Travel  

Sumber Air Panas Ciracas Purwakarta, Tempat Wisata Alam Yang Wajib Dikunjungi

Sumber Air Panas Ciracas Purwakarta, Tempat Wisata Alam Yang Wajib Dikunjungi

tribunwarta.com – Lokasi: Desa Ciracas, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41175Map: Klik DisiniHTM: –Buka/Tutup: –Telepon: –

Purwakarta mempunyai banyak potensi wisata, salah satunya Waduk Jatiluhur. Zona berlibur yang didirikan pada tahun 1957 ini berada di antara lembah serta perbukitan, sehingga udara di sana amat sejuk.

Terdapat berbagai aktifitas yang bisa dilakukan, mulai dari memancing, berenang, mengitari danau hingga olahraga air, seperti dayung, perahu layar, ski air dan selancar.

Tapi, bagi yang mendambakan kawasan pelesir dengan nuansa romantis dan cocok untuk berbulan madu, Giri Tirta Kahuripan bisa menjadi pilihan yang tepat.

Beralamat di Desa Taringgul Tonggol, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, ia menyuguhkan penginapan berupa villa atau cottage dengan lansekap pegunungan yang asri. Fasilitas yang tersedia begitu lengkap, ada skypool, yaitu kolam renang di atas perbukitan, seluncur air, ATV, lapangan futsal dan restoran.

Di samping kedua wisata andalan tersebut, ada Pemandian Sumber Air Panas Ciracas. Keberadaannya memang belum banyak diketahui, bahkan oleh masyarakat Purwakarta sendiri.

Apalagi, dibandingkan dengan area pelesir sejenis di Ciater yang menawarkan air hangat dan menyegarkan serta indahnya pemandangan kebun. Sebagai tempat relaksasi terbesar di Jawa Barat, sumber air panas itu menjadi destinasi yang dikunjungi wisatawan setiap hari libur.

Tapi, potensi Pemandian Air Panas Ciracas amat besar, bahkan bila dikembangkan bukan tidak mungkin bisa mengalahkan kepopuleran Ciater Hot Spring.

Keistimewaan Sumber Air Panas Ciracas

Sumber Air Panas Ciracas adalah tempat wisata yang telah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Ia dapat dikategorikan sebagai mata air purba.

Terletak di antara pepohonan hijau dan hamparan sawah, membuat sejuknya udara begitu terasa. Apalagi alam di sekitar pemandian masih perawan serta belum terjamah tangan-tangan nakal. Begitu menggambarkan nuansa pedesaan yang sangat ideal untuk tempat berlibur.

Kawasan wisata ini mempunyai 12 titik sumber mata air panas. Tapi, yang dimanfaatkan baru dua, di antaranya ada di lahan milik Kantor Desa Ciracas dan di dekat Mushola Kampung Ciracas.

Dulu, setiap pagi atau sore, banyak penduduk yang berbondong-bondong mandi di sana. Tidak hanya orang dewasa, anak kecil pun gemar membasuh badan di pemandian tersebut.

Sambil berendam, mereka dapat menikmati pemandangan pohon-pohon yang rindang. Sebagai gantinya, mereka bisa memasukkan uang secara sukarela pada kotak amal yang tersedia.

Menurut warga, selain memberi kesegaran jasmani, berendam di pemandian tersebut bisa membantu penyembuhan penyakit, seperti gatal-gatal, jerawat, rematik dan sebagainya.

Sebab, airnya mengandung sulfur yang mampu mengatasi masalah-masalah itu. Maka, tidak sedikit dari wisatawan yang mengunjunginya di akhir pekan untuk tujuan kesehatan.

Selain berendam, pengunjung dapat menyantap sate Maranggi, kuliner khas Purwakarta yang disediakan oleh warung di kawasan wisata. Lembutnya daging kambing atau sapi yang berpadu dengan bumbu rempah bisa memuaskan Anda selepas mandi dan relaksasi.

Rute Menuju Sumber Air Panas Ciracas

Objek wisata pemandian tersebut berada di kaki bukit, tepatnya di Desa Ciracas, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lokasinya berjarak sekitar 60 km dari pusat kota dan 8 km dari Situ Wanayasa, yakni sebuah tempat pelesir berupa waduk yang terbuat secara alami.

Ia menawarkan pemandangan nan indah dan sensasi berkeliling danau menggunakan sepeda air berbentuk bebek.Untuk menuju ke Sumber Air Panas Ciracas, pengunjung bisa berangkat dari Purwakarta dengan mengambil jalur ke arah Situ Wanayasa. Jika telah melewati situ, akan ada pertigaan, dimana bila lurus ke arah Bojong, sementara belok kiri ke arah Subang atau Kiarapedes.

Pilih opsi yang kedua, lalu lanjutkan perjalanan hingga melewati pesantren dan menemukan gang di sebelah kiri, dekat dengan belokan yang tidak jauh dari gapura perbatasan antara dua kabupaten, yaitu Purwakarta dan Subang.

Ambil rute itu, kemudian jalankan kendaraan menyusuri persawahan, hutan, rumah-rumah penduduk sampai menemukan pertigaan menuju Kiarapedes, ditandai dengan sebuah gapura serta mengarah ke lokasi.

Infrastruktur jalan ke Sumber Air Panas Ciracas cukup mulus, tapi berkelok-kelok dan naik turun. Itu akan membuat adrenalin Anda tertantang untuk memacu kendaraan lebih kencang. Namun, disarankan untuk berhati-hati supaya tidak menabrak penduduk sekitar yang pulang seteah mencari kayu bakar.

Dengan prasarana yang bagus, perjalanan bisa ditempuh lebih cepat, yakni 30-45 menit. Selama berada di kendaraan, Anda tidak akan merasa lelah dan bosan karena terus dimanjakan oleh panorama perkebunan teh nan luas sejak perempat Legokhuni ke Ciracas.

Di samping itu, terdapat pula pepohonan besar yang berjejer di kanan-kiri jalan seolah menyambut kedatangan pengunjung. Pemandangan lain yang cukup memuaskan mata adalah segerombolan burung hutan yang berterbangan dengan liarnya.

Sayang, meski mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, belum ada ‘aksi’ dari warga dan pemerintah daerah setempat untuk mengelolanya dengan maksimal. Buktinya, fasilitas pemandian terkesan seadanya, berupa bangunan yang bentuknya seperti toilet umum tanpa pintu.

Juga masih ada banyak sampah yang berserakan, sehingga tampak kotor dan kurang terurus. Tidak sesuai dengan kondisi infrastruktur jalan yang sudah cukup baik dan mulus.

Padahal, jika sumber air panas yang ada di tengah lahan milik kantor desa dan dekat mushola itu dikelola secara profesional, tidak akan kalah menarik dengan objek wisata serupa.

Diharapkan dengan adanya pengembangan wisata bisa mendongkrak kesejahteraan penduduk sekitar yang rata-rata berprofesi sebagai petani.

Suasana yang sejuk, nyaman dan tidak Anda temui di perkotaan bisa didapatkan begitu berkunjung ke Sumber Air Panas Ciracas. Cobalah untuk mengeksplorenya supaya ia semakin dikenal oleh masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *