56 Orang Asli Papua Kuliah di Unesa Lewat Jalur Asrama Mahasiswa Nusantara

56 Orang Asli Papua Kuliah di Unesa Lewat Jalur Asrama Mahasiswa Nusantara

Jakarta: Sebanyak 56 putra-putri asal Papua diterima di Fakultas Ilmu Olahraga (FIO), Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Mereka lolos seleksi lewat program Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN).
 
Dekan Fakultas Ilmu Olahraga, Setiyo Hartoto, mengatakan program AMN diperuntukan bagi calon mahasiswa di berbagai daerah. Unesa menerima total 115 mahasiswa melalui jalur AMN tahap 1-4.
 
“Dari jumlah itu, 56 putra-putri daerah Papua. Kami dipercaya pemerintah untuk membuka program AMN dari unsur Orang Asli Papua (OAP),” ujar Setiyo dikutip dari laman unesa.ac.id, Selasa, 25 Oktober 2022.





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Setiyo menuturkan program AMN merupakan program pemerintah melalui Perpres Nomor 106 Tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara. Tujuannya, meningkatkan nilai kebinekaan dan persaudaraan antarmahasiswa yang berasal dari berbagai suku bangsa, bahasa, kebudayaan, dan agama dari berbagai perguruan tinggi.
 
Pada program ini, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa kuliah dan biaya hidup di samping fasilitas asrama. “Selamat datang teman-teman. Selamat berproses di Unesa, semoga bisa lulus tepat waktu dan nanti bisa berkontribusi serta memajukan daerah asal,” ucap Setiyo.
 
Wakil Dekan Bidang Akademik FIO Dwi Cahyo Kartiko menjelaskan program AMN unsur OAP merupakan upaya pemerintah dalam memperluas akses perolehan pendidikan tinggi berkualitas bagi generasi bangsa hingga di ujung Papua. Lewat program tersebut, diharapkan terwujudnya pemerataan kualitas sumber daya manusia di seluruh daerah termasuk Papua.
 
“Kenapa putra Papua? Ini juga berkaitan dengan tantangan generasi dan masyarakat Papua yang berhadapan dengan gerakan separatisme yang mengancam NKRI,” kata dia.
 
Pihaknya ingin memperkuat generasi muda Papua. Sehingga, mereka bisa membangun daerah dan menjadi garda depan penguatan nilai-nilai Pancasila dan cinta Tanah Air di daerahnya.
 
“Sehingga tidak mudah terpengaruh gerakan-gerakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” tutur Dwi.
 
Koordinator Pokja Akademik BAKPK Unesa Budi Jarwanto memotivasi mahasiswa baru agar memanfaatkan kesempatan kuliah tersebut untuk mengembangkan diri dan menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam memengaruhi tantangan abad mutakhir ini. “Datang belajar, perbanyak pengalaman, kuasai kompetensi, pulang langsung bangun daerah dan buat terobosan-terobosan di sana,” ucap dia.
 
Sebanyak 56 orang itu mengikuti pembekalan perkuliahan di Auditorium FIO, Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Jawa Timur. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Taufiq Hidayat menjelaskan kegiatan tersebut merupakan awal perkenalan lingkungan kampus yang diawali dengan perkenalan jajaran pimpinan, kurikulum, dan sistem perkuliahan.
 
Dia menyebut mahasiswa jalur AMN termasuk dalam mahasiswa regular. Hanya saja, mereka diberikan pendamping khusus agar cepat beradaptasi dalam belajar, bisa memaksimalkan potensi sehingga bisa lulus tepat waktu dan sesuai harapan.
 
Rektur Demianus Sesa, salah satu peserta AMN asal Sorong, Papua merasa senang bisa diterima dan melanjutkan pendidikan tinggi di Unesa. “Ini salah satu kampus terbaik dan akhirnya saya bisa sampai ke sini dan belajar di sini. Semoga ini awal yang baik buat saya untuk berkembang dan menjadi orang yang sukses dan bermanfaat ke depan,” ucap dia.
 

 

(REN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *