Pengertian, Ciri, dan Jenis Produknya

Pengertian, Ciri, dan Jenis Produknya

Asuransi sosial adalah jaminan berskala nasional yang dibentuk oleh pemerintah untuk memberikan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan kepesertaannya bersifat wajib.

Tujuan asuransi sosial adalah untuk memberikan proteksi dasar kepada seluruh masyarakat dengan premi minimal, murah, dan terjangkau.

Dengan begitu, masyarakat tetap bisa mendapatkan biaya ganti rugi jika mengalami kejadian yang tidak diharapkan seperti kecelakaan ataupun sakit.

Namun, tentu saja pelayanan asuransi swasta masih lebih lengkap. Misalnya saja, dengan asuransi kesehatan swasta, kamu gak perlu meminta surat rujukan terlebih dulu untuk mendapat perawatan di rumah sakit seperti BPJS Kesehatan. Apalagi kamu bisa mendapatkan premi lebih murah di Lifepal.

Sama halnya seperti asuransi pada umumnya, terdapat premi yang harus dibayarkan. Jadi, peserta dalam hal ini masyarakat wajib menyetorkan premi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Namun, mekanismenya diatur sedemikian rupa sehingga lebih meringankan. Karena fokusnya adalah perlindungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sebisa mungkin premi atau iuran tidak memberatkan peserta.

Pengertian asuransi sosial

Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), berikut adalah pengertian asuransi sosial.

Asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta atau anggota keluarganya.

Prinsipnya adalah mengedepankan nilai-nilai gotong royong, kerja sama, dan subsidi silang untuk mendapatkan manfaat yang optimal. Sederhananya, berbagai golongan masyarakat bisa saling membantu.

Diharapkan, mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas bisa menjadikan produk ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat yang tidak mampu.

Ciri-ciri dan sifat asuransi sosial

Terdapat lima ciri-ciri yang menjadikan asuransi sosial berbeda dengan produk asuransi pada umumnya, yaitu:

  1. Bersifat wajib bagi setiap individu.
  2. Dibangun dengan berlandaskan asas gotong royong dengan prinsip kebersamaan.
  3. Premi berasal dari masyarakat atau pekerja dan perusahaan tempat pekerja bernaung.
  4. Bersifat sosial dan tidak bertujuan mencari keuntungan.
  5. Bertujuan untuk memberikan jaminan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat.

Selain dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, asuransi sosial juga memiliki dua sifat, yaitu bersifat kerugian dan jiwa. Sifat kerugian artinya asuransi jenis ini akan memberikan ganti rugi kepada pihak yang merasa dirugikan berdasarkan ketetapan yang telah disepakati. Contohnya, BPJS Ketenagakerjaan

Sementara, sifat jiwa artinya asuransi ini akan memberikan sejumlah uang kepada pihak kedua yang mendapatkan santunan untuk hari tua ataupun meninggal dunia. Contohnya, Program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Jenis-jenis asuransi sosial di Indonesia

Di masa lalu, penyedia layanan program pemerintah ini terdiri atas lima perusahaan persero berstatus BUMN, antara lain:

  • PT Askes (Persero)
  • PT Jamsostek (Persero)
  • PT Jasa Raharja (Persero)
  • PT Taspen (Persero)
  • PT Asabri (Persero)

Pada perkembangannya, PT Askes dan PT Jamsostek dilebur menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau disingkat BPJS.

Sebagai hasilnya, terdapat lima jenis asuransi yang diberikan oleh perusahaan BUMN penyedia layanan ini, yaitu:

1. BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan pada mulanya dikenal dengan nama ASKES (Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri).

ASKES pada masa itu memberikan jaminan proteksi kesehatan kepada para pegawai negeri, pejabat negara, penerima pensiun TNI/Polri/Pejabat Negara, dan keluarga termasuk veteran, perintis kemerdekaan, dan pegawai negeri tidak tetap yang membayar iuran.

Kemudian, berubah menjadi BPJS Kesehatan yang berfungsi sebagai asuransi kesehatan sosial sekaligus jaminan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia yang bersifat wajib dengan premi nasional.  

2. BPJS Ketenagakerjaan

Tidak jauh berbeda dengan BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan awalnya adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja (ASTEK) yang memberikan proteksi terhadap kecelakaan kerja, tabungan hari tua, dan santunan kematian.

Program tersebut didukung dengan program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan kini berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

Asuransi sosial tenaga kerja ini juga memberikan jangkauan yang lebih luas terutama para pekerja lepas seperti tukang ojek, pedagang, nelayan, petani, hingga pekerja biasa lainnya.

3. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas (Jasa Raharja)

Masyarakat Indonesia sudah terlindungi dengan asuransi kecelakaan dari PT Jasa Raharja. Asuransi yang diberikan termasuk para pengguna transportasi umum dan pengguna kendaraan pribadi.

Proteksi yang diberikan berupa santunan kematian, cacat tetap, perawatan, biaya penguburan jika tidak punya ahli waris, dan penggantian biaya ambulans jika mengalami kecelakaan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.

4. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (TASPEN)

Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau asuransi TASPEN memberikan jaminan hari tua berupa tabungan pensiun sekaligus proteksi jiwa. Ini merupakan program yang terbatas hanya bagi para Pegawai Negeri Sipil dengan premi yang dipotong dari gaji mereka setiap bulan.

5. Asuransi Sosial ABRI

Cakupannya terbatas bagi para personil Tentara Nasional Indonesia saja. PT Asabri memberikan proteksi terhadap risiko kematian, kehilangan pekerjaan akibat pensiun, atau memutuskan mundur dari TNI.

Tidak perlu bingung atau khawatir, kamu bisa dapatkan referensi ke berbagai produk asuransi kesehatan terbaik dan terlengkap hanya di Lifepal. Daftarkan dirimu sekarang untuk mendapatkan diskon premi hingga 15 persen!

Perbedaan asuransi sosial dan komersial

Perbedaan utama kedua jenis asuransi ini ada pada ketentuannya. Jika asuransi komersial bersifat sukarela dan berorientasi profit, maka berbeda dengan asuransi sosial. Asuransi sosial justru wajib dimiliki oleh seluruh Warga Negara Indonesia dan bersifat non-profit.

Selain itu, asuransi komersial tidak menanggung semua jenis penyakit, sementara asuransi sosial menanggung hampir semua jenis penyakit, termasuk gagal ginjal hingga kanker.

Kelebihan dan kekurangan asuransi sosial

Seperti halnya asuransi lain, program ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya terletak pada biaya premi bisa dibilang terjangkau.

Maka dari itu, layanan ini menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah agar mereka tidak mengalami kerugian finansial yang lebih besar ketika tertimpa musibah.

Untuk kekurangannya, bila dibandingkan dengan asuransi pada umumnya, biasanya nilai pertanggungan asuransi sosial jauh lebih kecil.

Sebagai contoh, Asuransi Jasa Raharja menetapkan jenis santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar Rp50 juta.

Sementara, beberapa perusahaan asuransi swasta bisa memberikan santunan dua kali lipat dari uang pertanggungan Jasa Raharja.

Uang pertanggungan asuransi swasta bahkan bisa lebih dari Rp100 juta hingga Rp2 miliar, tergantung paket asuransi yang dipilih. Sebagai konsekuensinya memang premi yang harus dibayarkan jauh lebih besar.

Hal ini tidak mengherankan karena asuransi memang ditujukan sebagai perlindungan dasar nilai ekonomi yang dibutuhkan peserta.

Bukan mencari keuntungan atau manfaat lebih seperti halnya pada produk asuransi swasta. Jadi, nominal pertanggungannya tidak fantastis karena memang dengan dana tersebut sebenarnya terbilang cukup.

Oleh sebab itu, jika ingin lebih berimbang, kamu dapat melengkapi asuransi sosial dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa konvensional. Dengan begitu, kamu pun bisa mendapatkan kedua manfaat asuransi dengan maksimal secara bersamaan.

Tips dari Lifepal! Saat kamu membeli sebuah produk asuransi, pastikan kamu memahami dengan baik dokumen polis asuransi yang diberikan. Ini penting agar kamu mendapatkan manfaat maksimal dan kemudahan dalam proses klaimnya nanti.

Kalau kamu butuh referensi untuk mendapatkan produk asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhanmu, coba temukan di sini.

Ingin tahu informasi lain seputar asuransi? Yuk tanyakan kepada ahlinya lewat fitur Tanya Lifepal!

Pertanyaan seputar asuransi sosial

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *