finansial yang Lebih Baik dalam Pernikahan Anda?]

Semua ini umumnya diberikan pada karyawan dengan masa bakti minimal 1 tahun. Setelah pindah kerja, kamu mesti bertahan hingga setahun agar bisa dapat fasilitas serupa.

Bahkan bisa saja kamu tidak menerimanya karena kebijakan perusahaan yang berbeda.

Jadi, jika belum siap menerima kerugian ini, jangan sering pindah kerja ya!

#3 Kesulitan Mengajukan Pinjaman

Kerugian keuangan terakhir yang mungkin akan berdampak nyata padamu saat sering berpindah-pindah kerja tentu kesulitan mengajukan pinjaman. Mengapa demikian?

Stabilitas pekerjaan adalah salah satu syarat untuk mengajukan pinjaman. Biasanya, bank akan memberi pinjaman pada orang yang menjadi karyawan tetap di satu perusahaan setidaknya selama satu tahun.

Jadi, jika kamu sering berpindah kerja, maka kemungkinan besar kamu akan kesulitan mendapat pinjaman dari bank untuk membeli rumah atau mobil.

[Baca Juga: Mulai Lakukan Beberapa Kebiasaan Ini Demi Meraih Kebebasan Keuangan]

Meskipun penghasilanmu setelah pindah kerja lebih tinggi dan terbilang besar, namun bank ingin nasabah yang bisa membayar utang secara kontinu.

Kesimpulannya, kamu yang baru memulai pekerjaan selama enam bulan, maka sebaiknya menunggu sampai waktu yang cukup jika berencana mengajukan pinjaman.

Kalau berencana pindah lagi dalam waktu dekat, berarti kamu harus menunda untuk mengambil kredit.

Tapi ingat juga ya, menunda kredit bisa menimbulkan kerugian finansial karena harga rumah atau barang lain yang diincar bisa mengalami kenaikan sewaktu-waktu.

Jadi, Jangan Jadikan Sering Pindah Kerja Kebiasaan!

Setiap orang pasti mendambakan pekerjaan yang menyenangkan dan sesuai dengan minat, sayangnya tidak semudah itu mendapatkan pekerjaan idaman. Namun, bukan artinya kamu bebas sering pindah-pindah kerja mencari jawaban atas impianmu ini.

Kamu harus paham apa benefit dan kerugian dari pindah kerja tersebut sebelum mengambil keputusan. Lihat dahulu dan bandingkan mana yang lebih besar, benefit atau kerugiannya.

Jangan sampai keputusanmu justru malah menghancurkan kondisi keuanganmu.

Bayangkan saja, bagaimana bisa mencapai financial freedom jika kamu terus pindah kerja?

Jika kamu mengalami kerugian keuangan akibat sering pindah kerja, kamu mungkin mengalami kesulitan pengaturan keuangan. Untuk mengatasinya, cobalah gunakan aplikasi pengatur keuangan seperti Finansialku.

Anda dapat mengunduhnya secara gratis di Google Play Store atau dengan meng-klik banner berikut ini:

Sekarang kamu tahu kan apa saja kerugiannya jika kamu sering pindah kerja? Mungkin saja teman-temanmu terjebak dalam kerugian ini.

Kamu bisa menjadi sahabat yang baik bagi mereka dengan membagikan artikel ini.

Punya pertanyaan mengenai artikel ini atau pun tentang keuangan? Silakan tinggalkan komentar pada kolom di bawah!

Sumber Referensi:

    Knowledge Brings Money. Robert Kiyosaki’s Cash Flow Quadrant. Knowledgebringsmoney.com – http://bit.ly/2HoQO4Q

    Eka Utami. Juli 2019. Tiga Kerugian Finansial Yang Muncul Akibat Sering Pindah Kerja. Qerja.com – http://bit.ly/2ZqCVNF

Sumber Gambar:

    Kerugian Pindah Kerja – http://bit.ly/2zw5CdL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *