tribunwarta.com – Lokasi: Kebon Melati, RT.1/RW.5, Menteng, Kota Jkt Pusat 10310Maps: Klik DisiniHTM: GratisBuka Tutup: 24 JamTelepon: –
Sebuah Ikon
Di setiap kota di Indonesia tentu saja memiliki sebuah ikon dan landmark yang menjadi penanda serta trademark tersendiri bagi daerah tersebut.
Mulai dari monumen, kawasan atau area hingga patung dan tugu yang bertujuan untuk mengenalkan kota tersebut kepada para wisatawan.
Salah satu ikon yang kerap ada hampir di semua kota adalah tugu. Tugu yang ditujukan sebagai gerbang selamat datang dan penunjuk jalan kepada para wisatawan.
Contohnya saja seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta, di sana terdapat beberapa landmark berupa tugu seperti tugu Pal Putih dan tugu Jogja.
Bukan di Jogja saja, di setiap daerah tentu saja ada beberapa hal yang menjadi ikon dari kota tersebut. Sebut saja Bali, Surabaya, Kudus yang memiliki Tugu Selamat Datang lalu ada Aceh.
Kemudian di Raja Ampat, Pekanbaru, Pacitan, Sumedang, Tulungagung, Banyuwangi, Malang serta Wonogiri juga memiliki tugu atau patung untuk menyambut kehadiran para wisatawan yang datang ke kota tersebut.
Jakarta juga punya. Di salah satu jalan protokol utama di ibukota ini terdapat patung bernama Monumen Selamat Datang yang lokasinya berada di Bundaran HI dan berdekatan dengan Hotel Indonesia, Plaza Indonesia serta Grand Indonesia.
Patung tersebut memang berfungsi untuk menyambut para wisatawan yang datang berkunjung atau liburan ke Jakarta.
Mengenal Lokasi
Patung Selamat Datang merupakan salah satu patung atau monumen yang sangat terkenal di Jakarta.
Ada pula yang menyebutnya sebagai Tugu Selamat Datang dan juga Monumen Selamat Datang. Bahkan pada waktu dulu monumen ini mendapatkan julukan sebagai Patung Jali-jali.
Pasalnya patung ini menjadi hal yang pertama kali dilihat ketika Jakarta sedang mempromosikan kota tersebut kepada wisatawan dengan diiringi oleh lagu Jali-jali.
Sekarang ini lagu tersebut sudah tidak banyak terdengar karena tergusur oleh lagu Despacito dan juga lagu lainnya yang membuat patung Jali-jali semakin lama mulai menghilang.
Sebenarnya tidak ada yang terlalu spesifik dan juga spektakuler yang ada di sekitar Patung Selamat Datang yang letaknya berada di Bundaran HI tersebut.
Jika dilihat dari atas memang terkesan simetris dengan bulatan kolam air mancur yang berada di sekitar monumen. Lalu ada jalan protokol serta Hotel Indonesia di sebelahnya. Jika dilihat dari atas memang seperti simbol mata.
Bagi yang gemar dengan konspirasi tentu saja sudah hafal jika Bundaran HI dan juga Monumen Selamat Datang ini berhubungan erat dengan All Seeing Eye. Apalagi pada masa tempo dulu kelihatan jelas bentuk mata jika dilihat dari atas.
Sementara jika dilihat dari kejauhan sendiri patung ini tidak mudah untuk melihat secara detail baik bentuk muka, wajah serta ekspresinya.
Hal ini disebabkan lokasi dari patung tersebut memang berada di bagian tengah kolam yang memiliki diameter sekitar 100 meter.
Praktis membuat para masyarakat tidak bisa melihat bentuk muka dengan jelas. Sementara tinggi dari patung ini sekitar 17 meter dengan tinggi dudukan patung sekitar 10 meter.
Patung atau monumen Selamat Datang ini ternyata dibangun oleh kontraktor PN Pembangunan Perumahan.
Sejarah Singkat
Ternyata Tugu Selamat Datang ini didesain dan juga karya dari tim Keluarga Arca Yogyakarta pimpinan Edhi Sunarso yang merancang Patung Dirgantara atau Patung Pancoran.
Dan seniman yang memiliki aliran sebagai seni rupa pahat ini merupakan pematung jebolan ASRI kelahiran Salatiga pada tanggal 2 Juli 1933. Patung tersebut adalah salah satu karya beliau yang cukup legendaris.
Dan Presiden RI ke-1 yaitu Ir. Soekarno merupakan salah satu penyumbang ide mengenai bentuk rancangan dari Patung Selamat Datang tersebut.
Kala itu Bung Karno menginginkan sebuah tugu yang bertujuan guna menyambut kedatangan peserta pesta olah raga se Asia yaitu Asian Games ke IV yang digelar pada tanggal 24 Agustus – 4 September 1962 di Kota Jakarta.
Sketsanya sendiri ketika itu dibuat khusus oleh Henk Ngantung yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode tersebut.
Pembuatan patung akhirnya diserahkan kepada seniman Edhi Sunarso yang langsung melakukan workshop di Karangwuni.
Beberapa kali Presiden Soekarno dan juga bersama para menteri serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Howard P Jones melihat proses pembuatan patung tersebut di Jogja.
Tidak perlu memakan waktu yang cukup lama untuk membangun patung tersebut. Hanya perlu waktu setahun saja yang akhirnya diresmikan pada tahun 1962 oleh PResiden Soekarno.
Ternyata Patung atau Tugu Selamat Datang ini pernah dilakukan renovasi untuk mempercantik area patung.
Renovasi tersebut meliputi kolam air mancur yang dipercantik dengan tambahan aneka varian yang bisa memberikan keunikan tersendiri.
Pada tahun 2002 renovasi dilakukan dengan menghabiskan dana hingga Rp 14 miliar. Dan akhirnya terdapat sekitar 5 variasi pancaran air mancur yang terhubung langsung dengan komputer untuk pengoperasiannya.
Hal tersebut memang sengaja dibuat diperuntukkan untuk simbol sebagai penghormatan kepada Pancasila. Tugu Selamat Datang ini menjadi salah satu karya dari Edhi Sunarso yang sangat melegenda.
Selain monumen tersebut, seniman Sunarso juga memiliki karya lain yang menjadi landmark dan pengetahuan tentang sejarah.
Patung Pembebasan Irian Barat yang terletak di Lapangan Banteng menjadi salah satu karyanya selain Patung Pancoran atau Patung Dirgantara dan Tugu Selamat Datang.
Ia pula yang mengerjakan diorama di Museum Sejarah Nasional yang terletak di Monas dan juga Museum Pengkhianatan PKI di Lubang Buaya serta Museum Satria Mandala.
Sisi Menarik
Patung Selamat Datang ini memang letak lokasinya berada di pusat kota dan berdekatan dengan pusat bisnis serta ekonomi di Jakarta.
Oleh sebab itu di sekitar monumen ini sekarang ini ikut terkena program pembangunan MRT yang bertujuan guna mengurangi kemacetan di ibukota Indonesia ini.
Patung ini memang sangat terkenal disebabkan letak lokasinya yang berada di Bundaran Hotel Indonesia atau HI.
Bahkan monumen tersebut menjadi pusat dari kegiatan keramaian seperti para pendemo guna menyuarakan aspirasi dan protes mereka terhadap suatu hal. Bundaran HI memang kerap menjadi meeting point bagi para pendemo.
Selain sebagai meeting point, ternyata patung ini memberikan pemandangan kolam air mancur yang cukup menarik terutama pada malam hari.
Patung pasangan pemuda-pemudi yang terbuat dari perunggu dengan tangan melambai ini memang memberikan pesona tersendiri.
Banyak masyarakat sengaja datang untuk menikmati pemandangan tarian air mancur di sekitar Patung Selamat Datang di malam hari.
Para pejalan kaki bisa duduk-duduk santai di sekitar tepian jalan yang ada di depan Plaza Indonesia untuk mengambil gambar atau foto kolam air mancur tersebut.
Patung yang terletak di jalan utama MH Thamrin ini memang menjadi pusat kota Jakarta. Ada banyak jenis masyarakat yang tertarik untuk melihanya. Termasuk pula kalangan high class ketika menjelang tahun baru.
Jika ingin irit, bisa duduk santai di sekitar jalan atau trotoar di depan Hotel Indonesia dan Plaza Indonesia.
Bisa juga dengan duduk santai sembari ngopi dan menikmati cemilan di kafe yang ada di Plasa Indonesia atau Grand Indonesia yang memiliki akses pemandangan ke Bundaran HI.
Makna Tugu Selamat Datang
Ternyata ada makna tersendiri dari bentuk Tugu Selamat Datang. Masyarakat bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai sejarah tugu ini melalui wikipedia.
Dari bentuk patung, terdapat pasangan muda-mudi dimana sang wanita menggenggam kembang dengan keduanya menghadap utara.
Hal ini disebabkan kala itu bandara masih berada di Kemayoran. Pada waktu itu para atlet datang dari Kemayoran dan langsung menuju ke Hotel Indonesia dimana mereka menginap selama event berlangsung.
Dari sini para atlet menuju ke Kompleks Olahraga Ikada yang sekarang bernama Gelora Bung Karno. Makna tersebut guna menyambut para tamu negara yang datang.