Fast Fashion adalah Ancaman? Ini Yang Perlu Dipahami Pengusaha

Fast Fashion adalah Ancaman? Ini Yang Perlu Dipahami Pengusaha

Fast fashion adalah satu istilah dari dunia fashion yang belakangan ini kerap muncul. Beberapa organisasi pencinta lingkungan dunia seperti Green Peace gencar membuat campaign untuk mengurangi konsumsi terhadap produk-produk fast fashion. Fast fashion merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Namun, sebenarnya, apa itu fast fashion?


Fast Fashion Adalah Tren Pakaian yang Berubah dengan Cepat

Fast fashion atau mode musiman adalah suatu istilah dalam dunia fashion yang digunakan untuk menyebut desain pakaian yang begitu cepat berubah menyesuaikan pergantian tren.

Umumnya, desain mode musiman mencontek desain pakaian dari acara fashion besar seperti Fashion Week atau model pakaian yang dikenakan oleh para selebritas. Sederhananya, fast fashion adalah desain pakaian yang diproduksi dengan cepat untuk menyesuaikan tren mode.


Mengapa Fast Fashion Mengkhawatirkan?

Fast fashion adalah 2

Bukankah bagus jika kita bisa mendapatkan pakaian model terbaru dengan harga terjangkau? Tentu saja! Namun, nyatanya fast fashion adalah aktivitas produksi yang membawa lebih banyak kerugian dibanding keuntungan. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis mode musiman cenderung mengkhawatirkan.

1. Fast fashion bikin konsumtif

Fast fashion adalah fashion yang bergerak begitu cepat mengikuti perubahan tren. Bulan ini, baju ala selebritas A menjadi viral, bulan depan belum tentu baju tersebut diminati karena tren sudah berubah. Tanpa disadari, hal ini telah mendorong masyarakat untuk menjadi lebih konsumtif.

2. Tidak ramah lingkungan

Industri mode musiman punya andil besar dalam tingginya polusi, baik itu polusi udara, air, dan bahkan tanah. Ini karena pakaian fast fashion terbuat dari material yang kurang baik dan juga pewarna sintetis yang merusak lingkungan. Bahan pakaian mode musiman pun cenderung tidak awet namun sulit terurai karena mayoritas terbuat dari bahan sintetis.

3. Salah satu penyumbang sampah terbesar

Perubahan tren fashion yang begitu cepat membuat konsumen fast fashion tidak ragu untuk membuang pakaiannya yang “ketinggalan zaman”. Maka, tak heran jika fast fashion adalah salah satu industri penyumbang sampah terbesar di dunia.

Baca Juga: 6 Tantangan Bisnis Fashion Pria dan Wanita dan Cara Mengatasinya

4. Isu HAM yang perlu diatasi

Kebanyakan fast fashion dibuat di negara-negara yang pengaturan upahnya tidak terlalu ketat. Bahkan tak jarang perusahaan mode musiman mempekerjakan anak-anak di bawah umur. Ini tentu menjadi sebuah isu HAM yang harus segera diselesaikan.

Namun, perlu diingat, tidak semua bisnis fashion adalah fast fashion. Anda bisa tetap mempertimbangkan peluang untuk memulai bisnis fashion sendiri, misalnya dengan membuka butik kecil di rumah yang menjual pakaian dengan model timeless sehingga bisa dipakai dalam waktu lama.


Cara Menghadapi Fast Fashion adalah Sebagai Berikut 

Fast fashion adalah 4

Ya, fast fashion adalah bisnis yang mengkhawatirkan, bukan bagi lingkungan alam saja, tapi juga bagi lingkungan sosial. Tidak mudah untuk menghilangkan model bisnis seperti ini karena peminatnya memang selalu ada. Meski begitu, bukan berarti Anda hanya bisa berpangku tangan. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi dampak mode musiman yang merugikan.

1. Daur ulang bahan tekstil

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, fast fashion menghasilkan banyak sampah karena banyaknya jumlah pakaian yang diproduksi. Sampah tersebut sebenarnya bisa didaur ulang untuk menciptakan produk baru yang bisa digunakan kembali. Misalnya, sampah bekas jeans bisa dijadikan tote bag atau clutch yang tahan lama.

2. Sebaiknya gunakan poliester daur ulang

Bagi Anda yang berminat untuk terjun ke bisnis produksi pakaian, sebaiknya pilihlah material yang eco-friendly seperti poliester daur ulang. Bahan ini memiliki sifat yang sama dengan poliester biasa, tapi dapat didaur ulang, baik melalui metode kimiawi maupun secara mekanis.

3. Perhatikan pencucian pakaian

Cara mencuci yang benar akan membuat pakaian Anda lebih awet. Ikutilah panduan mencuci yang tercantum pada label pakaian agar kualitasnya terjaga. Jadi, Anda pun bisa mengurangi hasrat untuk membeli pakaian baru.

Baca Juga: Bisnis Fashion Mandek? Simak 7 Tips Meningkatkan Penjualan Ini

4. Atasi fast fashion dengan terapkan model bisnis thrifting

Alih-alih mengikut tren terkini, cobalah untuk bereksperimen dengan tren fashion yang sempat hit. Sebab, pada dasarnya, tren selalu berputar. Sesuatu yang populer pada tahun 1960-an bisa saja viral pada tahun 2022. Nah, hal ini bisa jadi ide untuk buka toko thrift online.

Thrift dalam dunia fashion berarti membeli pakaian bekas yang masih layak pakai. Jangan salah, meski bekas, ada beberapa jenis pakaian yang modelnya timeless sehingga selalu memiliki peminat. Untuk mempromosikan toko thrift online Anda, buat website toko online di samping menggunakan media sosial. Website akan memudahkan Anda untuk menjaring lebih banyak konsumen, bahkan hingga ke mancanegara!

5. Kemas dalam packaging yang sustainable

Inilah salah satu hal yang sering terlewat; masalah packaging! Banyak bisnis fashion yang sudah membuat pakaian eco-friendly, tapi masih menggunakan kemasan plastik. Padahal, packaging dari plastik cenderung akan menjadi sampah dan sulit didaur ulang. Sebagai alternatif, gunakan kardus yang lebih mudah diolah kembali.

Baca Juga: 13 Cara Foto Baju untuk Jualan Baju Biar Makin Laris

6. Kurangi produksi jika memungkinkan

Bukan hal yang aneh jika pemilik bisnis meningkatkan kapasitas produksinya. Tentu saja karena cara tersebut bisa menambah pendapatan. Namun ,ada baiknya Anda menghindari produksi yang terlalu tinggi. Sebagai gantinya, Anda bisa menawarkan sistem customized clothing. Selain lebih ramah lingkungan, cara ini juga akan memberi kesan eksklusif bagi para pelanggan karena pakaian yang dibeli benar-benar dibuat sesuai kebutuhannya.


Jadi, bisa disimpulkan bahwa meski fast fashion adalah peluang bisnis yang menguntungkan, dampaknya bisa sangat merugikan, baik itu bagi lingkungan alam maupun sosial. Meski begitu, bukan berarti Anda tak bisa menjalankan bisnis fashion. Asal dijalankan sesuai etika dan ramah lingkungan, bisnis fashion sah-sah saja dilakukan.

Agar bisnis fashion Anda makin berkembang, jangan ragu untuk memanfaatkan teknologi. Selain menggunakan media sosial untuk promosi, Anda bisa gunakan MokaPOS yang menawarkan pembuatan website toko online melalui GoStore. Kelola toko fashion online pun jadi jauh lebih simpel!

mokapos

 


Artikel ini bersumber dari blog.mokapos.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *