Akhiri Reli, Wall Street Ditutup Terkoreksi Imbas Prospek Suram Perusahaan

Akhiri Reli, Wall Street Ditutup Terkoreksi Imbas Prospek Suram Perusahaan

tribunwarta.com – JAKARTA, Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (19/10/2022) waktu setempat atau Kamis (20/10/2022) dini hari WIB.

Hal itu sekaligus menandai Wall Street mengakhiri reli multi-sesi seiring prospek suram perusahaan yang semakin menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi resesi.

Mengutip Reuters, tiga indeks saham utama Bursa AS ditutup melemah, sementara imbal hasil Treasury melonjak hingga menyentuh level tertinggi baru dalam 14 tahun terakhir.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 99,99 poin atau 0,33 persen menjadi 30.423,81. S&P 500 (.SPX) kehilangan 24,82 poin atau 0,67 persen ke level 3.695,16. Nasdaq Composite (.IXIC) turun 91,89 poin, atau 0,85%, menjadi 10.680,51.

Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, mengatakan melemahnya Wall Street akibat pelaku pasar melakukan konsolidasi setelah beberapa perusahaan menyampaikan prospek suram ke depan.

Hal itu, lanjutnya, semakin diperparah dengan pengumuman inflasi Inggris yang lebih tinggi dari perkiraan. Data menunjukkan inflasi Inggris mencapai 10,1 persen pada bulan September mendorong saham Eropa untuk mematahkan kenaikan beruntun mereka baru-baru ini.

“Ini sebagian jeda setelah reli. Pasar sedang mengambil nafas,” kata Peter Tuz, seperti dikutip Reuters, Kamis (20/10/2022).

Sementara David Keator, mitra di Keator Group, perusahaan manajer investasi di Lenox, Massachusetts, mengatakan pelaku pasar menyeimbangkan serangkaian pendapatan perusahaan, seiring kekhawatiran akan prospek ke depan yang suram.

Hal itu, terutama dilakukan terhadap sejumlah saham, antara lain Procter & Gamble, Travelers Companies Inc (TRV.N), dan Baker Hughes Co (BKR.O).

“Pasar masih tidak yakin kapan The Fed akan menyadari apa yang telah mereka lakukan. The Fed menjalankan mandatnya untuk menangani inflasi dengan serius, tetapi ada terlalu banyak obrolan tentang pengetatan,” ungkap David Kreator.

Editor : Jeanny Aipassa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *