tribunwarta.com – PT Pertamina Gas (Pertagas) mencatat pipa minyak Blok Rokan telah mengalirkan minyak hingga 160.000 barel per hari (BOPD) per akhir Desember 2022.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso dalam keterangannya di Jakarta, Rabu mengatakan pihaknya terus mengoptimalkan utilisasi pipa minyak Rokan sejak perdana mengalir pada Februari 2022.
Menurut dia, optimalisasi pipa Rokan ini akan semakin memperkuat kinerja Pertagas sebagai anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero).
Gamal mengatakan sinergi antara Pertagas dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), selaku pengelola Blok Rokan, merupakan kunci keberhasilan pengaliran minyak dari blok Rokan menuju kilang minyak di Dumai itu.
Hal tersebut terutama selama fase transisi dari pipa lama menuju pipa baru Rokan yang dibangun Pertagas sejak 2021.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan sinergi yang sangat solid dengan PT PHR, sehingga proses peralihan minyak Rokan dari pipa lama ke pipa baru berjalan dengan baik. Optimalisasi pipa minyak Rokan ini tentunya akan berdampak positif terhadap fundamental bisnis Pertagas dalam jangka panjang,” jelasnya.
Gamal menyampaikan penyelesaian pembangunan pipa minyak Rokan yang sesuai jadwal juga menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung produksi dan kinerja PHR.
Apalagi, sebagai salah satu sumber utama produksi minyak nasional, Blok Rokan memiliki peran strategis dalam memenuhi target produksi minyak di dalam negeri.
“Kami akan menjaga kinerja pipa minyak Rokan agar beroperasi secara optimal, sehingga setiap kenaikan produksi minyak dari blok Rokan dapat segera disalurkan menuju kilang di Dumai. Sinergi antar-Subholding Pertamina ini juga menjadi bukti nyata konsistensi Pertamina dalam penyaluran energi untuk ketahanan energi nasional,” kata Gamal.
Pipa minyak Rokan dibangun dalam dua koridor, yaitu koridor Balam-Bangko-Dumai dan Minas-Duri-Dumai. Total panjang pipa mencapai kurang lebih 367 km dengan ukuran 4-24 inchi. Pipa ini melintas lima kabupaten/kota di Provinsi Riau yakni Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir.
Pembangunan pipa minyak Rokan juga merupakan salah satu momentum baru proyek infrastruktur pipa minyak dan gas di lingkungan PGN.
Apalagi, pada proyek ini Pertagas mampu melakukan efisiensi biaya proyek hingga senilai 150 juta dolar AS atau setara Rp2,1 triliun.
Dari rencana biaya awal sebesar 450 juta dolar AS, setelah melakukan berbagai kajian dan penghematan, proyek pipa minyak Rokan bisa diselesaikan dengan biaya 300 juta dolar AS.