5 Negara G20 Catat Inflasi Tertinggi, Indonesia Termasuk?

5 Negara G20 Catat Inflasi Tertinggi, Indonesia Termasuk?

Jakarta: Inflasi terus menghantui dunia saat ini. Terlebih dengan gejolak ekonomi global pasca-dihantam pandemi covid-19 beberapa tahun terakhir.
 
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono sempat menjelaskan, penyebab utama inflasi global adalah perang Rusia-Ukraina. Kemudian, krisis pangan dan energi akibat rantai pasok global terganggu.
 
Namun, inflasi Indonesia dinilainya masih cukup terjaga dibandingkan dengan beberapa negara G20 lain. Pada Juli 2022 inflasi Indonesia sebesar 4,94 persen (year on year/yoy). Sementara untuk posisi Agustus 2022 inflasi Indonesia sebesar 4,69 persen yoy.
 

Bagaimana dengan negara G20 lain?
 
Mengutip Trading Economics, Selasa, 27 September 2022, berikut lima negara G20 yang mengalami inflasi tertinggi:





Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


1. Turki
 
Tingkat inflasi tahunan di Turki naik selama 15 bulan berturut-turut menjadi 80,2 persen pada Agustus 2022, sejalan dengan ekspektasi pasar dan dibandingkan dengan 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
 
Inflasi pada Agustus ini adalah tingkat tertinggi sejak September 1998. Adapun salah satu penyebab utama inflasi di Turki adalah karena mata uang lira jatuh lebih jauh selama sebulan dan Central Bank of the Republic of Turkey (TCMB) terus memangkas suku bunga.
 
2. Argentina
 
Tingkat Inflasi di Argentina meningkat menjadi 78,50 persen pada Agustus. Posisi inflasi pada Juli 2022 adalah 71 persen.
 
3. Rusia
 
Tingkat inflasi tahunan di Rusia turun menjadi 14,3 persen pada Agustus 2022 dari 15,1 persen pada bulan sebelumnya. Tingkat inflasi ini terendah sejak Februari dan sesuai dengan ekspektasi pasar. Tekanan kenaikan utama berasal dari harga makanan (15,8 persen), diikuti oleh produk non-makanan (15,1 persen), dan jasa (10,5 persen).
 
4. Belanda
 
Tingkat inflasi tahunan Belanda melonjak menjadi 12 persen pada Agustus 2022 dari 10,3 persen sebulan sebelumnya. Posisi inflasi ini mengalami kenaikan tercepat sejak dimulai pada 1971.
 
Pendorong utama inflasi adalah harga energi yang lebih tinggi, yang sebagian besar disebabkan oleh listrik dan gas. Selain itu pemicu lainnya adalah harga makanan dan minuman non-alkohol, seperti minyak dan lemak, susu, keju dan telur, dan kopi, teh, dan kakao.
 
Selain itu, rekanan kenaikan tambahan juga datang dari harga perumahan, pakaian dan alas kaki, perabot dan peralatan rumah tangga, dan rekreasi dan budaya.
 
5. Spanyol
 
Tingkat inflasi tahunan di Spanyol turun menjadi 10,5 persen pada Agustus 2022 dari 10,8 persen pada bulan sebelumnya.
 
Penurunan inflasi ini karena biaya transportasi melambat sementara inflasi stabil untuk restoran dan hotel, serta sektor kesehatan dan pendidikan.
 
Di sisi lain, harga naik lebih cepat untuk makanan dan minuman non-alkohol, perumahan dan utilitas, rekreasi dan budaya, aneka barang dan jasa, pakaian dan alas kaki, furnitur dan peralatan rumah tangga, serta minuman beralkohol dan tembakau.
 

(ANN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *