tribunwarta.com – Satelit buatan Indonesia, Surya Satelitte 1 terbang menuju LEO (Low Earth Orbit) dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pelepasan itu terjadi pada Jumat (6/1/2023) pukul 15:01 WIB
Nampak dari Kibo Mission Control Room yang disiarkan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), satelit dilepaskan dari ISS dan meluncur menuju LEO pada Jumat (6/1/2023). Tak berselang lama proyek tersebut dinyatakan sukses.
Surya Satellite-1 (SS-1) akan beroperasi di ketinggian 400-420 km di atas permukaan bumi dan sudut inklinasi 51,7 derajat.
Satelit itu menggunakan modul deployer (Modul JSSOD) milik Jaxa. SS-1 berbentuk satelit nano atau cubesat berukuran 10 x 10 x 11,35 cm dengan berat 1 hingga 1,3 kg.
Sebelumnya satelit Surya lepas landas dari Kennedy Space Center Florida Amerika Serikat (AS) pada pada 26 November 2022 pukul 02:20 siang EST atau 27 November 2022 pukul 02:20 WIB.
Satelit itu meluncur dari Bumi dengan menumpang roket Falcon 9 CRS-26 dari SpaceX. Saat itu satelit SS-1 sampai di stasiun internasional pada 27 November 2022.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan SS-1 adalah Automatic Packet Reporting System. Satelit akan berfungsi sebagai media komunikasi dengan satelit berbentuk teks singkat.
Teknologi dalam satelit akan diperuntukkan untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI). Selain itu juga berfungsi sebagai komunikasi dan deteksi kebencanaan.
SS-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa yang sekarang sudah menjadi alumni dari Surya University. Pengembangannya didukung dan supervisi ahli dari Pihak Pusat Riset Teknologi.
Selain itu, United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) juga ikut berperan dalam peluncuran serta pelepasan SS-1.
Proyek ni juga hasil kerja sama dari United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).