tribunwarta.com –
Lokasi: Dusun Candisari, Desa Sambirejo, Kab. Sleman, Yogyakarta 55572Map: Klik DisiniHTM: Rp.5.000 per OrangBuka Tutup: 08.00-17.30 WIBTelepon: 0274-496-401
Indonesia rupanya tak hanya elok dengan keanekaragaman ekosistemnya dan keindahan panorama alamnya yang begitu mempesona, kekayaan hasil buminya pun sejatinya sangat berlimpah, sayang pengelolaannya masih kurang tertata dan banyak di kelola oleh pihak ketiga sehingga belum dapat meratakan kesejahteraan bagi warganya.
Salah satu kekayaan yang kita miliki dan perlu kita lestarikan diantaranya ialah peninggalan-peninggalan sejarah baik itu berupa fisik seperti benda dan bangunan hingga keanekaragaman seni dan budaya dari beragam suku yang ada.
Salah satu kota yang memiliki kekayaan budaya dan kesenian yang masih begitu lekat dengan masyarakatnya ialah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bahkan dijuluki sebagai kota seni dan budaya, kota seniman, hingga The Jewel of Java.
Di kota jogja ini, terdapat beberapa situs-situs bersejarah seperti bangunan-bangunan candi yang masih dilestarikan hingga saat ini dan dijadikan tempat wisata. Beberapa diantaranya yang sudah dikenal khalayak umum seperti Borobudur, Prambanan, serta Candi Ratu Boko.
Bila candi Borobudur memiliki gaya bangunan dan juga beberapa ornament serta kumpulan stupa yang kental dengan kuil-kuil ajaran Buddha, sementara Prambanan memiliki bentuk arsitektur dan ornament serta relief yang kental dengan ajaran Hindu, maka Candi Barong di sleman ini memiliki keunikan tersendiri dengan ornament dan arca yang ada.
Keunikan
Candi yang letaknya berada di bagian sebelah tenggara lokasi Ratu boko, yang berada di denah yang sama yakni perbukitan Batur Agung.
Berbicara mengenai candi-candi di Indonesia, tentunya lekat dengan kisah legenda dari bangunan tersebut hingga beragam cerita mitos yang berkembang di masyarakat dan juga misteri dari banyaknya ornament kala yang bentuknya menyerupai singa atau barong dibangunan candi ini.
Serta bentukannya yang memusat kebelakang yang membuatnya berbeda dan memiliki keunikan bila dibandingkan dengan Borobudur maupun Prambanan.
Sejarah Singkat
Candi yang terletak di alamat yakni desa Sambirejo Sleman ini, memiliki nama lain yang dikenal dengan Candi Sari Suragedug.
Hal ini diyakini dari temuan Prasasti di kawasan Ratu baka yang memiliki deskripsi dari sebuah bangunan yang diperkirakan merujuk pada Candi Barong, pada prasasti yang bertuliskan tahun 856 masehi ini diceritakan bahwa Sri Kalasoibhava yang memiliki nama lain Sri kumbaja tengah membangun tiga lingga.
Tiga lingga yang dimaksud yakni Krttiwasalingga, Triyarbakalingga, serta Haralingga yang memiliki pendamping masing-masing dengan urutan yakni Dewi Sri, Dewi Suralaksmi, Dewi mahalaksmi.
Prasasti lainnya yang juga diperkirakan merujuk pada Candi Barong ialah Prasasti Pereng dengan penanggalan tahun 784 saka atau tepatnya 860 masehi.
Pada prasasti tersebut di katakan, sebagai upaya untuk pemeliharaan dari bangunan suci shiva maka di anugerahkanlah 2 buah bukit yang ada di tawamhurang serta sawah dari Rakai Walaing Pu Kumbhayani yang diyakini merupakan nama lain dari Sri Kumbaja.
Pada candi yang berdiri di ketinggian kurang lebih 199mdpl ini, anda akan disuguhkan pemandangan bangunan punden dengan jumlah tiga undak.
Restorasi Keindahan
Sayangnya penemuannya pada awal abad 20 kala itu, bangunannya sudah luluh lantak.
Sehingga dilakukan pemugaran yang memakan waktu 5 tahun mulai dari 1987 hingga 1992, di undakan pertama bangunan candi ini diyakini berdiri beberapa candi meski hanya tersisa lantai maupun umpak nya saja.
Sementara di undakan kedua hanyalah area terbuka dan candinya sendiri berada pada undak ketiga.
Dibagian ketiga inilah berdiri 2 buah candi dengan ukuran dan tinggi yang sama yakni 8,18 x 8,18m dan tinggi 9,05m dengan bentuk atap meruncing dan juga hiasan berupa ukiran dedaunan serta Ghana yang diyakini sebagai tempat memuja bagi Dewa wisnu beserta Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi kesuburan.
Dari kawasan Candi barong ini, selain tersaji candi cantik yang bersejarah, pengunjung juga disuguhkan dengan hijaunya padang rumput disekitar bangunan candi dan juga panorama alam di sekitarnya.
Dengan htm yang murah-meriah, pengunjung yang datang ketempat ini biasanya sengaja menghabiskan waktu sorenya di kawasan Candi guna menikmati suasana, maupun memburu foto dengan panorama Sunset.
Harga Tiket Masuk
Bagi anda yang ingin berkunjung ketempat yang satu ini, harga tiket masuknya hanya 5 ribuan saja perorangnya. Dengan biaya yang sangat murah tersebut, anda sudah dapat menikmati panorama yang tersaji sekaligus melihat dari dekat sisa-sisa reruntuhan peradaban di masa lalu.
Rute Menuju Lokasi
Bagi anda yang ingin menggunakan transportasi umum, anda dapat menggunakan Transjogja dengan arah shelter 1A maupun 1B dan kemudian melanjutkan perjalanan baik itu menggunakan Taxi maupun ojek. Sementara anda yang berkendara dari kota Yogyakarta, dapat menuju prambanan dengan melalui akses Jalan solo.
Rute yang anda tempuh nantinya, sejalur dengan arah menuju Candi Prambanan, namun di persimpangan sebelum Candi prambanan anda dapat berbelok ke kanan dan tinggal mengikuti petunjuk jalan menuju Candi Banyunibo dan Candi Barong.
Untuk lebih mudahnya, anda dapat memanfaatkan beberapa aplikasi peta online yang biasanya sudah tersedia pada smartphone kesayangan anda. Cukup masukan lokasi awal anda dan tentukan alamat tujuan pada maps, anda akan mendapat panduan rute termudah dan tercepat untuk tiba di tujuan.
Fasilitas lainnya yang tersedia ditempat ini, seperti Warung nasi, toilet dan juga mushola dapat menggunakan rumah penduduk sekitarnya.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk abadikan momen-momen berharga anda saat berkunjung di candi bersejarah yang satu ini dan bagikan gambar hasil jepretanmu di media social guna meningkatkan popularitas wisata lokal. Yuk visit jogja!.