Ada Ancaman Resesi, Bos Bank BUMN Optimistis Tatap 2023

Ada Ancaman Resesi, Bos Bank BUMN Optimistis Tatap 2023

tribunwarta.com – Menjelang 2023 kekhawatiran resesi dan ketidakpastian ekonomi global semakin menjadi. Meski demikian, Indonesia disebut masih memiliki daya tahan di tengah ketidakpastian tahun depan.

Optimisme ini diungkapkan oleh para bos bank besar Indonesia. Bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan optimis tahun depan tetap bisa mencatatkan pertumbuhan.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, Hery Gunardi optimis tahun depan masih akan terjadi pertumbuhan. Pasalnya, BSI sudah membuktikannya dengan pertumbuhan pesat selama dua tahun terakhir.

Hingga kuartal III-2022 BSI mencatatkan laba bersih yang meningkat 42% secara year on year (YoY) mencapai Rp 3,21 triliun. Kinerja solid tersebut didukung dengan total pembiayaan yang tumbuh 22,35%, yaitu menjadi Rp 199,82 triliun.

Capaian ini juga didukung oleh kualitas pembiayaan yang sangat sehat. Hal itu tercermin dari NPF Nett yang sangat terjaga yaitu hanya sebesar 0,59%. Selain itu, BSI juga berhasil membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 245,18 triliun atau tumbuh 11,86% pada periode yang sama.

“Kondisi ekonomi walaupun terbatas namun perbankan masih bisa tumbuh,” ungkap Hery dalam CNBC Indonesia Awards 2022, dikutip Selasa (13/12/2022).

Bahkan Hery menyebut tahun ini pun sudah ada indikator yang harus diwaspadai. Dia menambahkan ekonomi global, geopolitik, dan resesi memang jadi momok, namun bukan berarti perbankan tidak optimis menyongsong tahun depan.

Dalam kesempatan yang sama. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Darmawan Junaidi juga mengamini hal tersebut, menurutnya optimisme tidak boleh dikendorkan walaupun 2023 penuh tantangan.

“Kita akan tetap mengelola agar 2023 bisa tumbuh dan lebih baik lagi,” ungkap Darmawan.

Laba bersih BMRI ini sudah tumbuh 59,4% secara year on year (YoY) menembus Rp 30,7 triliun. Pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir September 2022 berhasil tumbuh 14,28% secara YoY mencapai Rp 1.167,51 triliun

Sementara itu, Direktur Network & Service PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Ronny Venir mengatakan hingga akhir tahun DPK bank pelat mera h ini masih tumbuh sehingga masih optimistis.

“Tahun depan masih akan tumbuh karena Indonesia punya kekuatan domestik,” ungkap Ronny yang baru saja mendapatkan penghargaan kategori Best Leader in Digital Channel Transformation, CNBC Indonesia Awards 2022.

Bahkan Ronny menegaskan Indonesia akan tumbuh walaupun negara lain mengalami resesi. Oleh karena itu, BNi akan menjaga NPL yang jadi pekerjaan rumah dari sektor perbankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *