Travel  

Kapan Waktu Terbaik Piknik Ke Pantai Teluk Kiluan?

Kapan Waktu Terbaik Piknik Ke Pantai Teluk Kiluan?

tribunwarta.com

Lokasi: Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi LampungMap: Klik DisiniHTM: Rp.5.000Buka Tutup: 24 JamTelepon: –

Provinsi Lampung terletak di bagian paling selatan pulau Sumatera, dan memiliki puluhan tempat wisata yang menarik.

Bagi Anda yang menyukai tempat wisata alami dengan medan menantang, ada satu tempat wisata dengan alamat di Lampung yang wajib Anda kunjungi, yaitu Teluk Kiluan atau Kiluan bay.

Teluk ini ramai dibicarakan para pecinta alam, dan sempat menjadi hot thread di Kaskus.

Teluk Kiluan adalah sebuah objek wisata pantai, dan baru terkenal sekitar tahun 2011, bahkan oleh warga Lampung sendiri. Kondisi teluk ini masih alami, belum banyak tersentuh tangan manusia.

Tidak akan Anda temukan hotel berbintang di sekitar teluk ini. Bahkan petunjuk arah, lampu penerangan jalan, tempat isi bbm, dan listrik pun masih minim.

Jalanan menuju tempat ini pun relatif sulit ditempuh, dan handphone tidak akan bisa banyak Anda gunakan karena tidak adanya sinyal yang bisa Anda dapatkan.

Penginapan dan makanan yang tersedia juga sangat sederhana, sangat cocok untuk Anda yang ingin refreshing dari kepadatan rutinitas kota, atau bagi Anda yang menyukai petualangan liar yang baru.

Tempat ini terkenal dengan banyaknya lumba-lumba liar yang bisa dilihat langsung di depan mata. Jika Anda pergi lebih jauh ke tengah laut, Anda pun akan bisa melihat paus.

Selain itu, Anda pun bisa menyebrang ke pulau Kiluan atau pulau Kelapa yang berada tepat di tengah mulut teluk. Anda juga bisa memancing, snorkeling, dan pergi ke Laguna beach atau Laguna Gayau.

Waktu terbaik untuk berkunjung ke teluk Kiluan dan melihat lumba-lumba adalah sekitar bulan April hingga September, yaitu di musim kemarau.

Sebaiknya tidak berkunjung saat musim hujan karena akses jalan menuju tempat ini akan jadi semakin sulit, dengan banyaknya jurang dan tanjakan tajam.

Melihat lumba-lumba di tengah laut pun akan jadi berbahaya dengan cuaca yang buruk, dan lumba-lumbanya pun akan jarang muncul. Selain itu, Anda juga tidak akan bisa ke Laguna karena akses yang licin dan ombak yang besar.

Sejarah

Selain lumba-lumba dan keindahan alam yang menawan, ada hal lain yang menjadi daya tarik teluk Kiluan, yaitu sejarah yang masih beredar di warga sekitar hingga saat ini.

Konon katanya, di tengah pulau Kiluan, terdapat tumpukan batu yang dikeramatkan, yang dipercaya adalah makam milik Raden Arya Antawijaya atau Raden Mas Arya..

Raden Arya Antawijaya adalah seorang pendatang di kawasan perdagangan masyarakat desa Bawang yang berasal dari Banten (ada juga yang menyebutkan ia berasal dari Malaka), di saat kerajaan Majapahit mulai runtuh dan Islam mulai masuk ke Indonesia.

Karena kesaktiannya, Raden Arya Antawijaya sulit dibunuh oleh musuh-musuhnya. Hingga suatu hari, ia ditantang bertanding oleh seorang warga setempat, yaitu guru silat dari Kotaagung, Tanggamus.

Saat itu, ia mendapat ilham bahwa ajalnya sudah dekat. Lalu, ia menunjuk sebuah pulau dan meminta, jika ia tewas dalam pertandingan ini, ia ingin dimakamkan di pulau tersebut.

Ia pun memberitahu bagian terlemah di tubuhnya, dan tewas karena ditusuk dengan senjata di bagian tubuhnya itu.

Setelah itu, ia benar-benar di makamkan di pulau itu, dan pulau itu pun dinamai Kiluan yang dalam bahasa Lampung berarti “permintaan”.

Ada banyak versi legenda yang menceritakan asal mula nama Kiluan, namun yang sampai saat ini masih beredar adalah versi di atas.

Keindahan

Teluk Kiluan menjadi surga tersembunyi di ujung Lampung. Begitu sampai, kita langsung disuguhi pemandangan pantai dengan gradasi biru kehijauan.

Airnya jernih, dangkal, dengan terumbu karang dan ikan hias yang terlihat jelas. Tidak ada satu pun sampah yang terlihat, dan pasir pantainya berwarna putih juga bertekstur halus.

Perairannya kaya akan ikan, hingga menjadi sasaran para pemancing handal. Ditambah atraksi lumba-lumba liar yang bergantian melompat dan berenang bebas di tengah laut, tempat wisata ini menjadi salah satu primadona Indonesia.

Rute Menuju Lokasi

Butuh waktu sekitar 3-4 jam untuk sampai ke teluk Kiluan dari pusat kota Bandar Lampung, dengan jarak sekitar 80 km jika dilihat di peta. Jika mengikuti google map, perkiraan waktu yang dibutuhkan adalah 2 jam 49 menit.

Sebaiknya menggunakan mobil untuk off road seperti jeep atau luv, jangan mobil biasa, terlebih yang pendek atau matic.

Dari Bandar Lampung, Anda bisa masuk ke jalan Morotai, lalu ke jalan Laksamana RE Martadinata hingga masuk ke jalan raya Way Ratay. Dari sana terus ikuti jalan hingga masuk ke jalan Pematang Awi, jalan Dirt Road, dan Anda akan sampai ke Kiluan.

Bisa juga dari Bandar Lampung Anda bisa mengambil arah ke Padang Cermin hingga menemui persimpangan masuk pangkalan TNI Angkatan Laut, lalu ambil jalur ke kiri menuju Punduh Pidada.

Petunjuk jalan dengan tulisan “Teluk Kiluan” bisa Anda temui di sana. Terus ikuti jalan hingga memasuki pasar Bawang, dan di persimpangan, belok kanan hingga persimpangan terakhir. Setelah itu, belok ke kiri dan Anda akan menemukan gapura Teluk Kiluan.

Selain menjadi destinasi warga Lampung dan wisatawan asing, teluk ini adalah tempat melihat lumba-lumba yang dekat dengan Jakarta, sehingga banyak orang dari Jakarta yang melepas kepenatan ibu kota dengan berlibur kemari.

Untuk para backpacker atau Anda yang pergi dari Jakarta, Anda harus menyebrangi Selat Sunda dari pelabuhan Merak ke pelabuhan Bakauheni menggunakan kapal.

Dari Bakauheni, ambil jalan ke arah Bandar Lampung, setelah itu Anda bisa mengikuti rute di atas atau langsung menggunakan travel ke teluk Kiluan.

Untuk travel, sebaiknya dipesan dari sebelum-sebelumnya karena tidak ada angkutan umum lain yang menuju ke teluk Kiluan.

Dolphin Tour

Melihat sekumpulan lumba-lumba liar berenang dan melompat bebas di depan mata, tentu berbeda dengan melihat lumba-lumba yang sengaja dijinakkan.

Seperti di pantai Lovina, Bali, teluk Kiluan pun menawarkan daya tarik terbesarnya, yaitu melihat lumba-lumba langsung di habitatnya. Kumpulan lumba-lumba yang terdapat di teluk Kiluan adalah yang terbesar di Asia.

Karena teluk ini berbatasan langsung dengan samudera Hindia, terdapat jalur lintasan lumba-lumba dari gugusan Cengkalik ke arah selatan sampai Cuku Kementara, menjadikan tempat ini sebagai tempat migrasi para lumba-lumba.

Ada dua jenis lumba-lumba di sini, jenis yang pertama adalah lumba-lumba hidung boto dengan badan yang lebih besar dan pemalu, dan yang ke-dua adalah lumba-lumba paruh panjang yang bertubuh lebih kecil dan senang melompat.

Jika Anda ingin melihat lumba-lumba, Anda harus melihatnya di pagi hari. Biasanya, Anda pergi dari teluk Kiluan dengan menggunakan jukung (perahu kecil) sekitar pukul 6 pagi.

Jukung akan dibawa sejauh 4 mil lepas pantai, dan membutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam untuk sampai. Di tengah laut inilah, Anda bisa melihat lumba-lumba berlompatan.

Sebaiknya Anda membawa kamera anti air dan menggunakan video karena gerakan lumba-lumbanya begitu cepat jika Anda hanya mengambil gambar atau photo.

Tur lumba-lumba ini memakan waktu 2-3 jam. Tur ini tidak dilakukan di siang hari, karena semakin siang, ombaknya akan jadi cukup besar dan kesempatan bertemu lumba-lumbanya pun jadi semakin kecil.

Selain itu, meskipun lumba-lumba ini senang beratraksi saat melihat ada kapal yang lewat, terkadang mereka juga tidak menampakkan diri.

Laguna Beach

Setelah mengikuti tur lumba-lumba, Anda bisa pergi ke Laguna Gayau. Laguna adalah kolam renang alami yang berada di balik teluk Kiluan.

Jalanan menuju Laguna terjal dan menanjak, aksesnya masih alami dan berbahaya, dan Anda harus berjalan kaki selama kurang lebih 40 menit untuk bisa sampai ke sana.

Anda akan melewati hutan kecil, juga pantai yang dipenuhi sebaran bebatuan besar. Karenanya, tidak disarankan bagi orang tua, anak-anak, atau jika kondisi Anda sedang tidak fit, untuk pergi ke tempat ini.

Sebaiknya, Anda memakai sepatu yang nyaman bukan sandal dan membawa bekal air minum yang cukup.

Laguna berbentuk cekungan di tepi pantai dan dibatasi dinding-dinding batu karang. Airnya berwarna biru kehijauan.

Kedalamannya 1 hingga 3 meter hingga aman untuk berenang. Anda pun bisa melihat nuansa merah muda pada airnya karena tingginya konten garam laut. Namun Anda harus berhati-hati, karena ombaknya cukup besar.

Fasilitas

Meskipun tidak ada hotel berbintang maupun resort, namun terdapat penginapan yang berbentuk pondok atau rumah panggung yang cukup nyaman, dan sebaiknya Anda memesannya dari jauh-jauh hari.

Letak penginapan tersebut ada di tepi teluk Kiluan, juga ada di pulau Kiluan.

Anda juga bisa menginap di rumah warga, atau memasang tenda yang Anda bawa sendiri di sekitar pantai. Sebaiknya membawa power bank karena listrik hanya tersedia dari pukul 6 sore hingga tengah malam menggunakan genset.

Untuk Masjid, tempat mandi, dan toilet kini sudah tersedia. Kendaraan bisa Anda parkirkan di rumah warga. Soal makan, Anda bisa mendiskusikannya dengan warga sekitar.

Biaya Yang Harus Dikeluarkan

Untuk biaya menuju ke lokasi, jika menggunakan kendaraan umum kurang lebih sebagai berikut:

Dari Kalideres, Jakarta ke pelabuhan Merak menggunakan bus Rp.20.000, lalu kapal penyebrangan Merak – Bakauheni Rp.11.500 (dewasa) dan Rp.7.000 (anak-anak).

Untuk yang menggunakan mobil, biaya kapal penyebrangannya adalah sekitar Rp.250.000 tanpa dipungut biaya per orang lagi.

Lalu, dari Bakauheni ke Bandar Lampung jika ingin menggunakan kelas ekonomi Rp.17.000 dan AC Rp.25.000. Travel Bandar Lampung dari Kali Balok Rp.45.000.

Jika penginapan Anda berada di pulau Kiluan, penyebrangan kapal jukung dari teluk Kiluan ke pulau Kiluan adalah Rp.15.000/orang. Harga parkir kendaraan adalah Rp.20.000.

Untuk masuk ke dalam teluk Kiluannya sendiri, tidak dipungut biaya apa pun. Untuk tur lumba-lumba, biaya jukung Rp.250.000-450.000/kapal, dan Rp.15.000 untuk life jacket/orang.

Harga tiket masuk ke pulau Kiluan adalah Rp.5000, sama dengan jika Anda pergi ke Laguna, hanya saja jika ingin ke Laguna, Anda akan kena tambahan biaya jukung sebesar Rp.20.000.

Untuk biaya penginapan sendiri berkisar antara Rp.200.000-300.000/kamar, dan itu sudah satu paket dengan toilet luar dan tiga kali makan sehari.

Bagi Anda yang hanya sendirian tapi ingin pergi ke teluk ini, Anda bisa mengikuti open trip atau trip gabungan dengan para pecinta alam lainnya.

Untuk tahun 2022 ini, jika ingin mulai dari pelabuhan Merak, Anda akan dikenakan tarif sekitar Rp.599.000/orang, dan jika dari Jakarta sekitar Rp.759.000/orang, relatif murah karena semua fasilitas lengkap Anda dapatkan.

Jika Anda berkunjung ke Lampung, ada destinasi lain selain Teluk Kiluan yang saat ini sedang diminati para wisatawan karena keindahan alamnya yang tak kalah cantik, yaitu pulau Pahawang, pantai Tanjung Tua, dan pantai Tanjung Setia yang terletak di barat Lampung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *