Pengertian Bancassurance dan Bedanya dengan Asuransi Biasa

Pengertian Bancassurance dan Bedanya dengan Asuransi Biasa

Bancassurance adalah produk asuransi yang dipasarkan melalui layanan bank. Jadi, bank bakal menawarkan produk asuransi kepada nasabahnya sendiri.

Umumnya, jenis asuransi yang ditawarkan dapat berupa asuransi jiwa, kesehatan, hingga properti. Lantas, apa sih perbedaan bancassurance sama asuransi pada umumnya? 

Dalam artikel ini kita bakal membahas tentang pengertian, sejarah, model bisnis, manfaatnya, sampai perbedaannya dengan asuransi biasa.

Apa itu bancassurance?

Bancassurance adalah produk hasil kerja sama bank dengan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi memasarkan produknya lewat perusahaan asuransi. 

Bisa dibilang kerja sama ini adalah simbiosis mutualisme alias saling menguntungkan antara perusahaan asuransi, bank, dan nasabah sendiri. Keuntungan bagi nasabah antara lain:

  • Lebih gampang mencari perusahaan asuransi
  • Mendapat dua pelayanan sekaligus di satu tempat
  • Sejumlah bank memberikan kemudahan kredit, seperti kartu kredit dan kredit pemilikan rumah, bagi nasabahnya yang ikut bancassurance

Menurut laporan The Finance, bisnis bancassurance di Indonesia terus bertumbuh. Ini artinya semakin banyak nasabah yang menjadi pesertanya.

Jenis asuransi ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Bank Lippo. Pada 1990-an, Bank Lippo bersama Lippo Life (sekarang AIG Life) meluncurkan Warisan. 

Sejarah bancassurance

Praktik bancassurance pertama kali muncul di benua Eropa. Transaksi pertama yang tercatat terjadi pada 1860. Kala itu Bank CGER (The Caisse Générale d’Epargne et de Retraite) dari Belgia mulai menjual asuransi terkait hipotik.

Namun, istilah bancassurance baru mulai dikenal pada tahun 1980 di Prancis. Menurut istilah itu, terbentuklah pengertian bahwa penjualan produk asuransi melalui saluran distribusi bank.

Lebih lanjut, Jerman mulai memperkenalkan bancassurance sebagai konsep yang dirancang sebagai cara utama bagi perusahaan asuransi untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam menjual produk mereka melalui bank ke seluruh dunia.

Di Eropa, terutama Prancis, Italia, Belgia, dan Luksemburg, model asuransi ini sukses memberikan kontribusi hingga 35 persen pendapatan premi di pasar asuransi jiwa Eropa pada 1990-an.

Dari Eropa, praktik asuransi ini pun mulai menyebar ke Amerika Serikat. Namun perkembangannya berbeda di masing-masing negara bagian.

Pada awal kemunculannya, praktik ini sempat dilarang di Amerika Serikat karena adanya UU Glass-Steagall yang telah lebih dahulu dikeluarkan pada 1933.

UU ini mencegah bank-bank di AS untuk bekerja sama dengan penyedia jasa keuangan yang berbeda, termasuk perusahaan asuransi. Baru ketika pemerintah AS membatalkan UU ini pada 1999, praktik ini ramai dilakukan di AS.

Menariknya, praktik asuransi ini di Asia bisa dikatakan hampir setua di Eropa. Meski tidak langsung melibatkan perusahaan asuransi, Bank Pembangunan Pertanian di Nepal pada 1987 sudah pernah memberikan pinjaman untuk pembelian ternak lengkap dengan asuransi terhadap risiko ternak.

Bedanya bancassurance dengan asuransi biasa

Perbedaan utama ada pada saluran pemasaran produk asuransinya. Dari segi produk, produk yang ditawarkan kurang-lebih sama dengan produk asuransi pada umumnya, yaitu asuransi jiwa, asuransi pendidikan, unit link, sampai asuransi properti. 

Namun, terdapat perbedaan antara bancassurance dengan asuransi biasa, di antaranya:

  • Pembayaran premi bancassurance lebih mudah, karena kamu tinggal menyetujui autodebet di rekening tabungan bank. Sehingga kamu tidak perlu khawatir bakal terlambat bayar premi. Hal ini bisa menghindari polis lapse karena lupa dibayar. 
  • Proses transaksi akan didampingi oleh bank yang umumnya memiliki standar pelayanan tinggi. 
  • Biasanya ada manfaat tambahan yang diberikan kepada nasabah, misalnya perencanaan dana pensiun sampai tabungan pendidikan.
  • Nasabah akan dibantu oleh pihak bank dalam mengajukan klaim asuransi.

3 metode kerja sama bisnis bancassurance

Penentuan model bisnis asuransi ini tidak terlepas dari beberapa pertimbangan. Beberapa pertimbangan tersebut adalah kualifikasi minimum yang dibutuhkan untuk penjualan produk asuransi. 

Selain itu juga mempertimbangkan perizinan terkait jenis produk yang boleh dijual oleh bank, dan tak kalah penting, hubungan antara pihak bank dan perusahaan asuransi. 

Bancassurance terdiri dari 3 metode kerja sama atau model bisnis yang berbeda, yaitu:

1. Terintegrasi

Dalam model ini, bank memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas asuransi, mulai dari jenis program asuransi yang ditawarkan ke nasabah, pengumpulan premi, hingga manajemen aset.

Bank dapat mengumpulkan premi dengan cara melakukan pendebetan langsung dari rekening nasabah yang ada di bank tersebut.

Dalam model bisnis ini, produk asuransi yang ditawarkan digabungkan dengan produk layanan bank dan menjadi ditawarkan dalam bentuk bundle product.

2. Referensi

Pada kerja sama ini, bank mereferensikan produk asuransi tanpa menjadikannya syarat untuk mendapatkan produk perbankan.

Jadi bank hanya bertugas menawarkan produk dan memberikan fasilitas pada perusahaan asuransi agar dapat memasarkan produknya lewat bank tersebut. Lalu bank juga akan membantu menyediakan data nasabah yang dibutuhkan perusahaan asuransi.

3. Sistem distribusi

Dalam kerja sama ini, bank bertugas memasarkan menjelaskan kepada nasabah secara rinci tentang produk asuransi yang ditawarkan. Penawaran dapat dilakukan oleh bank baik secara langsung maupun melalui telemarketing.

Manfaat bancassurance

Tentu ada alasan yang masuk akal mengapa asuransi jenis ini begitu populer. Bila dilihat dari kacamata antara pihak bank dan perusahaan asuransi, produk ini memberi keuntungan bagi kedua pihak melalui pembagian komisi dari penjualan produk asuransi yang dilakukan.

1. Manfaat bagi pihak bank

Pihak bank dapat memperoleh keuntungan dari penjualan produk tambahan, yaitu produk asuransi, kepada nasabahnya. Dengan begitu, secara otomatis pendapatan bank juga bisa mengalami peningkatan.

2. Manfaat bagi perusahaan asuransi

Sementara, pihak perusahaan asuransi memperoleh keuntungan berupa tambahan konsumen dengan lebih mudah karena dibantu oleh keberadaan bank. Hal ini memungkinkan perusahaan asuransi untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah dengan mudah.

3. Manfaat bagi nasabah

Nasabah punya kesempatan untuk menabung sekaligus menggunakan asuransi. Nasabah dapat menarik atau menambah tabungan sewaktu-waktu, tanpa mempengaruhi perlindungan yang ditawarkan dalam asuransi.

Selain itu, nasabah bisa juga membeli asuransi sambil berinvestasi, karena ada beberapa produk yang menggabungkan investasi sekaligus proteksi. Jadi, nasabah dapat memperoleh keuntungan ganda.

Manfaat lainnya adalah kemudahan menambahkan perlindungan dalam asuransi. Umumnya, nasabah juga kerap mendapat penawaran untuk menambahkan perlindungan jiwa. 

Selain itu, karena tersedia di kantor cabang perbankan, nasabah bukan hanya lebih mudah untuk membeli dan mengakses informasi terkait produk yang dibelinya, tetapi juga memudahkan pengajuan klaim asuransi dan penutupan.

Ada beberapa jenis produk asuransi jiwa yang bisa dipilih. Kalau kamu ragu dengan produk asuransi jiwa apa yang cocok dengan kebutuhanmu, cari tahu saja di kuis jenis asuransi jiwa terbaik dari Lifepal berikut ini.

Contoh produk bancassurance di Indonesia

Ada berbagai jenis produk bancassurance di Indonesia. Sebelum memutuskan untuk membeli, mari kita lihat apa saja jenis produk bancassurance yang ada.

Bancassurance BTPN dan Allianz

Bank BTPN bekerja sama dengan perusahaan asuransi Allianz untuk menghadirkan produk asuransi jenis ini. Ada lima jenis produk yang disediakan, antara lain: 

  • Guardia Premium
  • Guardia Wealthlink
  • Guardia Signature
  • Guardia Pasti
  • Guardia Supreme Life

Bancassurance Prudential

Perusahaan asuransi Prudential bekerja sama dengan sejumlah bank dalam menghadirkan produk bancassurance. Bank yang bekerja sama meliputi UOB, bank BCA, Standard Chartered, Permata Bank Syariah, Bank Muamalat, dan Bank Neo Commerce.

Produk yang ditawarkan antara lain: 

  • PRUlink Syariah Care
  • PRUCapital Protection
  • PRULife Guard
  • PRUHospital Cover
  • PRUAccident Shield

Bancassurance BRI Life

BRI Life juga menghadirkan pilihan produk asuransi. Ada empat pilihan produk yang disediakan. Berikut ini daftar produk bancassurance BRI Life tersebut: 

  • Davestera
  • Davestera Optima
  • Asuransi Mikro Kecelakaan, Kesehatan dan Meninggal Dunia (AMKKM)
  • Lentera

Hak dan kewajiban nasabah

Setelah membicarakan seluk-beluk bancassurance, kini saatnya untuk memahami apa saja hak dan kewajiban nasabah.

Hak nasabah

  • Nasabah berhak mendapatkan uang pertanggungan dan mendapatkan tambahan manfaat masing-masing produk, seperti rawat inap dan perlindungan terhadap jenis penyakit kritis untuk asuransi penyakit kritis
  • Berhak memperoleh informasi terkait perubahan dan perkembangan produk yang ia miliki.

Kewajiban nasabah

  • Setiap nasabah wajib membayar premi sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian.
  • Jika nasabah berhak memperoleh informasi, ia pun wajib memberikan informasi kepada pihak perusahaan terkait adanya perubahan data diri, seperti domisili dan kontak yang dapat dihubungi, serta informasi lain terkait dengan kebijakan produk yang ia miliki.

Cara daftar bancassurance

Untuk menjadi peserta, tentunya kita mesti terdaftar sebagai nasabah bank yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi.

Di cabang-cabang bank tersebut biasanya tersedia booth khusus dari perusahaan asuransi yang bekerja sama. Di booth ini kita bisa bertanya-tanya apa pun seputar produk yang ditawarkan. Termasuk keuntungan menjadi nasabahnya.

Jadi, tak perlu menuju perusahaan asuransi terkait. Tak perlu juga berhadapan dengan agen asuransi. Data kita sebagai nasabah bank bisa langsung disalin oleh petugas asuransi, sehingga prosesnya lebih cepat.

Risiko bancassurance

Dilansir Finder, berikut beberapa risiko yang perlu kamu waspadai ketika membeli produk asuransi ini:

1. Dana tidak dijamin LPS

Dana nasabah bank dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan sehingga dananya tetap aman meskipun bank mengalami krisis atau bahkan kolaps.

Namun khusus dana untuk pembelian produk asuransi tidak termasuk yang dijamin LPS. Ada risiko dana akan lenyap apabila program tersebut mengalami masalah.

2. Adanya monopoli

Surat Edaran Bank Indonesia 12/35/DPNP tanggal 23 Desember 2010 tentang penerapan bancassurance menyatakan bahwa bank harus menawarkan setidaknya tiga perusahaan asuransi.

Ini bertujuan untuk mengakomodasi kebebasan pelanggan sehingga tidak terkesan pelanggan terpaksa memilih asuransi tersebut.

Peraturan ini mengacu pada produk bancassurance yang ditawarkan bersama layanan bank. Contohnya ketika program KPR ditawarkan bersama dengan asuransi jiwa.

3. Tata kelola yang tidak sesuai

Ada risiko tata kelola yang tidak sesuai aturan yang bisa merugikan nasabah. Contohnya adalah saat sejumlah bank meminta license fee yang dibayar di muka pada perusahaan asuransi dalam kerja sama bancassurance.

Ini bertolak belakang dengen peraturan OJK tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian.

Aturan ini jelas menyebutkan bahwa perusahaan asurasi dilarang menawarkan atau memberikan sesuatu pada pihak lain yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan pada transaksi asuransi.

Jadi sebelum memilih produk yang paling tepat, jangan hanya andalkan kemampuan bank dalam memeriksa kesehatan perusahaan asuransi, tapi kamu juga harus mengeceknya sendiri.

4. Jangka pendek vs jangka panjang

Dana untuk produk ini biasanya dikelola dalam investasi jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Apabila ada pemutusan kontrak atau pencairan polis dalam jangka pendek dan perusahaan asuransi tak menyiapkan likuiditas memadai, nasabah bisa kesulitan untuk mencairan hasil investasi maupun polis.

5. Kerugian investasi

Asuransi jenis unit link mengalokasikan sebagian dana untuk investasi dan setiap investasi memiliki risiko rugi. Hal ini berlaku juga jika produk yang menggunakan skema unit link. 

Tips memilih bancassurance terbaik di Indonesia

Untuk mendapatkan produk bancassurance terbaik, simak tips di bawah ini:

  • Pahami informasi tentang asuransi yang bakal kamu beli melalui situs resmi asuransi atau petugas bank. Kamu juga bisa menanyakan produk asuransi melalui broker asuransi seperti Lifepal.
  • Bandingkan beberapa produk dengan indikator harga premi dan manfaat yang ditawarkan. Sesuaikan manfaat yang ada dengan kebutuhan kamu dan sebaiknya hindari membeli yang tidak perlu karena hanya memberatkan biaya premi.
  • Baca ulasan tentang asuransi di Lifepal dan jangan langsung melakukan transaksi. Khususnya pada asuransi jiwa, kamu harus berkomitmen dalam jangka waktu panjang dengan produk tersebut.
  • Cek legalitas produk  pilihanmu melalui situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelum memutuskan ikut asuransi, sebaiknya melihat dulu kualitas finansial pribadi. Selain itu, lihat kira-kira apa yang harus diproteksi dari diri kita, apakah kesehatan, jiwa, properti, dana, atau yang lain.

Hitung jatah premi per bulan yang disetorkan untuk disesuaikan dengan penghasilan. Jangan sampai karena ngebet ikut asuransi lalu keuangan malah keteteran karena sebagian dialokasikan untuk membayar premi.

Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan orang yang punya pengalaman dengan produk tertentu. Siapa tahu ada pencerahan yang bisa membantu kita menentukan pilihan.

Tapi jika mau mendapatkan informasi yang tepat sekaligus lengkap, jangan ragu untuk menanyakannya secara langsung di Lifepal ya.

Di Lifepal juga, kita bisa mendapatkan saran pilihan produk asuransi terbaik di Indonesia sesuai kebutuhan dan bujet.

FAQ seputar bancassurance

Artikel ini bersumber dari lifepal.co.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *