Telko.id – Runchise, startup manajemen restoran dan waralaba kuliner hadir di Indonesia, telah resmi meluncurkan aplikasi online-nya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan profit bagi para pemilik restoran atau franchise khususnya di bidang kuliner.
Di saat yang bersamaan, Runchise mengumumkan telah meraih pendanaan tahap awal (seed funding) yang dipimpin oleh East Ventures. Investor lain yang turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini, antara lain Genesia Ventures, Arise MDI Ventures, Init6, Prasetya Dwidharma, Alto Partners, dan angel investors.
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang menunjang perekonomian di Tanah Air saat ini. Industri ini berkembang pesat, tercermin dari tingginya konsumsi masyarakat Indonesia. Para pebisnis kuliner dituntun agar terus berinovasi agar tetap bisa bersaing atau menggarap demand yang terus berkembang.
“Perkembangan bisnis kuliner dipengaruhi oleh pengelolaan atau sistem manajemen yang baik. Dengan menggunakan teknologi kami yakin para pengusaha akan bisa meningkatkan profit dan meningkatkan output dari usaha,” kata Daniel Witono selaku Founder dan CEO Runchise.
Daniel menambahkan bahwa dengan mengutamakan teknologi, Runchise hadir menjadi solusi bagi pemilik bisnis kuliner, memberi para usaha kuliner solusi yang lengkap dalam satu platform dimana kebutuhan seluruh operational usaha kuliner bisa terpenuhi.
Apa saja yang ditawarkan oleh runchise? Solusi manajemen yang ditawarkan oleh Runchise memiliki tiga produk utama.
Pertama Supply Chain Management. Solusi ini memudahkan operasional restoran yang memiliki banyak outlet, mulai dari pengaturan dan pengadaan stok, bahan baku, hingga pengaturan akses data perusahaan yang fleksibel.
Kedua, POS (Point of Sales). Solusi ini untuk meningkatkan penjualan dengan operasional transaksi dan pelayanan yang ringkas dan cepat.
Ketiga adalah Online ordering. Ini cara untuk membuka channel restoran untuk menerima pesanan pelanggan langsung dari aplikasi, dengan bantuan layanan pengiriman dari pihak ketiga seperti Grab Express atau Lalamove.
“Runchise juga telah terintegrasi dengan GrabFood dan GoFood, sehingga memudahkan pengusaha kuliner untuk mengatur order online dalam satu platform,” ungkap Daniel.
Selain itu, Runchise juga menyediakan layanan GrabExpress dan Lalamove untuk membantu pengantaran makanan kepada customer langsung. Di area pembukuan, Runchise juga telah terintegrasi dengan Jurnal sebagai penyedia software akuntansi.
Melalui sistem yang bersifat user-centric dengan ekosistem end to end, Runchise dirancang khusus untuk menunjang proses dan operasional bisnis sebuah outlet atau restoran secara konsisten. Runchise melakukan proses manajemen mulai dari pengaturan meja hingga analisis performa restoran, melalui satu platform terpusat.
Alokasi Dana Dari Investor
Runchise sendiri mendapatkan pendanaan tahap awal dari beberapa angel investor yang dipimpin oleh East Ventures. Alokasi dana dari investor tersebut untuk menambah talenta dan memperkuat tim, mengembangkan produk, dan inisiatif marketing.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada investor Runchise atas kepercayaannya. Melalui investasi dan kolaborasi dengan investor, kami akan terus melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan performa bisnis food and beverages (F&B) dan menjadi mitra teknologi terpercaya di industri ini,” kata Daniel.
“East Ventures senang untuk terus mendukung Daniel setelah mengikuti perjalanannya membangun Jurnal pada tahun 2015. Kami percaya perangkat lunak dan solusi end-to-end Runchise akan membantu meningkatkan digitalisasi ekosistem F&B di Indonesia, sebuah sektor menjanjikan yang akan terus berkembang pasca era pandemi,” kata Melisa Irene, Partner East Ventures
“Kami sangat antusias mendukung Runchise untuk melakukan digitalisasi kepada para pemangku kepentingan di industri kuliner Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita telah melihat bagaimana inovasi dan digitalisasi telah memberikan peluang baru bagi UMKM, khususnya sektor kuliner pada masa pandemic,” kataTakahiro Suzuki, selaku GP Genesia Ventures.
Bahkan, Takahiro menyebutkan Industri consumer food menjangkau hingga 50 Milyar USD, dengan sebagian besar masih dijalankan secara offline, hal ini membuktikan bahwa masih banyak kesempatan untuk berinovasi, digitalisasi dan pertumbuhan di sektor ini.
Ia juga menambahkan bahwa dengan pengalaman mengoperasionalkan perusahaan yang sedang berkembang dan menjadi founder untuk yang kedua kalinya, kami yakin Daniel beserta tim dapat menangkap peluang tersebut serta membawa progres yang positif bagi industri F&B di Indonesia. (Icha)
Artikel ini bersumber dari telko.id.