tribunwarta.com – Swedia akan mewajibkan pelaku perjalanan dari China untuk menunjukkan hasil negatif tes Covid-19, terlepas dari status vaksinasi mereka, mulai Sabtu (7/1/2023).
“Dikarenakan adanya ketidakpastian seputar penyebaran Covid-19 di China, Pemerintah (Swedia) memutuskan untuk menerapkan pembatasan masuk sementara,” tutur Menteri Sosial dan Kesehatan Masyarakat Swedia, Jakob Forssmed, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (6/1/2023).
Berlaku hingga Sabtu (28/1/2023), syarat masuk ini dikecualikan bagi pelaku perjalanan berusia di bawah 12 tahun, pelaku perjalanan dengan izin tinggal di Swedia, penduduk jangka panjang Uni Eropa (UE) dan Badan Lingkungan Eropa (EEA), serta pelaku perjalanan dengan alasan keluarga yang mendesak.
Warga negara Swedia yang bepergian dari China juga dikecualikan dari pembatasan ini.
Sebagai informasi, penerapan pembatasan ini berdasarkan permintaan dari Badan Kesehatan Masyarakat Swedia yang menyatakan, situasi epidemiologi di China sulit untuk diakses.
“Tujuannya adalah menunda kemungkinan penyebaran varian baru, dan dengan demikian meningkatkan kemungkinan untuk mengambil tindakan, dan dalam jangka panjang, mengurangi beban sistem perawatan kesehatan Swedia,” terang Forssmed.
Dilansir dari Schengenvisainfo.com, Swedia merupakan salah satu negara UE yang menerapkan pembatasan masuk bagi pelaku perjalanan dari Negeri Tirai Bambu.
Negara UE pertama yang memberlakukan syarat masuk adalah Italia, lalu disusul oleh Spanyol.
Sebagai informasi, dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (5/1/2023), Uni Eropa juga sebelumnya mengimbau negara-negara anggotanya untuk menerapkan syarat masuk bagi kedatangan asal China.
Adapun China berencana untuk membuka perbatasan mulai Minggu (8/1/2023) setelah melakukan pembatasan selama sekitar tiga tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.