tribunwarta.com – Jakarta, CNBC Indonesia – Memiliki rumah adalah hak segala rakyat, termasuk mereka yang bergaji sebatas UMR (Upah Minimum Regional).
Apa mau dikata harga yang rumah yang selalu naik tiap tahun menjadi batu penghalang bagi berpenghasilan UMP.
Namun, jangan berkecil hati buat yang bergaji UMP, impian memiliki rumah kalian tetap bisa terjadi kok. Berikut tips-tips cicil rumah bagi berpenghasilan UMP?
1. Cek DBR (Debt Burden Ratio)
Langkah pertama ynag bisa dilakukan adalah menghitung DBR. Apa itu DBR?
DBR atau Devt Burden Ratio adalah perbandingan antara cicilan utang per bulan dengan pendapatan bersih per bulan. DBR ini diperlukan untuk menentukan tipe rumah yang akan diambil, harga, jangka waktu, bahkan hingga wilayah yang diambil.
DBR yang diberikan biasanya sebesar 50%. Jadi jika UMP Jakarta sebesar Rp4.901.798 per bulan, maka DBR nya adalah Rp2.450.000 per bulan. Artinya cicilan maksimal untuk KPR sebesar Rp2.450.000 per bulan.
DBR bisa jadi alasan gagal untuk proses pengajuan KPR bank, meskipun diajukan oleh karyawan tetap yang juga berpenghasilan tetap.
Maka dari itu, hitunglah DBR baru menentukan pilihan rumah agar proses pengajuan KPR bisa lebih lancar.
2. Bayar DP yang Besar
Pembayaran down payment atau DP yang besar bisa berdampak kepada cicilan KPR. Semakin besar DP akan semakin murah cicilannya sehingga bisa sesuai dengan DBR.
Untuk memiliki DP yang besar bisa dilakukan dengan menabung tiap bulan atau biasanya dibayarkan oleh orang tua yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya untuk cicilan tiap bulan.
Saat ini juga ada fasilitas cicil DP oleh developer dan program DP 0%, sehingga bagi yang belum memiliki modal untuk melakukan down payment tetap bisa mencicil rumah
3. Tentukan Jangka Waktu Cicilan yang Sesuai dan Tidak Memberatkan
Lamanya waktu cicilan bisa menentukan nominal cicilan per bulan. Semakin lama jangka waktu dipilih akan jauh lebih murah.
Misalnya ingin membeli rumah dengan harga Rp300 juta hingga Rp500 juta dengan DBR sebesar 2,45 juta per bulan mungkin harus memilih jangka waktu yang lebih lama seperti 25 tahun sampai 30 tahun. Sehingga cicilan per bulannya tidak memberatkan dan sesuai dengan DBR.
Jika kemudian suatu saat ada duit tambahan, pemilik KPR bisa menyetor uang itu dan bisa mengajukan pengurangan cicilan dengan jangka waktu yang sama atau pengurangan jangka waktu cicil dengan bayaran KPR yang sama.
4. Cari Rumah Pinggir Kota
Tidak ada salahnya memilih rumah di pinggir kota. Lagipula banyak untungnya juga, terutama buat yang berpenghasilan UMP.
Pertama, harganya lebih murah dibandingkan dengan di tengah kota. Kemudian, daerah pinggir kota akan berkembang untuk menyesuaikan keadaan kota sehingga akan semakin lengkap fasilitasnya.
Memilih rumah pinggir kota wajib memperhatikan akses penghubung ke kota. Baik jalan raya, jalan tol, dan moda transportasi. Sebab dapat memudahkan mobilitas terutama untuk pekerja.
TIM RISET CNBC INDONESIA