Travel  

Keindahan Alam yang Memikat di Waduk Wadaslintang Jawa Tengah

Keindahan Alam yang Memikat di Waduk Wadaslintang Jawa Tengah

tribunwarta.com – Alamat: Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, 56365, Jawa Tengah, IndonesiaHTM: Rp 5.000 per orangBuka/Tutup: 24 jamMap: KlikDisini

Wonosobo merupakan sebuah kabupaten yang sekelilingnya terdapat hamparan pegunungan hijau dengan sejuta pesona bagi para wisatawan.

Saat berkunjung ke provinsi Jawa Tengah, tepatnya di perbatasan Wonosobo dan Kabupaten Kebumen, tak ada salahnya untuk singgah di wisata air Waduk Wadaslintang. Selain menawarkan pemandangan yang indah Waduk Wadaslintang juga terdapat aneka permainan air yang bisa Anda nikmati.

Lokasi Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang terletak di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo.

Rute Jalan Menuju Lokasi

Untuk mencapai lokasi objek wisata ini, Anda bisa menumpangi kendaraan umum seperti bus. Jika bertolak dari Wonosobo, Anda bisa naik bus jurusan Prembun Kebumen dan bisa turun langsung di lokasi.

Sedangkan untuk pengguna kendaraan pribadi, Anda bisa menempuh arah mana saja untuk mencapai lokasi dengan mudah. Hanya saja Anda harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan cukup berkelok.

Keunikan Waduk Wadaslintang

Objek wisata yang memiliki luas 2.626 Ha ini memiliki keunikan, khususnya saat musim kemarau tiba. Ketika musim kemarau panjang, waduk akan mengalami kekeringan yang menyebabkan terbentuknya suatu daratan yang dipenuhi dengan batu putih berlubang.

Dari fenomena tersebut maka muncullah dua objek wisata baru yang diberi nama Erorejo dan Lubang Sewu. Sayangnya, kedua objek wisata tersebut akan menghilang saat musim penghujan tiba.

Sejarah Waduk Wadaslintang

Sejarah pembangunan Waduk Wadaslintang bermula pada tahun 1982 di masa pemerintahan Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Pengerjaan waduk ini memakan waktu selama 7 tahun dan selesai pada tahun 1988. Untuk membangun Waduk Wadaslintang, kabarnya harus mengorbankan 9 desa dengan total 7000 warga yang harus rela kehilangan tempat tinggalnya.

Hal tersebutlah yang menimbulkan polemik, pasalnya uang ganti rugi yang didapatkan warga tidak sesuai dengan kesepakatan dan nilainya dianggap terlalu kecil untuk ukuran ganti rugi pada saat itu.

Kendati demikian, ribuan warga tersebut haru rela pindah ke Rejosari dan pembangunan Waduk Wadaslintang tetap berjalan dengan segala konsekuensi yang ada.

Satu tahun sebelum selesainya tempat ini dibangun, tepatnya pada tahun 1987 proses perairan waduk ini dimulai dengan menutup semua pintu bendungan.

Sumber utama pengairan berasal dari sungai-sungai yang ada di sekitar waduk, salah satunya, Kali Bedegolan yang merupakan sumber utama yang menyuplai kebutuhan air.

Dengan begitu, jumlah debit air akan cepat naik dan mengakibatkan permukiman, ladang bahkan terdapat banyak warga yang menjadi korban ikut tenggelam bersama dengan penuhnya air di Waduk Wadaslintang. Kebanyakan dari mereka adalah warga yang tidak ingin meninggalkan desa.

Meski memiliki kisah yang ironis di balik proses pembangunannya, namun wisata ini tetap selesai dan diresmikan pada tahun 1988.

Menariknya lagi, waduk Wadaslintang yang dibangun dengan sistem pemadatan inti basah dan menggunakan tipe Rockfill menuai pujian hingga masuk berita luar negeri karena konstruksi betonnya yang sangat bagus.

Dengan kualitas tersebut, bendungan ini diperkirakan akan tahan hingga 200 tahun kedepan.

Misteri Waduk Wadaslintang

Dari indo yang dibeberakan oleh warga sekitar, Waduk Wadaslintang memiliki cerita misteri tempo dulu yang hingga kini belum bisa terepecahkan.

Ketika bulan Ramadhan tiba, ada momen di mana air di bendungan akan meluap hingga menyebebakan saluran pembuangan dipenuhi dengan air. Kondisi inilah yang terjadi setiap tahunnya dan belum ada yang tau apa penyebabnya.

Waduk Wadaslintang Jadi Lokasi Favori Para Pemancing

Salah satu daya tarik Waduk Wadaslintang yang bisa dinikmati wisatwan adalah lokasinya yang coock dijadikan tempat memancing. Apalagi saat malam mulai tiba, tak sedikit warga, baik warga setempat maupun warga dari kecamatan lain yang juga datang untuk berburu ikan.

Banyak spot yang kerap digunakan warga sebagai tempat pemancingan, seperti di jembantan penguhubung kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Kebumen dan disekitar area batu besar.

Hasil pancingan yang akan didapatkan para pemancing juga beragam, mulai dari ikan nila, ikan patin dan masih banyaj lagi.

Ikan-ikan tersebut berasal dari ikan budidaya yang lepas dari kerapu, namun kebanyakan berasal dari dari sungai yang ada di sekitar baendungan. Oleh karena itu, waduk wadaslintang wajib menjadi destinasi yang harus Anda kunjungi, terutama untuk Anda yang hobi memancing.

Harga Tiket Mausk Waduk Wadaslintang

Tarif masuk di Waduk Wadaslintang hanya Rp 4.000 per orang untuk orang dewasa dan Rp 3.000 per orang untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun. Jika ingin suasana ramai dan bertemu dengan banyak wisatawan, coba datang di hari libur, seperti akhir pekan.

Keindahan Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang memiliki potensi wisata karena menyajikan pemandangan alam yang sangat indah dan suasana alam yang sejuk.

Bentangan air yang luas akan membuat wisatawan takjub, ditambah lagi dengan latar belakang Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang akan membuat pemandangan semakin indah.

Untuk fasilitasnnya sendiri, di waduk wadaslintang ini terdapat perahu mesin dan perahu dayung yang bisa Anda sewa secara harian jika ingin menikmati air bendungan dari dekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *