Travel  

Waduk Pluit Jakarta Utara

Waduk Pluit Jakarta Utara

tribunwarta.com – Lokasi: Jl. Inspeksi No.281, RW.4, Pluit, Penjaringan, Kota Jkt Utara 14450Maps: Klik DisiniHTM: GratisBuka Tutup: 24 JamTelepon: 0858-1778-6028

Tetap Mempesona

Jakarta semakin hari semakin penuh. Sudah tidak ada tanah kosong di ibukota Indonesia ini. Meskipun ada itu pun milik perusahaan besar atau developer yang nantinya akan dibangun.

Entah itu hotel, apartemen, pusat perbelanjaan seperti mall atau perumahan dengan gaya eksklusif yang hanya kalangan masyarakat atas yang bisa membelinya.

Meski begitu Jakarta tetap memiliki pesona yang membuat banyak masyarakat Indonesia tergiur dengan kemegahan ibukota.

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya penduduk, pemerintah kota Jakarta di era Jokowi terus melakukan perubahan serta revitalisasi dengan menggusur daerah-daerah yang dinilai kumuh juga mengganggu lingkungan.

Para warga yang digusur ini dipindahkan ke rusunawa atau rusun yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.

Tentu saja hal ini memberikan perbedaan antara Jakarta yang saat ini dengan tempo dulu. Normalisasi yang dilakukan di beberapa tempat memberikan kepuasan kepada para masyarakat dimana lebih tenang dan rapi.

Hal ini diperlihatkan dengan beberapa kawasan yang dahulu terkenal kumuh sekarang menjadi lebih rapi dan menjadi taman wisata yang siap memberikan kepuasan tersendiri.

Mengenal Lokasi

Salah satunya adalah Waduk Pluit yang terkena perubahan dengan adanya gusuran sehingga merubah menjadi taman wisata.

Pada zaman dulu Waduk Pluit kerap membawa penyakit jika musim hujan tiba. Kala musim hujan waduk ini akan meluap dan menyebabkan banjir karena pompa di sekitarnya tidak mampu menahan aliran air.

Sebelum musim hujan, tentu saja waduk ini tidak terlalu banyak air. Bahkan area dalam waduk bisa terlihat dengan jelas.

Untuk menanggulangi akan terjadinya banjir tersebut, pengerukan dan juga juga pembangunan waduk agar lebih kuat dan tidak mudah jebol akibat terjangan air dilakukan oleh pemerintah.

Waduk yang pernah menjadi tempat digelarnya aksi 1000 lilin untuk Ahok di tahun 2022 ini memang menjadi salah satu taman wisata yang cukup menarik.

Apalagi setelah dilakukan pembangunan dan dilengkapi dengan aneka fasilitas mumpuni seperti CCTV dan lainnya.

Kondisi terkini dari wajah terbaru Waduk Pluit jauh lebih bagus dan siap memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Sejarah Singkat

Waduk Pluit ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang. Menurut informasi dari banyak pihak terutama dari masyarakat setempat dan beberap sumber online seperti wikipedia, nama spot ini berasal dari kata Pluit.

Kata ini berasal dari bahasa Belanda yaitu fluitschip yang memiliki arti sebagai kapal layar dengan bentuk panjang dan juga lunas yang ramping.

Dan waduk yang kala itu dibangun oleh pemerintah Belanda di Penjaringan, Jakarta Utara ini pada awalnya berupa rawa yang sangat liar.

Kemudian Pemerintah Hindia Belanda akhirnya meletakkan sebuah fluitschip atau kapal dengan nama Het Whitte Paert yang ketika itu sudah tidak layak untuk kembali berlayar.

Kapal ini diletakkan di sebelah timur dari pantai Muara Kali Angke. Dan mulai dari itu daerah ini diberi nama Pluit.

Setelah era penjajahan Hindia Belanda, waduk pluit kembali di kembangkan. Dan proyek dari waduk ini dimulai kembali pada tahun 1960.

Area tersebut direncanakan sebagai bagian dari polder Pluit dan pekerjaan pengerukan kali yang sudah diputuskan dengan keluarnya surat Keputusan Peperda Jakarta Raya dan Sekitarnya No 387/ Tahun 1960.

Selain waduk ternyata di daerah Pluit terutama di daerah Pluit Baru ini juga dibangun perumahan serta industri yang berdampingan dengan pembangunan waduk.

Sementara di daerah Muara Karang, Teluk Gong dan juga Muara Angke dibangun perumahan dan pembangkit listrik dan juga Kampung Nelayan.

Di tahun 1971, Proyek Pluit ini kembali melakukan perluasan wilayah dan juga terus menyebarkan pembangunan hingga ke daerah Jelambar dan juga ke daerah Pejagalan.

Sementara di tahun 1976 ini akhirnya daerah Pluit berubah menjadi salah satu permukiman modern dan juga tempat rekreasi wisata yang berdampingan dengan adanya lokasi perindustrian.

Bergerak ke tahun 1981, Waduk Pluit akhirnya selesai yang disertai dengan adanya banjir besar di daerah Pluit.

Di sekitar bibir Waduk Pluit tersebut seperti diketahui bersama sudah penuh dengan bangunan perumahan.

Dan tentu saja hal ini membuat di sekitar waduk mengalami pendangkalan serta fungsi yang beralih dari area waduk untuk mencegah banjir menjadi perumahan yang bisa mengikis tanah.

Luas Sekitar 20 Hektar dari total 80 Hektar lahan di sekitar waduk yang berfungsi untuk menyimpan air akhirnya terkikis.

Semenjak tahun 1990an, daerah waduk pluit semakin ramai dan ruwet. Bahkan banyak warga yang akhirnya saling berebutan untuk mendirikan rumah di sekitar pinggir Waduk Pluit.

Padahal tanah tersebut merupakan tanah milik negara dan tentu saja tidak boleh sembarangan dibangun rumah permanen.

Meski awalnya hanya berbentuk semi permanen, akan tetapi rumah warga ini memanfaatkan tembok waduk sebagai dinding rumah mereka.

Ditambah lagi dengan adanya sampah serta lumpur dari hulu sungai serta sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan membuat pendangkalan di sekitar waduk jadi lebih parahdan bisa mengakibatkan banjir.

Dengan timbulnya pendangkalan tersebut membuat kapasitas penyimpanan air ketika musim hujan tiba akhirnya berkurang drastis.

Standartnya waduk ini mampu menampung hingga 10 meter menurut perencanaan. Akan tetapi dengan adanya rumah warga hanya mampu menampung sekitar 2 meter saja.

Perawatan Waduk Pluit

Guna mengatasi beberapa masalah banjir di Jakarta terutama di Waduk Pluit, sudah beberapa kali pula dilakukan perawatan dan juga pembersihan.

Seperti pada tahun 2005 ini sudah diadakan pengerukan untuk membuang sampah yang ada di bagian dasar dari waduk tersebut.

Sementara di tahun 2009 ini juga dilakukan pembersihan enceng gondok. Selain itu juga dibangun serta dibuatlah pintu air yang baru di tahun yang sama.

Hal ini tentu saja guna mempermudah kontrol debit air dan juga sampah yang masih sering dibuang oleh penduduk setempat.

Akan tetapi dengan semakin bertumbuhnya dan berkembangnya perumahan di sekitar lahan waduk ini, membuat usaha perawatan akhirnya tidak pernah berjalan secara maksimal.

Oleh sebab itu semenjak tahun 2010 ini pemerintah kota Jakarta akhirnya mencoba untuk melakukan pemindahan sekitar 13.000 warga di sekitar waduk agar bisa dilakukan normalisasi dengan lebih teratur dan maksimal.

Akan tetapi warga sendiri tetap menolak dipindahkan dan juga tidak merasa bersalah telah menggunakan tanah negara dan berada di lingkungan waduk.

Perawatan Waduk Pluit kembali di lakukan pada tahun 2013 dengan cara melakukan pemindahan warga yang berada di sekitar penghuni bantaran.

Perawatan ini juga dilakukan penataan bagian pinggir waduk menjadi taman wisata yang bisa diakses oleh masyarakat. Setelah sebelumnya area waduk ini tertutup untuk publik.

Hal ini dilakukan setelah tahun 2013 ini Jakarta dilanda bencana banjir yang cukup besar. Dan hal ini membuat Pemerintah Provinsi Jakarta akhirnya memulai proses pemindahan warga dan juga pengerukan sungai sehingga lebih aman.

Meski mendapatkan tolakan keras dari para masyarakat di sekitar bantaran dan juga protes warga, proses pemindahan tetap dilakukan.

Ada beberapa oknum yang mencoba untuk mempengaruhi warga agar menolak untuk pindah dari bantaran Waduk Pluit.

Bahkan kasus ini sempat membuat Komnas HAM akhirnya turun tangan disebabkan adanya tindakan tidak adil. Pasalnya pemindahan tersebut tidak dibarengi dengan tempat tinggal yang layak.

Akan tetapi akhirnya warga menolak usai Gubernur Jokowi di kala itu mengundang mereka untuk berdialog dan makan siang di Balai Kota. Akhirnya warga bisa pindah dengan bertahap.

Waduk Pluit sempat mengalami permasalahan di tahun 2015. Ketika itu pompa di sekitar waduk pluit tidak bisa bekerja dan mati total serta tidak berfungsi sebagai mana mestinya.

Akhirnya membuat permukaan air yang biasanya berada di titik – 180 cm, akhirnya mencapai 100 cm dengan sangat cepat.

Alhasil di sekitar Waduk Pluit harus rela terkena banjir akibat pompa yang mati. Meski sempat mengalami permasalahan, namun sudah mengalami perkembangan menjadi taman wisata menarik.

Taman Wisata

Letak dan lokasi serta alamat dari Waduk Pluit ini tidak jauh dari Taman Kalijodo dan sudah dilengkapi dengan adanya taman asri serta menarik.

Taman ini menawarkan pemandangan dan panorama yang khas yakni gedung bertingkat dari kejauhan yang berpadu padan dengan suasana taman.

Meski ada beberapa kasus seperti orang bunuh diri atau gantung diri yang diunggah melalui video Youtube di tahun 2022, tetap saja taman wisata ini tidak luput dari perhatian para masyarakat di Jakarta.

Sesudah keadaan tersebut memang banyak cerita sedikit seram terutama di malam hari kala berada di waduk pluit tersebut. Akan tetapi suasana masih tetap nyaman.

Taman Waduk Pluit ini memang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk bertamasya dan piknik bersama pasangan maupun menghabiskan waktu bersama keluarga.

Tidak jarang banyak yang berfoto dan mengambil gambar selama berada di Taman Waduk Pluit tersebut.

Lokasinya sendiri cukup mudah diakses. Apalagi Google Map sudah bisa menampilkan peta Jakarta untuk mengantarkan masyarakat menuju ke Taman Waduk Pluit ini.

Tidak heran jika banyak masyarakat Jakarta menghabiskan waktu sore atau senja dan juga akhir pekan dengan mengunjungi kawasan wisata ini.

Biasanya setiap sore sejak pukul 2 siang kawasan Taman Waduk Pluit ini sudah dikunjungi oleh masyarakat sekitar.

Tidak perlu heran jika rata-rata para pengunjung akan membawa tikar dan juga makanan serta cemilan untuk bersantai dan menikmati suasana di taman ini, apalagi ketika sore hari.

Banyak para masyarakat terutama anak-anak muda nongkrong di taman ini untuk melihat keindahan senja dan juga matahari tenggelam.

Ditambah lagi dengan pemandangan waduk dan juga pepohonan rindang di sekitarnya. Anak-anak SMA yang baru saja pulang sekolah juga kerap nongkrong dan juga bersantai di sekitar taman.

Ternyata taman ini juga dilengkapi dengan fasilitas seperti lintasan jogging, outdoor gym serta lapangan basket. Sangat pas bagi yang ingin berolah raga.

Taman Waduk Pluit ini diresmikan tepat pada perayaan ulang tahun kemerdekaan yaitu pada tanggal 17 Agustus 2013.

Selain fasilitas untuk berolah raga, ternyata ada fasilitas lainnya yang bisa dinikmati oleh masyarakat sekitar seperti Amphitheatre dan area taman bermain anak-anak. Dan semuanya bisa digunakan secara gratis.

Bagi yang ingin mengujungi Taman Waduk Pluit ini bisa naik Bus Trans Jakarta yang menuju ke Halte Pluit. Bisa juga menggunakan kendaraan pribadi atau ojek online yang sudah cukup banyak di Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *