tribunwarta.com – Head in the Clouds (HITC) Jakarta 2022 merupakan salah satu festival musik yang cukup ditunggu-tunggu. Tahun ini, konser musik tersebut berlangsung pada 3-4 Desember 2022 lalu di Community Park PIK 2, Jakarta Utara.
Festival musik ini tiap harinya digelar dari siang sekitar pukul 14.00 WIB, hingga malam pukul 23.00 WIB. Karena itu, urusan mengabadikan momen menggunakan kamera smartphone menjadi tantangan tersendiri, terlebih pada malam hari.
KompasTekno yang juga hadir meliput konser Head in the Clouds (HITC) Jakarta 2022 menggunakan kamera ponsel Samsung Galaxy S22 Ultra , yang memiliki empat kamera belakang.
Keempat kamera belakang itu terdiri atas kamera utama 108 MP (f/1.8, wide), kamera ultrawide 12 MP, kamera telefoto “periskop” 10 MP (f/4.9, 10x optical zoom), serta kamera telefoto 10 MP (f/2.4, 3x optical zoom).
Kami memotret keseluruhan acara HITC Jakarta 2022 dari siang sampai malam hari. Kesulitan memotret di malam hari biasanya disebabkan oleh faktor minimnya cahaya. Kurangnya cahaya bisa membuat hasil foto kurang maksimal, dan memunculkan noise, alias bintik foto.
Akan tetapi, saat memotret menggunakan kamera utama Samsung Galaxy S22 Ultra, terutama dengan mode “ Nightography ”, hasil foto bisa tetap jernih dan tidak banyak noise.
Kemampuan kamera menghasilkan foto panggung yang jelas dan jernih di malam hari salah satunya juga dibantu oleh lampu panggung, kembang api, dan bantuan lampu sekitar yang berada di sekeliling dan depan panggung.
Untuk teknis pemotretannya, kami menggunakan mode Super Telephoto (hingga 10x optical zoom) di Galaxy S22 Ultra. Sebelum memotret, mode “Nightography” juga diaktifkan dengan mengeklik ikon bulan sabit yang terletak di sisi kanan bawah antarmuka kamera.
Cara lainnya, bisa memilih “More” di atas tombol kamera dan pilih “Night”. Setelah aktif, muncul tulisan “Night Shot on”.
Berikut ini adalah contoh hasil foto beberapa penampil di HITC 2022, seperti Rich Brian, Jackon Wang, dan Warren Hue, yang difoto pada malam hari menggunakan mode Nightography Samsung Galaxy S22 Ultra.
Dengan perbesaran 3x hingga 10x, hasil foto yang diambil sudah dirasa cukup. Sehingga tidak perlu mengubah mode tersebut ke perbesaran yang lebih dari 10x.
Sebab, di saat mengambil gambar tersebut, posisi kami sedang tidak terlalu jauh dengan area panggung, sekitar 5-10 meter saja.
Namun, saat memotret, kondisi tangan harus mampu memegang smartphone dengan stabil. Sebab, kamera lebih sensitif terhadap gerakan-gerakan kecil dalam kondisi minim cahaya, dibanding saat siang. Hasil foto bisa menjadi lebih mudah blur (buram) jika tak berhati-hati.
Untungnya fitur optical image stabilization (OIS) di Galaxy S22 Ultra juga turut membantu dalam meredam guncangan, terlebih saat melakukan zoom.
Hal ini cukup sulit dilakukan mengingat para musisi yang bernyanyi di atas panggung terus bergerak di atas panggung. Misalnya, berjalan ke depan mendekati penonton, berjalan ke sisi kanan atau kiri panggung, menggerakkan tangan, dan sebagainya. Sehingga, hasil foto menjadi mudah buram dan bergoyang.
Selain memotret penampilan dari sejumlah musisi, kamera tersebut juga diuji coba memotret suasana penonton (ambience), dan beberapa ornamen yang terdapat di festival musik tersebut.
Ketika memotret suasana di lokasi acara konser, kami beralih ke mode ultra-wide. Tujuannya agar hasil foto yang diambil bisa lebih luas, suasana dan keseruan dari konser pun bisa lebih tergambarkan.
Jika dibandingkan dengan foto panggung, hasilnya bisa jauh lebih jelas dan jernih. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan objek foto yang dipotret adalah diam tak bergerak, sehingga hasil foto yang diambil bisa jauh lebih maksimal.
Tidak hanya unggul di sektor fotografi saja, perangkat ini juga dapat menghasilkan rekaman video yang cukup jernih di malam hari walau melakukan perbesaran sebanyak 3-10x.
Kendati begitu, saat mengaktifkan mode “Super Steady”, perbesaran video hanya mentok di mode ultra-wide dan normal saja. Apabila ingin melakukan lebih banyak perbesaran, mode “Super Steady” tadi harus dimatikan terlebih dahulu.
Kesimpulannya, menggunakan kamera Samsung Galaxy S22 Ultra selama dua hari berturut-turut untuk memotret keseruan dari HITC Jakarta 2022 sangat mempermudah penonton untuk mengabadikan momen.
Penonton dapat memotret wajah dan eskpresi musisi favorit mereka dari dekat dengan jelas. Di Indonesia sendiri, Samsung Galaxy S22 Ultra dapat dibeli di gerai toko Samsung (offline dan online).
Banderol harga Samsung Galaxy S22 Ultra sendiri dimulai dari Rp 18 juta untuk varian 8GB/128GB. Berikut ini link yang dijual di Indonesia.
Untuk melihat hasil foto Samsung Galaxy S22 Ultra di konser HITC Jakarta 2022 lainnya, kunjungi .
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.