Telkomsel Optimis Industri Game dan E-sports di Indonesia Makin Melesat

Telkomsel Optimis Industri Game dan E-sports di Indonesia Makin Melesat

tribunwarta.com – Di tengah ekonomi global yang tidak stabil, Telkomsel mengeklaim tetap optimis melihat perkembangan pasar game dan e-sports di Indonesia. Telkomsel mengatakan nilai valuasi yang berasal dari industri game Tanah Air cukup besar.

VP Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono mengatakan bahwa di tahun 2022, nilai valuasi industri game di Indonesia mencapai angka 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 31,1 miliar.

Di sisi lain, pertumbuhan industri game global yang diperkirakan terus berkembang hingga tahun 2026.

“Kalau di dunia (valuasi industri game) hingga tahun 2026 itu diprediksi mencapai 300 miliar dolar (sekitar Rp 4.669 triliun),” jelas Saki di sela-sela acara DG Con 2022 yang diselenggarakan offline di Basket Ball Hall A Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Melihat besarnya angka tersebut, Saki mengaku optimis Indonesia masih menyimpan potensi yang cukup besar dan layak untuk digali.

Selain nilai valuasi yang tergolong besar, Saki juga melihat tingginya antusiasme masyarakat Indonesia yang ikut berkontibusri di industri game. Menurut Saki, tercatat ada sekitar 70 juta pelanggan Telkomsel yang aktif bermain game setiap bulannya.

Melihat besarnya angka tersebut, Telkomsel ingin terus mendorong pelaku industri game di Tanah Air agar dapat terus berkembang.

“Kami tetap optimis dan percaya bahwa industri game di dunia dan Indonesia masih akan terus bertumbuh sampai tahun-tahun berikutnya,” imbuh Saki.

Salah satu upaya untuk memperkuat ekosistem dan industri gaming serta e-sports di Indonesia, Telkomsel menyelenggarakan festival Dunia Games Con 2022 (DG Con 2022) pada hari ini Jumat (28/10/2022).

DG Con 2022 menggabungkan aneka acara yang mencakup seminar interaktif bertajuk Dunia Games Festival (DG Fest), malam penghargaan Dunia Games Awards (DG Awards), serta turnamen e-sports Free Fire melalui Dunia Games League 2022 (DGL 2022).

Festival game dan e-sports ini terbuka untuk publik sehingga dapat dihadiri oleh masyarakat umum mulai 28-30 Oktober 2022. Pengunjung yang datang langsung ke DG Con 2022 juga tidak dipungut biaya alias gratis.

Sebelumnya, operator pelat merah ini juga telah melakukan beragam upaya lain, seperti menggandeng GoTo untuk membuat perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Games Karya Nusantara.

Perusahaan patungan tersebut akan mengusung merek “Majamojo”, dan bakal fokus untuk segmen pengembangan game melalui kemitraan strategis dengan sejumlah studio game pihak ketiga.

Selain itu, Telkomsel juga akan memaksimlakan upayanya lewat anak perusahaan lain, yakni Telkomsel Mitra Inovasi.

“Telkomsel Mitra Inovasi itu sebagai venture capital. Telkomsel juga berinvestasi di perusahaan e-sports bernama Evos dalam bentuk saham,” kata Saki.

Telkomsel juga telah mengeluarkan dana sebesar Rp 197 miliar sebagai modal untuk perusahaan baru bernama PT Telkomsel Ekosistem Digital (TED) yang terbentuk pada 28 Desember 2021 lalu.

Dengan mendirikan PT Telkomsel Ekosistem Digital, Telkomsel memiliki misi untuk memperkuat kompetensi dan kapabilitas di vertikal bisnis game, khususnya game AAA. Game AAA merupakan klasifikasi untuk game yang menghabiskan dana pembuatan cukup tinggi di kisaran 50-100 juta dolar AS.

Optimisme Telkomsel ini senada dengan paparan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Beberapa waktu lalu Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), I Nyoman Adhiarna mengatakan industri game di Indonesia berpotensi cerah di masa yang akan datang.

Hal itu ditandai dengan banyaknya jumlah pemain game PC dan mobile di Indonesia sepanjang tahun 2021. Tahun lalu, Kominfo mengeklaim sebanyak 53,4 juta orang di Indonesia gemar bermain game PC, sedangkan 133,8 juta lainnya tercatat bermain game mobile.

“Ini semua didukung karena perkembangan infrasuktur digital kita semakin baik dari hari ke hari,” tutur Adhiarna di sela-sela pembukaan acara IGDX Conference yang digelar secara offline di hotel The Stones, Legian, Bali, Sabtu (16/10/2022).

Selain jumlah gamer, Adhiarna mengeklaim jumlah pengembang game lokal Indonesia terus naik setiap tahunnya. Sayangnya, saat itu Adhiarna tidak merinci berapa jumlahnya.

“Kami melihat bahwa jumlah game developer yang semakin meningkat ini adalah karena pasar di luar negeri juga besar sehingga mendorong lahirya game developer di Indonesia,” lanjut Adhiarna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *