Ini Modus Penipuan Jual Beli Properti1 yang Sering Terjadi

Ini Modus Penipuan Jual Beli Properti1 yang Sering Terjadi

Tribunwarta-Modus Penipuan Jual Beli Properti seringkali terMenjadi dengan korbannya dapat menerpa warga keseluruhannya tanpa melihat kelas sosial. Oleh karenanya kesiagaan sangat diperlukan saat lakukan transaksi bisnis jual-beli rumah, apartemen, atau aset lainnya.

Modus Penipuan Jual Beli Properti

Sebagai wujud antisipasi dan literatur ke warga, Pakar Properti dan Pembiayaan jual beli properti memaparkan beberapa modus penipuan yang harus dicurigai baik oleh penjual atau pembeli Properti sebagai berikut:

1. Memperdaya dengan SMS

Modus penipuan ini paling sering terMenjadi dan nyaris tiap orang telah mengetahui pada intinya trick penipuan ini. Tetapi, seringkali masih ada saja beberapa pihak yang dirugikan.

“Dari segi penjual properti, ada orang SMS berpura-pura tertarik sama propertinya, lalu ditelepon dan ada permainan kalimat dari penipu. Sampai bisa menyebabkan penjual tertipu.

2. DP dibawa pelaku perantara

Bila jual beli Menggunakan mediator, yakinkan telah terdaftar di Federasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) dan ditransfer ke rekening perusahaan. Saat ingin jual Properti menggunakan mediator, baik itu saudara sendiri atau agen Properti, karena itu sebetulnya semakin aman Menggunakan agen Properti.

“Menjadi saat sang pembeli bayar DP Menggunakan rekening mediator, rekeningnya harus berbentuk rekening PT dari sang agen propertinya. Tetapi jika tidak Menggunakan broker atau agen Properti, dalam pengertian tidak ada faksi ke-3 , seharusnya DP itu ditransfer ke rekening penjualnya atau yang bernama ada di sertifikat,” papar ia.

Lalu, bagaimana jika si penjualnya yang kabur dan transaksinya belum usai? Saat sebelum lakukan transfer atau pendanaan apa saja ke sang penjual, harus Menggunakan kesepakatan sah.

“Kemungkinan [penipuan] itu tentu ada ya, tetapi dapat diminimalisir dengan kesepakatan itu . Maka seumpama bila sang penjual abai atau lupa, seperti apakah ancaman atau persetujuan antara sang penjual dan konsumen.

3. Pembeli pinjam sertifikat asli

Jika memanfaatkan jasa notaris relasi, yakinkan notaris terpercaya atau dapat dicheck bertepatan ke BPN bila ingin melakukan secara mandiri. Anda dapat Menggunakan pengujian sertifikat online lewat program dari BPN.

“Atau jika ingin ngecek langsung ke kantor BPN, dapat dilakukan bersama-sama dari faksi konsumen dan faksi penjual, itu semakin lebih aman. Jangan sampai memberi sertifikat asli ke konsumen atau orang yang mengaku-aku sebagai konsumen.

4. Mafia tanah

Tanah yang legalitasnya masih girik, seharusnya segera diolah sertifikatnya. Mafia tanah tidak dapat bekerja sendirian, hingga memerlukan kontribusi pelaku lain. Mafia tanah dapat mengeklaim tanah atau properti yang girik dan belum bersertifikasi Menjadi punya ia.

“Biasanya ini terMenjadi di wilayah atau lokasi yang statusnya masih girik, tidak ada sertifikat. Pasti peradilan dan sebagainya prosesnya benar-benar panjang dan repot . Maka bagaimana kalau status tanahnya masih girik? Buruan dech langsung proses untuk dibikin sertifikatnya.

5. Scam listing

Scam listing umumnya lebih ke sewa sewa . Maka semisal ada iklan persewaan apartemen atau Properti, lantas ada yang sewa sepanjang sebulan, di tengah masa sewanya, Properti ini diiklankan kembali dan digunakan untuk dikontrakkan pada orang lain kembali dengan harga terjangkau.

“Gimana langkah menghindarinya? Saat Anda sewa Properti, kerjakan surat kesepakatan sewa-menyewa di muka notaris . Maka aman secara hukum.

6. Modus lelang rumah

pelaku bisa akui dari perusahaan sah yang melelang rumah sitaan bank. Umumnya beberapa korban akan disuruh untuk selekasnya transfer uang sebagai tanda selesai. Supaya terbebas dari penipuan ini, seharusnya dilihat dahulu background pelaksana lelangnya.

“Menjadi terkadang nih orang memang kembali nyari-nyari Properti terus mendadak ada yang nelepon, ada yang memberi tahu jika ada ‘properti murah lho dari lelangan bank A, terus jika ingin properti ini, bayar dahulu uang lelang atau adminnya baru kelak dapat turut lelang’. Lantas dari sana dibayarkan, rupanya orangnya hilang.

Agar ini tidak terMenjadi, check dengan benar apa bank A sedang melelang rumah atau mungkin tidak. Sekarang ini, ada balai lelang yang berisi daftar rumah-rumah yang dilelang dari bank.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *