Upaya Telkomsel Dukung Industri Game Lokal, Gelar Festival hingga Bikin Publisher

Upaya Telkomsel Dukung Industri Game Lokal, Gelar Festival hingga Bikin Publisher

tribunwarta.com – Perusahaan telekomunikasi, Telkomsel tampaknya semakin serius untuk mendukung perkembangan industri game di Tanah Air. Dalam beberapa tahun terakhir, operator seluler pelat merah itu telah melakukan beberapa upaya.

Salah satunya adalah dengan menggelar festival game bertajuk DG Con 2022 bersama dengan Dunia Games . DG Con 22 saat ini sedang berlangsung sampai tanggal 30 Oktober mendatang.

DG Con 2022 menggabungkan aneka acara yang mencakup seminar interaktif bertajuk Dunia Games Festival (DG Fest), malam penghargaan Dunia Games Awards (DG Awards), serta turnamen e-sports Free Fire melalui Dunia Games League 2022 (DGL 2022).

Selama ajang DG Con 2022 berlangsung, pengunjung bisa menyaksikan langsung sesi acara talk show DG Fest yang menampilkan 50 narasumber yang terdiri dari para ahli, pegiat, dan para profesional di industri gaming dan e-sports Indonesia.

Untuk tahun ini, DG Con 2022 berlangsung secara hybrid. Acara luringnya (offline) berlangsung di Basket Ball Hall A Senayan, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Jika ingin menjelajah acara secara online, pengunjung bisa mengakses DG Verse di laman .

Di DG Verse, pengunjung bisa menyaksikan DG Con 2022 secara online dengan pengalaman yang berbeda. DG Verse mengusung teknologi virtual world dengan 3D Metaverse.

Saat mengakses DG Verse, pengunjung dapat membuat avatar dalam format human dan non-human character yang disesuaikan.

DG Verse 2022 menampilkan seluruh rangkaian DG Con 2022 secara online dan sudah bisa diakses sejak 21 Oktober 2022 lalu. Pengunjung juga bisa mengakses kanal dan Dunia Games untuk menonton DG Cons 2022 secara live stream.

Membuat publisher

Kendati demikian, DG Con 2022 bukan satu-satunya bentuk upaya yang dilakukan Telkomsel dalam rangka mendukung tumbuh kembang industri game dalam negeri.

VP Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono menjelaskan bahwa Telkomsel bersama dengan GoTo (perusahaan merger Gojek-Tokopedia), mendirikan perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Games Karya Nusantara yang mengusung merek MajaMojo.

“Jadi kita join venture dengan Gojek untuk membuat suatu perusahaan game bernama MajaMojo, yang diharapkan bisa menjadi publisher yang mampu mendukung pengembangan game di Indonesia,” ujar Saki di sela-sela acara DG Con 2022 yang diselenggarakan offline di Basket Ball Hall A Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Telkomsel juga telah menggelontorkan dana sebesar Rp 197 miliar sebagai modal untuk perusahaan baru bernama PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) yang terbentuk pada 28 Desember 2021 lalu.

Melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital, Telkomsel memiliki misi untuk memperkuat kompetensi dan kapabilitas di vertikal bisnis game, khususnya game AAA, klasifikasi untuk game yang menghabiskan dana pembuatan cukup tinggi di kisaran 50-100 juta dolar AS.


Investasi e-sports

Lebih lanjut, Saki menuturkan Telkomsel memiliki Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), anak perusahaan yang bergerak di bidang ventura yang kerap melakukan investasi di sejumlah start up di Indonesia.

Keterlibatan Telkomsel juga merambah ke industri e-sports, yakni dengan berinvestasi ke organisasi e-sports lokal Evos Esports.

“Telkomsel juga berinvestasi di perusahaan e-sports bernama Evos dalam bentuk saham,” imbuh Saki.

Kendati demikian, Saki tidak membeberkan berapa besar dana yang telah dikeluarkan operator pelat merah ini

“Kalau angka pastinya belum (bisa diinformasikan), nanti dicek dulu,” tutur Saki.

Optimis potensi industri game lokal

Saki mengatakan cukup optimis melihat perkembangan pasar game dan e-sports di Indonesia. Dia menyebut nilai valuasi dari industri game Tanah Air yang mencapai 2 miliar dolar atau sekitar Rp 31,1 miliar.

Selain itu, secara global pertumbuhan industri game juga diperkirakan terus berkembang hingga tahun 2026.

“Kalau di dunia (valuasi industri game) hingga tahun 2026 itu diprediksi mencapai 300 miliar dolar (sekitar Rp 4.669 triliun),” jelas Saki.

Selain nilai valuasi, Saki juga melihat tingginya antusiasme masyarakat Indonesia yang ikut berkontibusri di industri game. Menurut Saki, tercatat ada sekitar 70 juta pelanggan Telkomsel yang aktif bermain game setiap bulannya.

Melihat besarnya angka tersebut, Telkomsel ingin terus mendorong pelaku industri game di Tanah Air agar dapat terus berkembang.

“Kami tetap optimis dan percaya bahwa industri game di dunia dan Indonesia masih akan terus bertumbuh sampai tahun-tahun berikutnya,” imbuh Saki.

Optimisme Telkomsel ini senada dengan paparan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Beberapa waktu lalu Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), I Nyoman Adhiarna mengatakan industri game di Indonesia memiliki potensi yang besar.

Hal itu ditandai dengan banyaknya jumlah pemain game PC dan mobile di Indonesia sepanjang tahun 2021.

Pada tahun 2021, Kominfo mencatat ada sekitar 53,4 juta orang di Indonesia yang gemar bermain game PC, sedangkan 133,8 juta lainnya tercatat bermain game mobile.

“Ini semua didukung karena perkembangan infrasuktur digital kita semakin baik dari hari ke hari,” tutur Adhiarna di sela-sela pembukaan acara IGDX Conference yang digelar secara offline di hotel The Stones, Legian, Bali, Sabtu (16/10/2022).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *