Agar Pengelolaan Mesin ATM Lebih Murah

Agar Pengelolaan Mesin ATM Lebih Murah

Agar Pengelolaan Mesin ATM Lebih Murah

Saat ini industri perbankan lewat berbagai produk fintech tumbuh dan berkembang pesat, namun kebutuhan tarik tunai atau cash dalam bertransaksi di masyarakat masih akan menjadi pilihan utama. Apalagi penetrasi teknologi fintech juga belum merata. Bank harus bisa bermanuver agar produk dan jasanya tetap diminati masyarakat tapi tetap mampu efisien dalam operasionalnya.

Direktur utama PT Multiartha Adhirajasa Abdul Wahid Azar mengatakan bank akan lebih aman berinvestasi dan jaminan pendapatan fee based income yang tinggi. Konsep Lowcostatm yang ditawarkan perusahaannya menurut Abdul bisa menjadi solusi pengelola bank dalam pengembangan ATM, dengan memangkas biaya dan sistematic pekerjaan lebih disederhanakan. Solusi ini diklaim akan menghemat biaya operasional dan biaya SDM yang sangat signifikan. Mulai dari swicthing ATM/CRM hingga ke lokasi-lokasi ATM/CRM ditangani oleh Lowcostatm.

PT Multiartha Adirajasa memperkenalkan Management Service Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mesin setor tarik tunai alias Cash Recycle Machine (CRM) ini melalui layanan Lowcostatm. Dengan menggunakan layanan ini, bank dapat investasi ATM/CRM dengan benefit mulai dari biaya menjadi lebih hemat, target market antar nasabah (on net) tercapai dan fee based income semakin akan tinggi.

Abdul mencontohkan selama ini bank membutuhkan biaya antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta untuk mengoperasionalkan 1 lokasi mesin tarik, setor tunai (ATM/CRM). Sedangkan dengan konsep Lowcostatm biaya bisa dipangkas dan hanya membutuhkan biaya kisaran Rp 7 juta s/d Rp 12 jutaan per bulan untuk operasional CRM.

Selama ini bank membutuhkan biaya investasi atau capex yang tinggi ratusan juta rupiah biaya pertahun dan opex (biaya operasional) bulanan yang masih tinggi, belum lagi resiko salah memilih lokasi membuat bank tidak ada pilihan lain, meneruskan sewa dengan transaksi rendah, atau relokasi dengan investasi baru ratusan juta rupiah di samping itu biaya software switching interkoneksi yang mahal dan statis tidak memberikan ruang gerak bagi banker untuk improvisasi produk dan terget market.

“Dengan bermitra Lowcostatm.co.id, banyak pilihan investasi yang terjangkau, dan dapat dijadikan alternatif cara investasi ATM/CRM yang aman dengan Analisa strategi bisnis berdasarkan atas sajian data market yang akurat. Selain itu prosedur kerja cepat, efektif dan efisien, serta memberikan solusi biaya investasi capital expenditure menjadi operational expenditure,” kata Abdul.

Jadi, bank akan lebih banyak waktu untuk peningkatan produktifitas dan meningkatkan layanan kepada nasabah termasuk sosialisasi produk. Lebih dari itu, bank dapat menghemat SDM dan banyaknya vendor yang berdampak pada tingginya biaya dapat dihindari.

Abdul menyebut Multiartha Adhirajasa merupakan perusahaan yang telah puluhan tahun menggeluti bidang pengelolaan ATM/CRM yang telah bekerjasama dengan bank-bank terkemuka di Indonesia dan internasional.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


Artikel ini bersumber dari swa.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *