3 Vitamin yang Bantu Kulit dan 2 Vitamin yang Tak Boleh Dikonsumsi

3 Vitamin yang Bantu Kulit dan 2 Vitamin yang Tak Boleh Dikonsumsi

Jakarta: Vitamin sangat penting bagi tubuh untuk berfungsi. Bahkan dapat memberi kulit dorongan ekstra. Tetapi sementara, beberapa vitamin seperti A dan C, misalnya dapat meningkatkan pertumbuhan sel kulit. 

Dan untuk memahami vitamin mana yang dapat membantu kulit, Dr Afton Cobb, dokter kulit bersertifikat di Jackson Hole, dan Dr Hadley King, dokter kulit bersertifikat di New York City, memberi tahu vitamin mana yang harus dihindari.

Dermatologis merekomendasikan penggunaan retinoid, yang berasal dari vitamin A, untuk membersihkan jerawat. “Jika ada satu vitamin yang harus dibeli untuk rutinitas perawatan kulit, pilihlah vitamin A,” ujar Cobb, seperti yang dilansir dari Insider. 

Retinoid adalah formula berbasis vitamin A yang dapat meningkatkan pergantian sel kulit, memperbaiki perubahan warna, dan mengencangkan kulit. Semua ini berguna untuk memerangi tanda-tanda penuaan. 

Produk turunan vitamin A dapat meminimalkan jerawat dengan mengurangi sel-sel kulit yang menggumpal atau tersumbat di pori-pori saat mereka matang melalui kulit, menurut Cobb. 

Vitamin dapat membantu pasien psoriasis dengan kulit “bersisik” dengan menipiskan lapisan kulit atas, dan dapat meminimalkan bintik-bintik coklat dan perubahan warna dengan menghambat produksi pigmen. 

3 Vitamin yang Bantu Kulit dan 2 Vitamin yang Tak Boleh Dikonsumsi

(Vitamin E termasuk vitamin larut lemak. Nutrisi ini mengandung antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

 

1. Vitamin C dan E meminimalkan kerusakan kulit 

Vitamin C diperlukan dalam sintesis kolagen. Kolagen adalah protein utama dalam struktur dan jaringan ikat dalam tubuh, yang meliputi kulit, tulang, dan otot. Cobb mengatakan vitamin C topikal dapat memerangi kerusakan dan kerusakan kolagen saat kulit terpapar sinar matahari, merokok, atau polusi. 

“Vitamin C di kulit kita sebenarnya adalah salah satu faktor kunci bagaimana kolagen dibuat dan distabilkan,” tandas Cobb. Penggunaan vitamin C topikal, dapat membantu meminimalkan kerusakan dari lingkungan dan matahari untuk membantu mencegah keriput dan penuaan karena dapat meningkatkan kolagen. 

Beberapa penelitian menunjukkan menggabungkan vitamin C dengan vitamin E dapat menstabilkan molekul, membuat keduanya bersama-sama lebih efektif daripada hanya mengambil satu.

 

2. Biotin, vitamin B untuk kulit dan kuku 

Biotin, juga dikenal sebagai vitamin H atau vitamin B7, adalah vitamin yang larut dalam air yang ditemukan dalam telur matang, salmon, hati sapi, dan alpukat, menurut Harvard School of Public Health. 

Menurut Harvard, beberapa penelitian yang diterbitkan menunjukkan suplemen biotin dapat membantu pertumbuhan rambut dan kuku. Namun hati-hati, biotin bisa berbahaya, karena dapat mengganggu hasil lab untuk troponin, penanda dalam tubuh yang muncul saat serangan jantung. 

 

3. Vitamin K untuk lingkaran di bawah mata 

Seperti biotin, vitamin K tidak memiliki penelitian yang cukup tentang kemanjurannya. Vitamin K membantu pembekuan darah, dan beberapa orang mengatakan nutrisi tersebut dapat mengurangi munculnya lingkaran di bawah mata dengan menyembuhkan pembuluh darah yang rusak di area tersebut. 

Namun King mengatakan tidak banyak data yang menunjukkan bahwa vitamin K dapat memperbaiki lingkaran hitam di bawah mata. King mengatakan untuk memastikan penelitian yang berkualitas seputar vitamin topikal ada sebelum membeli suatu produk. 

(TIN)

Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *