tribunwarta.com – Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang terletak di ujung paling timur dari pulau Madura. Di kecamatan ini terdapat sebuah destinasi wisata pulau yang terkenal. Pulau Puli Gili Labak, yang terkenal karena memiliki pemandangan dengan keadaan alamnya yang masih asri dan indah.
Bukan hanya destinasi wisata alam berupa pulaunya saja yang terkenal, daerah ini juga terkenal dengan destinasi wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi. Misalnya seperti keberadaan wisata kerajinan keris yang mampu menjadikan Sumenep sebagai salah satu Kota Keris yang ada di dunia.
Setelah puas berkunjung ke berbagai destinasi wisata, dirasa kurang lengkap apabila pulang tanpa membawa oleh-oleh dari kabupaten ini. Jangan sampai lupa untuk membeli buah tangan untuk keluarga di rumah. Berikut beberapa oleh-oleh khas Sumenep yang dapat menjadi alternatif pilihan bagi Anda.
1. Ta’al atau Siwalan
Ketika berkunjung ke pantai-pantai yang berada di kawasan kabupaten Sumenep, Anda akan melihat banyak sekali jajaran penjual yang menawarkan buah siwalan. Jika dilihat secara sekilas, buah siwalan memiliki warna yang hampir serupa dengan buah kelapa.
Namun dari segi rasanya, buah ini memiliki rasa yang jauh berbeda dengan buah kelapa, walaupun keduanya sama-sama menyegarkan. Buah Siwalan memiliki tekstur kenyal serta rasa manis yang menyegarkan. Anda dapat membawa pulang buah Siwalan sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman di rumah.
Selain dapat membawa serta seluruh buahnya, untuk lebih menghemat ruang dan tenaga Anda juga dapat membawa pulang berupa air dari buah Siwalan atau yang sering disebut dengan legen. Legen memiliki rasa yang begitu menyegarkan, terlebih lagi apabila ditambah dengan es batu.
Buah Siwalan dan legen pada umumnya dijual dalam satu toko atau pusat oleh-oleh, sehingga tidak sulit untuk menemukan buah tersebut. Selain dapat dibawa pulang legen untuk oleh-oleh, buah ini juga cocok dinikmati ketika Anda sedang berkunjung di pantai atau di daerah pulau sekitar kabupaten Sumenep.
2. Terasi
Sumenep merupakan daerah yang terkenal dengan terasi khas yang dimilikinya. Terasi khas berbeda dengan terasi Jawa pada umumnya. Hal ini dikarenakan terasinya terbuat dari udang rebon pilihan yang memiliki ukuran kecil dan dipadukan dengan garam, sehingga membuat rasa terasi ini lebih nikmat dan gurih.
Terasi dari Sumenep juga diproduksi oleh nelayan sekitar dengan cara yang masih tradisional, yakni ditumbuk dengan tanpa menggunakan mesin. Maka dari itu, terasi ini menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan terasi lain, serta memiliki umur simpan yang lebih lama.
Ciri khas terasi khas Sumenep ini memiliki warna agak coklat dengan aroma udang yang begitu menyengat sehingga dapat membuat banyak orang terpikat untuk membelinya.
Terasi ini juga tersedia dalam banyak ukuran, sehingga Anda dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan yang diperlukan. Anda juga dapat membelinya dalam ukuran besar, kemudian memecahnya untuk dibagi bersama teman atau keluarga.
3. Sambal Petis
Sambal petis merupakan salah satu oleh-oleh yang sering kali Anda jumpai ketika berkunjung. Berbeda dengan sambal terasi pada umumnya, sambal terasi khas Sumenep memiliki warna coklat atau lebih dominan ke hitam. Bau yang dimiliki sambal ini juga khas, ini disebabkan petis khas memang berbahan dasar ikan.
Ikan yang digunakan untuk membuat sambal petis ini biasanya ikan dengan jenis tongkol atau cakalang, yang juga merupakan ikan khas dari pantai utara Sumenep yang terkenal dengan kualitas yang dimilikinya. Tidak jarang masyarakat sekitar mengkonsumsi sambal petis ini langsung menggunakan nasi sebagai pengganti ketika tidak ada lauk.
Hal ini bukanlah suatu hal yang aneh, sebab sambal petis memang memiliki rasa yang gurih serta sedikit asin, sehingga cocok digunakan untuk pelengkap makan dengan nasi putih. Selain nasi, sambal ini juga dapat dijadikan sebagai bumbu rujak.
4. Man Reman
Man reman merupakan makanan khas Sumenep yang terbuat dari bahan utama berupa tepung ketan dan gula aren. Rasa dari makanan ini pun cukup unik, yakni rasa gurih dengan tekstur renyah berpadu dengan rasa manis dari gula aren.
Oleh-oleh khas ini sangat direkomendasikan ketika Anda sedang berkunjung ke Sumenep. Hal ini karena sangat mudah untuk menemukan man reman di berbagai pusat perbelanjaan di kabupaten ini, serta untuk membawa makanan ini bukanlah suatu hal yang sulit, sebab bobotnya yang ringan serta tidak banyak menghabiskan tempat.
Man reman banyak diproduksi ketika menjelang bulan ramadhan atau idul fitri. Beberapa masyarakat sekitar mempercayai bahwa menyediakan serta mengkonsumsi man reman ketika hari-hari tertentu, seperti hari raya merupakan bentuk menghargai adat istiadat yang ada di Sumenep.
5. Macho
Oleh-oleh khas selanjutnya memiliki nama yang unik, yakni macho. Nama ini terdengar agak lucu, seperti panggilan pada seorang laki-laki yang memiliki tubuh kekar dan kuat. Namun makanan ini merupakan olahan sejenis kue yang hanya ada di Sumenep dan daerah sekitarnya.
Sekilas macho terlihat mirip dengan rengginang, namun rasa yang dimilikinya jauh berbeda. Apabila rengginang memiliki rasa gurih, maka berbeda dengan macho. Ciri khas macho ialah memiliki rasa yang manis sehingga banyak disukai anak-anak. Bahan utama untuk membuat makanan ini adalah beras ketan dan gula merah, pantas saja memiliki rasa yang manis.
Proses pembuatan makanan khas ini masih banyak dilakukan dengan cara tradisional tanpa penggunaan mesin. Hal ini membuat jajanan krispi yang merupakan olahan yang memiliki rasa yang masih khas. Makanan ini juga memiliki umur simpan yang lama, sehingga dapat dibawa dalam perjalanan jauh tanpa khawatir akan basi.
6. Batik Tulis Sumenep
Batik tulis sudah ada sejak lama, yakni mulai penjajahan Belanda hingga saat ini batik tulis masih tetap bertahan. Walaupun sudah ada sejak dahulu, namun batik tulis khas Sumenep ini terus berusaha mengembangkan motif yang sesuai dengan perkembangan zaman. Batik ini merupakan salah satu warisan budaya dari Keraton Sumenep.
Jika dilihat sekilas, batik tulis daerah ini terlihat mirip dengan batik tulis di daerah Madura pada umumnya. Namun jika diperhatikan secara lebih seksama, batik tulis memiliki ciri khas pada warnanya yang cenderung lebih kontras dengan motif dan corak unik yang beragam.
Walaupun Sumenep terletak di ujung timur dari Madura dengan daerah serta kepulauan maritim, ini tidak membuat motif batik yang dilukis harus melulu tentang biota laut.
Terdapat beragam motif lain seperti dedaunan, bunga, atau binatang darat yang lebih dominan dijadikan motif. Sentra batik yang terkenal berada di daerah Pakandangan, Bluto, atau jika dari pusat kota memiliki jarak sekitar 16 km menuju arah selatan.
7. Keripik Singkong Sumenep
Sumenep juga memiliki sentra produksi keripik, atau yang lebih khususnya produksi keripik singkong. Berbeda dengan daerah lain, keripik singkong khas ini memiliki rasa gurih dan renyah yang juga khas dengan beraneka ragam varian rasa yang dapat dipilih.
Rasa khas ini diperoleh karena masyarakat sekitar melakukan semua proses produksi sendiri secara tradisional, mulai dari menanam bibit singkong unggul, memanen, mengupas, hingga proses penggorengan masih dilakukan dengan cara tradisional.
Walaupun kebanyakan pengusaha keripik singkong memproduksinya hanya di perumahan, namun cita rasa yang ditawarkan keripik ini tidak kalah dengan produksi pabrik.
Selain memiliki cita rasa yang enak, keripik khas ini juga memiliki umur simpan yang panjang, sehingga cocok untuk dibawa pulang dalam perjalanan jauh sekalipun sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman tercinta di rumah.
8. Rengginang
Rengginang merupakan salah satu camilan tradisional yang ada di Kabupaten Sumenep. Camilan rengginang ini berasal dari bahan utama berupa beras ketan dengan tekstur renyah ketika digigit.
Rengginang khas daerah ini memiliki rasa gurih dan nikmat, serta memiliki aroma yang khas jika dibandingkan dengan rengginang yang ada di daerah lain. Camilan khas Sumenep ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih sering disajikan sebagai camilan suguhan pada acara-acara tertentu, misalnya ketika hari raya idul fitri.
Walaupun kebanyakan produksi rengginang masih dilakukan oleh masyarakat sekitar tanpa menggunakan alat-alat canggih dan modern, namun hal ini tidak mengurangi sedikit pun cita rasa dari rengginang khas Sumenep.
Selain rasa original, rengginang ini juga banyak menawarkan varian rasa lain yang menarik untuk dijadikan sebagai buah tangan ketika berkunjung dari Sumenep. Varian rasa rengginang yang dapat Anda temukan misalnya seperti rasa ikan lorcuk, bawang putih, ikan teri, hingga rasa manis juga tersedia.
Itulah beberapa oleh-oleh khas yang dapat menjadi referensi ketika sedang berkunjung ke Sumenep. Semoga dengan adanya daftar ini dapat membuat Anda tidak lagi merasa bingung akan membeli buah tangan apa ketika sedang berkunjung ke kabupaten ini.