Pengisi daya bisa memengaruhi kinerja ponsel apabila spesifikasi dukungan dari ponsel itu sendiri berbeda dengan standar USB dari charger yang digunakan.
Terlepas dari betapa sulitnya memilih ponsel Android terbaik untuk dibeli, kita hampir lupa atau bahkan tidak pernah terpikirkan untuk memiliki pengisi daya yang tepat. Banyak orang hanya menggunakan pengisi daya yang tersedia atau membeli adaptor pihak ketiga dengan harga yang lebih murah secara online.
Namun, tahukah Sahabat Tek bahwa pengisi daya juga bisa memengaruhi kinerja ponsel kalian. Menggunakan adaptor daya yang salah tidak hanya akan memperpanjang waktu pengisian, tetapi juga dapat merusak baterai dari dalam.
Masalah ini semakin banyak dialami pengguna smartphone setelah banyak merek tidak menyediakan pengisi daya resmi di dalam kotaknya. Alhasil, mereka yang tidak memiliki charger resmi sebelumnya, akan membeli penggantinya dengan harga yang lebih murah.
Meskipun mudah menemukan pengisi daya ponsel Android, perlu dicatat bahwa tidak semua ponsel Android cocok dengan pengisi daya satu sama lain. Misal, pengisi daya OPPO belum tentu cocok untuk ponsel Samsung dan atau sebaliknya.
Secara umum, smartphone Android mendukung salah satu dari dua standar pengisian daya, USB PD dan khusus OEM atau berpemilik. Standar Universal Serial Bus Power Delivery (USB PD) telah ada selama sekitar 10 tahun dan berfungsi dengan port USB-C. Ini mendukung daya hingga 240W, sehingga ideal untuk beberapa perangkat seperti laptop, tablet, bank daya, dan lainnya.
Lebih lanjut, kapasitas pengiriman daya yang tinggi memungkinkan produsen untuk mengonfigurasi sesuai dengan kebutuhan mereka dengan ruang adaptor pengisi daya yang cukup. Di sisi lain, beberapa perusahaan seperti Oppo dan OnePlus mengembangkan standar pengisian eksklusif yang memanfaatkan port Type-C.
Cara mudah untuk memilih charger pihak ketiga yang tepat adalah dengan mengetahui spesifikasi atau dukungan suatu perangakt. Misal, jika Anda pengguna Pixel 6A, Google menyebutkan bahwa perangkat ini kompatibel dengan adaptor USB PD 3.0 PPS dan mendukung pengisian daya dengan kabel hingga 18W.
Oleh karena itu, Anda harus memastikan bahwa pengisi daya dari merek lain yang ingin dibeli sesuai dengan standar USB PD 3.0 PPS. Bahkan jika memiliki peringkat yang lebih tinggi, catu daya yang dapat diprogram seharusnya hanya mengisi daya baterai pada 18W.
Namun, pengisi daya dengan nilai kurang dari 18W akan menambah waktu pengisian daya. Ini juga berlaku untuk smartphone Android lainnya dan itulah sebabnya beberapa pengisi daya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengisi ulang ponsel Anda daripada yang lain.
Di sisi lain, Anda mungkin memiliki ponsel cerdas yang mendukung pengisian daya berpemilik, seperti OnePlus 9R dengan dukungannya untuk protokol Warp Charge. Protokol Warp Charge didasarkan pada sistem Voltage Open Multi-Step Constant-Current Charging Oppo, disingkat VOOC, yang tidak berfungsi dengan smartphone dari produsen lain.
Membeli pengisi daya yang direkomendasikan atau dibuat oleh merek yang membuat ponsel Anda adalah pilihan terbaik. Ini memastikan bahwa ponsel cerdas dan adaptor daya mendukung standar pengisian daya yang sama.
Artikel ini bersumber dari www.tek.id.