tribunwarta.com – Anda suka berlibur ke Bali? Ya, saya pun tak bisa memungkiri. Daya tarik Bali memang sangat kuat. Suasananya yang begitu asri, pergi ke manapun Anda pasti bisa menemukan pura dengan mudah. Belum lagi aroma bunga dan dupa yang mungkin terasa aneh bagi Anda dan juga saya yang tidak terbiasa, tapi justru hal itu yang selalu melekat. Pokoknya Bali selalu khas, dan selalu dirindukan.
Nah, beberapa waktu yang lalu, saya bersama tim Keluyuran mendapat kesempatan mengunjungi Bali. Meskipun bukan yang pertama kali bagi saya, tetap saja perjalanan kali ini berbeda. Budget yang kami habiskan untuk perjalanan ini pun terbilang hemat. Penasaran? Mari simak ulasannya berikut ini.
Pantai Pandawa
Pantai Pandawa bisa ditempuh dengan jarak sekitar 30 menit dari bandara Ngurah Rai menggunakan mobil. Pantai ini sangat terkenal di kalangan wisatawan. Rasanya tak lengkap bila tak mengunjungi pantai ini jika Anda berlibur ke Bali.
Ciri khas pantai ini adalah tulisan besar di tebing-tebing sisi jalan yang menjadi salah satu spot foto paling populer di kalangan wisatawan. Selain itu di tebing-tebing itu juga terdapat pahatan patung-patung dewa.
Pantai ini cocok sekali dipakai berjemur, berenang, berendam, bahkan canoe-ing. Dengan fasilitas cukup lengkap seperti shower, toilet, dan tempat cuci kaki, tentu saja hal ini memudahkan wisatawan yang ingin membersihkan diri atau sekedar membilas kaki yang penuh pasir.
Uluwatu temple
Perjalanan ke Uluwatu bisa ditempuh dalam 30 menit dari pantai pandawa atau dari Kuta. Pura uluwatu terletak di pinggir tebing tinggi. Hal ini juga yang membuat pura terlihat lebih eksotis dan unik. Komplek pura sangat luas dikelilingi kebun-kebun dan taman-taman indah. Banyak juga terdapat monyet-monyet liar yang hidup di sekitar situ.
Tempat ini cocok dinikmati ketika akan sunset. Jika ingin menikmati sunset sambil menonton tarian kecak, tempat ini juaranya. Pura Uluwatu memiliki spot paling tepat untuk melihat sunset.
Sedikit tips bagi Anda jika ingin mendapat tempat duduk paling bagus. Karena pertunjukan tari kecak and fire dance dimulai tepat saat matahari mulai terbenam yaitu jam 6 sore, dan banyak sekali wisatawan di sana yang ingin menonton juga, datang lah lebih awal dan pilih tempat duduk di tribun tengah bagian atas yang menghadap laut.
Bukit Sari Pecatu Argotourism
Sepulang dari Pura Uluwatu, Anda bisa mampir dulu ke kedai kopi ini. Kedai kopi di sini berbeda dengan kedai kopi lainnya karena mereka menanam juga memproduksi sendiri kopinya. Kedai ini juga menawarkan 12 macam minuman yang bisa Anda coba, gratis. Andalan kopi di sini adalah kopi luwak yang bisa Anda nikmati dengan harga 50 ribu/cangkir.
Jika Anda menyukai produk-produk minuman yang sudah Anda coba, Anda bisa membelinya di store di dalam kedai. Harganya bervariasi tergantung ukuran. Kisaran 80-500 ribuan untuk ukuran 100 gr – 500 gr. Tidak hanya minuman, store disini juga menjual produk kecantikan seperti sabun, lotion, massage oil yang diproduksi sendiri.
Warung Nasi Campur Bu Oki
Warung nasi ini cukup popular di kalangan wisatawan. Pilihan hidangan yang disajikan di sini memang hanya nasi campur, tetapi di dalam nasi campur itu Anda bisa menikmati berbagai pilihan masakan dari mulai ayam goreng, sate lilit ayam, tum (semacam pepes ayam), telur rebus, orak-arik tempe, sayuran, ayam bumbu bali, plus sambel matah. Pokonya lengkap!
Namun bagi Anda yang tidak suka makanan pedas, saya sarankan Anda cari makanan lain saja, karena hidangan nasi campur ini hampir 80% pedas semua. Tapi nasi campur ini sayang sekali bila dilewatkan. Jadi tak ada salahnya jika Anda mencoba hidangan ini.
Tari Barong
Di hari berikutnya kami memutuskan untuk menonton tarian barong. Lokasinya tidak jauh dari hotel tempat kami menginap di Legian. Dari Legian bisa ditempuh sekitar 10-15 menit. Pertunjukan Barong ini bisa Anda nikmati dari jam 09.10 pagi hingga pukul 10.10. Jadi jika Anda ingin berkunjung kesini, pastikan Anda bangun pagi ya.
Di pertunjukan tari barong ini, Anda tak hanya akan disuguhkan dengan pertunjukan tarian yang eksotis dan menarik dengan alunan gamelan khas Bali, tetapi Anda juga bisa sekaligus menikmati pemandangan hamparan sawah di sekitar tempat pertunjukan. Jangan lupa untuk berfoto dengan Barong setelah pertunjukan ya!
Pusat Kesenian Ubud
Di sepanjang jalanan di Ubud ini banyak sekali komplek-komplek rumah yang menjual berbagai hasil kesenian. Setiap komplek memiliki hasil kesenian yang berbeda. Ada kerajinan batik yang bisa Anda coba sendiri, tenun, kerajinan pahatan batu, pahatan kayu, lukis, dan juga pengrajin silver.
Untuk menikmati tour pengrajin di Ubud ini Anda tidak akan dikenakan biaya kecuali jika Anda ingin membeli hasil kerajinannya.
Pantai Geger, Nusa Dua
Bali memang surganya pantai. Banyak sekali pantai-pantai indah di Bali. Salah satunya pantai geger ini. Sekitar 45 menit dari Kuta, pantai ini juga masuk di kawasan Nusa Dua. Pantai Geger ini juga berada di salah satu kawasan hotel mewah yaitu The Mulia Hotel.
Jadi meskipun Anda tidak menginap disana, Anda masih bisa melihat melihat kemegahan hotel yang sering menjadi tempat berlibur artis-artis mancanegara.