tribunwarta.com – Gaya hidup mewah memang melekat di diri pesepakbola, apalagi jika sudah bermain di klub-klub ternama. Namun jangan salah, mewah bukan berarti selalu sehat dalam urusan keuangan.
Gaji tinggi dan kesempatan besar untuk jadi bintang iklan merek-merek terkenal, hal itulah yang menjadi privilege bagi para pesepakbola di masa mudanya.
Tapi tanpa perencanaan dan manajemen keuangan yang baik, semua bisa hilang begitu saja dalam waktu cepat.
Diego Maradona, Paul Gascoigne dan Ronaldinho mungkin adalah beberapa contoh pesepakbola yang keuangannya hancur karena lilitan utang, pajak, dan gaya hidup. Namun masih ada empat pesepakbola lagi yang punya nasib serupa.
Berikut ulasan lengkapnya.
Pesepakbola asal Nigeria ini sempat meraih medali emas olimpiade di negaranya tahun 1996. Dia adalah seseorang yang pernah memperkuat Anderlecht, Chelsea, New Castle United, dan L.A. Galaxy.
Penghasilan pria yang bermain di posisi bek kiri ini dulu bisa mencapai 25 ribu Poundsterling per minggu.
Di tahun 1997 saat masih memperkuat Chelsea, Babayaro bahkan sempat dikabarkan telah membeli rumah untuk saudara-saudaranya di lokasi yang tidak jauh dari kediamannya.
Akan tetapi di tahun 2011 Babayaro dinyatakan bangkrut dan terlilit utang. Dan keberadaan Babayaro masih belum diketahui.
Tetangganya pun sempat bilang bahwa biaya perawatan rumah Babayaro sangat tinggi. Kondisi rumah pribadi Babayaro juga mulai tak terurus semenjak tahun 2011.
Pria ini adalah mantan kiper Inggris yang sempat memperkuat Liverpool, Aston Villa, West Ham United, Manchester City, hingga Kerala Blaster.
Penghasilan James per minggu saat masih di masa jayanya dikabarkan mencapai 50 ribu Poundsterling, namun James tampaknya bukan orang yang cukup cerdas dalam keuangan pribadi.
Di tahun 2014 James malah dinyatakan bangkrut karena lilitan utang dan proses perceraian dengan istrinya, Tanya, di 2005 silam.
Dalam sebuah otobiografi yang ditulis oleh mantan rekan setimnya di Liverpool, Stan Colymoore, James adalah seorang yang mudah mengeluarkan uang untuk hal apapun.
Colymoore pun bilang bahwa pria keturunan Jamaika ini selalu berpikir bahwa dirinya bisa terus menghasilkan uang seumur hidup.
Sebelum dinyatakan bangkrut, James mendirikan yayasan amal yang menjadi donatur untuk sejumlah proyek sosial di Malawi. Dan James pun dikabarkan menggelontorkan banyak uang untuk donasi itu.
Mantan striker Blackburn dan Chelsea ini juga dinyatakan bangkrut di tahun 2014 usai menjadi korban penipuan investasi mata uang asing. Dalam pernyataannya di media, Sutton mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi karena nasihat keuangan yang salah.
Sutton memberikan kepercayaan pada penasihat keuangannya yang bernama Simon Grint. Dan pada akhirnya, Grint pun dipenjara karena ulahnya.
Tidak hanya di situ, Sutton juga dikabarkan terjerat utang bisnis dalam jumlah yang tidak sedikit.
Bicara soal prestasi, sepanjang kariernya Chris Sutton telah mencetak 150 gol di 400 pertandingan. Adapun gaji yang pernah diterima Sutton di masa kejayaannya mencapai 10 ribu Poundsterling per minggu.
Gelandang tengah yang sempat memperkuat Arsenal, Middlesbrough, Aston Villa, hingga Tamworth ini merupakan pemain sepakbola yang sukses di era 90an.
Di tahun 2021, Merson blak-blakan menceritakan bagaimana dirinya kehilangan 7 juta Poundsterling karena judi, miras, dan narkoba.
Di malam pernikahannya tahun 1990 dia dikabarkan berada dalam suasana hati yang berantakan, lantaran dia kehilangan ribuan Poundsterling akibat kalah taruhan bola. Dia pun menghabiskan malam itu dengan minum miras dan memakai obat-obatan terlarang.
Sayangnya, masa jaya Merson di dunia sepakbola diikuti pula dengan periode dimana dirinya semakin kecanduan miras, narkoba, dan judi.
Merson sendiri cukup sering mengutarakan bahwa dirinya gak bisa merasakan sorak gembira atas kesuksesan timnya, lantaran lebih asyik dengan hobi buruknya.