tribunwarta.com – Lokasi: Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Selong, Jkt Selatan, DKI Jakarta 12110Map: Klik DisiniHTM: FreeBuka Tutup: 24 JamTelepon: 021-7278-3683
Sarana Ibadah
Sebagai negara dengan jumlah umat muslim terbanyak di dunia, tentunya Indonesia memiliki banyak masjid sebagai sarana ibadah bagi kaum muslimin di setiap daerah.
Selain dipergunakan sebagai tempat ibadah seperti menjalankan shalat 5 waktu, shalat jum’at, shalat gerhana, shalat idul adha dan shalat idul fitri, masjid biasanya juga di pergunakan sebagai tempat mengaji, dakwah serta syiar islam.
Dewasa ini Masjid juga memiliki peran penting lainnya dalam menyatukan umat dan mempererat tali silaturahim baik sesama kaum muslimin.
Baik dengan acara buka puasa bersama dan pengajian maupun antar umat beragama sebagaimana yang dilakukan pada Mesjid Cut Meutia yang belum lama ini menggelar event jazz.
Namun pernahkah Anda mempertanyakan maksud dari perbedaan nama antara Masjid Negara, Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar dan Masjid Jami?
Perbedaan nama ini dimaksudkan untuk pembagian dari aturan tipologi di Indonesia. Untuk Masjid Negara sendiri, merupakan sebuah Masjid yang telah ditetapkan pemerintah dan biasanya terletak di pusat pemerintahan/Ibukota negara.
Setelahnya ada Masjid Raya yang penetapannya dilakukan oleh pemerintah pada tingkat provinsi dan yang berada di kabupaten ataupun kota biasanya ditetapkan pemerintah setempat sebagai Masjid Agung seperti Masjid Agung di Cirebon.
Pun demikian dengan 2 penamaan selanjutnya, Masjid Besar untuk tingkat kecamatan dan Masjid Jami untuk tingkat kelurahan maupun desa.
Di Jakarta sendiri terdapat banyak sekali Masjid Agung, sebagai contoh ada Masjid Agung Sunda Kelapa dan Masjid Agung Al’araf di Jakarta Pusat.
Kemudian ada Masjid Agung Al-Muchlisin di Jakarta Barat, Masjid Agung Baitut Tahmid danMasjid Agung At-Tin di Jakarta Timur, serta Masjid Agung Al-Munada Darussalam juga Masjid Agung Al-Azhar di Jakarta Selatan.
Naah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas masjid yang memiliki nama sama dengan nama masjid di Egypt atau tepatnya di Kairo Mesir dan di Belmore Australia. Penasaran seperti apa? Yuk simak informasi berikut ini!
Sekilas Sejarah
Masjid yang dimaksud ialah Masjid Agung Al-Azhar, yang berdiri atas jerih payah 14 tokoh masyumi guna mendapat masjid di daerah kebayoran baru.
Sebelum mendirikan masjid, atas usulan MR. Syamsudin yang menjabat sebagai menteri sosial RI kala itu akhirnya berdiri Yayasan pendidikan Islam pada 7 april 1952.
Penamaan Masjid Agung Al-Azhar Jakarta sendiri diberi oleh Prof. Dr.Mahmoud Syaltout yang merupakan Rektor dari Univ. Al-Azhar di Mesir ketika melakukan kunjungan pada 1960.
Masjid Agung Al-Azhar atau yang biasa disingkat MAA, merupakan buah dari Yayasan Pesantren Islam (YPI) selaku pendiri Masjid ini.
Masjid Agung Al-Azhar sendiri didirikan pada 1953 tepatnya pada 19 november dan baru rampung 5 tahun kemudian pada 1958 menggunakan tanah milik Yayasan dengan luas mencapai 43.755 m2.
Nama sebelumnya dari Masjid ini sejatinya adalah Masjid Agung Kebayoran Baru, namun selepas ceramah kuliah umum bagi jamaah masjid.
Dan dinamai oleh Rektor Univ. Al-Azhar Kairo yang ternyata rekanan serta kenalan dari Syarif Buya Hamka, maka nama masjid pun berubah jadi bernama Masjid Agung Al-Azhar.
Tak hanya sebagai sarana untuk berkhutbah, pada tahun 1962 Masjid ini turut andil dalam membangun serta mendidik pemuda dan pemudi Islam, dengan menyelenggarakan beragam kegiatan.
Salah satu contohnya ialah Pramuka Gugus Depan serta adanya Pendidikan Islam Al-Azhar atau yang biasa disingkat PIA untuk lebih mudahnya.
Setelah jatuhnya pemerintahan Orde Lama dan tergantikan oleh pemerintahan Orde Baru, maka umat islam mendapat angin segar khususnya untuk berdakwah.
Masjid Agung Al-Azhar mulai mendirikan beberapa lembaga pendidikan formal sejak 1967, dengan TK Islam Al-Azhar sebagai permulaan.
Dan barulah setelahnya dilengkapi secara bertahap mulai dari pendirian tempat pendidikan setingkat SDIA, lalu beranjak ke SMPIA.
Kemudian lanjut pada pendirian SMAIA serta puncaknya yakni pendirian sebuah tempat pendidikan tinggi yakni Universitas Al Azhar Indonesia.
Tujuan Visi Misi
Berawal dari Masjid Agung Al-Azhar yang kini telah memiliki lembaga pendidikan formal, tentunya juga memiliki Visi Misi serta Tujuan yang jelas kedepannya.
Seperti yang tercantum pada anggaran dasar YPI Al-Azhar pada pasal 4, bahwa pendirian Yayasan ini memiliki 2 tujuan yang tak bisa dipisahkan dari Masjid Agung Al-Azhar yakni :
Dari situ tujuan dari Masjid Agung Al-Azhar ini dapat dibagi menjadi 2, yakni :
Mewujudkan serta memelihara MAA, tak hanya sebagai tempat Ibadah nan agung serta menjadi kebanggaan umat.
Namun juga menjadikan Masjid ini sebagai pusat pembinaan serta pengembangan dakwah Islam agar mampu mewujudkan jamaah yang tak hanya berilmu, tapi beramal serta bertaqwa guna kejayaan Islam beserta umatnya.
Masjid Agung Al-Azhar juga diharapkan dapat menjadi sentra pelayanan jamaah bagi berbagai aspek kehidupan.
Diantaranya seperti pelayanan sosial, menghimpun juga mengelola dana umat, menjadi wadah pengembangan bagi seni dan budaya islam serta konsultasi keagamaan.
Menciptakan suasana kondusif, tertib serta sesuai pada Tuntunan yang ada di Al-Qur’an maupun Al-Sunnah Rasulullah bagi jamaah.
Tujuan lainnya yakni memelihara gedung Masjid Agung Al-Azhar serta segala sarana dan prasarananya agar selalu terlihat bersih, rapih, rindang serta indah.
Dan juga menjaga ketertiban administrasi, organisasi maupun keuangan dari Masjid Agung Al-Azhar agar selalu dalam amanah, transparan kepada jamaah (tabligh), dan jujur (shidqu) serta melakukan Perbaikan (Ri’ayah).
Dari tujuan, dapat dijabarkan visi dari YPI Al-Azhar yang ingin Masjid Agung Al-Azhar menjadi sentra pembinaan umat, dakwah, ragam budaya Islam agar mampu membentuk masyarakat ramah, berilmu, beramal dan bertaqwa.
Sementara Misi dari Masjid Agung Al-Azhar yakni :
Lokasi Dimana
Masjid Agung Al-Azhar ini memiliki alamat lengkap di daerah Selong, Kebayoran baru, Jakarta Selatan atau tepatnya di Jl.Sisingamangaraja.
Tak hanya itu, di beberapa daerah lain seperti Pulo Gebang Cakung, BSD, Kalimalang, Summarecon Bekasi, Harapan Indah, Jakapermai, Pondok kopi, Rawamangun.
Bahkan hingga Cibubur, Cempaka Putih, Depok dan Kelapa Gading juga menggunakan nama yang sama dengan yang ada di Kebayoran baru.
Cara Menuju Lokasi
Bagi yang ingin berkunjung ke Masjid ini, untuk mudahnya dapat menggunakan transportasi umum, dengan menggunakan fasilitas Transjakarta menuju ke koridor 1.
Tepatnya halte ke 2 dari Blok M bila menggunakan bus Transjakarta yang mengarah ke Kota, dari situ tujuan Anda sudah dekat karena Stasiun BRT ini berada di sebelah Masjid Agung Al-Azhar.
Di dekat Masjid Agung Al-Azhar juga tersedia Hotel Hang Tuah bagi Anda yang ingin sekedar beristirahat.
Tak hanya itu tersedia pula aula serbaguna di Masjid Agung Al-Azhar, yang dapat Anda sewa untuk melakukan pengambilan gambar foto pre-wedding maupun akad dan resepsi pernikahan sekaligus catering.
Penasaran dengan harga sewa aulanya? Silahkan hubungi nomor yang tertera pada awal artikel untuk lebih jelasnya sekaligus menanyakan jadwal yang tersedia.
Jadi tunggu apalagi? Yuk berkunjung dan beribadah ke salah satu Masjid bersejarah di Jakarta yang satu ini!