Telset.id, Jakarta – Acer dikenal sebagai salah satu perusahaan teknologi yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan lewat produk-produknya yang bisa dibilang eco friendly atau ramah lingkungan. Acer Aspire Vero – dalam hal ini dengan tambahan National Geographic Edition di belakangnya, adalah salah satunya. Dimana nyaris semua bagian – dari kotak kemasan hingga bodi Laptop, dibuat dari bahan daur ulang. Tapi, hanya inikah keistimewaannya?
Pertama kali diperkenalkan pada tahun lalu, Acer Aspire Vero kini datang lagi dengan tampilan yang sedikit berbeda. Tentu saja, masih dengan bahan daur ulang serta predikat eco friendly seperti sebelumnya. Bedanya, kini laptop Acer membawa nama National Geographic di badannya.
Ya, Acer Aspire Vero National Geographic Edition merupakan laptop edisi khusus, yang dihasilkan atas kerja sama Acer dengan National Geographic. Dimana bukan saja visi National Geographic tentang masa depan yang lebih baik yang dpromosikan disini, tetapi juga fokus Acer pada keamanan dan keberlanjutan lingkungan di Bumi.
Singkatnya, siapa pun yang membeli laptop edisi khusus ini, artinya mereka turut mendukung National Geographic Society dalam upayanya melindungi dunia melalui eksplorasi, penelitian, dan pendidikan.
BACA JUGA:
Tentu saja, disamping mendapatkan hal lainnya. Katakan saja dari segi desain, isi kepala, dan kemampuan lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai laptop edisi khusus ini, berikut hasil ‘perkenalan’ lebih jauh tim Telset.id dengan Acer Aspire Vero National Geographic Edition.
Desain Tak Biasa, Cenderung Unik
Pertama kali melihatnya, jujur kami dibuat terpukau dengan tampilannya yang kokoh, dengan sudut-sudut tegas yang membuat terlihat elegan. Sebagai informasi, Acer Aspire Vero ini terbuat dari 30% plastik post-consumer recycled (PCR) di seluruh sasisnya dan 50% PCR pada tombol keyboard.
Menurut Acer, edisi khusus ini memang diciptakan dengan desain unik dan menceritakan sebuah kisah dengan cara menarik. Pengguna dapat melihat sejumlah garis diagonal melintasi sekitar setengah dari cover atas, menciptakan visual layaknya peta topografi, di mana garis-garis ini membagi permukaan laptop menjadi daratan dan laut. Ini secara tidak langsung menyinggung dampak pemanasan global atas naiknya permukaan laut.
Saat membuka laptop, bingkai kuning ikonik dari National Geographic, terpampang nyata di sudut kanan bawah keyboard. Tak jauh darinya – tepatnya pada tombol spasi, ada tulisan “For Planet Earth.” Satu hal yang tidak biasa kita temukan di laptop lain. Oke, setidaknya sepengetahuan kami. Ada yang keberatan?
Oh, tapi mungkin yang lain akan setuju dengan ini, bahwa keyboard bergaya chiclet dengan tombol hitam yang dibawa-nya tidak lah biasa. Kenapa? Coba perhatikan huruf R dan E di keyboard yang terbalik dan berwarna kuning – yang lainnya putih. Salah desain? Well, seluruh Aspire Vero yang ada di dunia mungkin akan langsung ditarik seandainya kejadian ini memang sesuatu yang tidak disengaja.
Nyatanya, ini memang sengaja didesain demikian oleh Acer. Dan itu bukan tanpa alasan. Konon katanya, desain keyboard menyampaikan pesan inspirasi yang menekankan nilai sustainability lingkungan dengan warna kuning pada huruf R dan E tersebut. Artinya sendiri, REduce, REuse dan REcycle. Keren kan?
Begitu juga trackpadnya, yang lega. Meskipun, keyboard yang dibawanya tak cukup membuat kami merasa sangat nyaman ketika mengetik. Kami pernah menemukan dan merasakan yang lebih empuk dari ini.
Untuk urusan perlubangan, Acer juga mendandani Vero dengan baik. Banyak port fisik yang kita dapat, dari port USB 2.0, slot kunci Kensington, soket kombo headphone dan mikrofon, serta dua LED status di sisi kanan; hingga port charging, Gigabit Ethernet, HDMI, dan dua port USB 3.2 dan USB Tipe-C di sisi kiri. Kekurangannya, tidak ada slot kartu SD.
Kekurangan lainnya, dimensinya yang besar – dengan 323 (W) x 218 (D) x 17.9 (H) mm, dan berat. Ya, dengan bobot 1,8kg, jelas ini bukan teman yang menyenangkan untuk dibawa bepergian untuk waktu yang lama. Apalagi jika harus dibawa berkeliling, liputan, dari Bekasi ke Jakarta Selatan, naik Trans Jakarta menembus kemacetan, dan berdiri. Ah, kami rasa kami akan butuh alat pijat di kantor.
Layar Besar Full HD
Beralih ke bagian layar, Acer Aspire Vero dibekali panel IPS 15.6 inci dengan resolusi Full HD. Jadi untuk urusan kecerahan, cukup bisa diandalkan. Kami mengujinya untuk menonton beberapa video di YouTube, dan hiburan sama sekali tidak berkurang. Kecerahan lebih dari cukup. Audio-nya juga tidak mengecewakan. Lantang, meski tidak membuat kami benar-benar seperti berada di tengah konser.
Tapi ini tetap cocok bagi penikmat multimedia. Sementara untuk Anda yang menggunakannya full untuk produktivitas, ini juga didukung spesifikasi mumpuni untuk menunjang kinerjanya. Salah satunya keberadaan software bawaan VeroSense, yang disebut Acer mampu membantu menghemat konsumsi daya. Ini penting, meskipun charger laptop masa kini tak lagi seberat batu bata. Termasuk apa yang dimiliki Vero.
Performa dan Baterai yang Bisa Diandalkan
Terlepas dari kedudukannya sebagai laptop ramah lingkungan, Aspire Vero tetaplah laptop yang akan digunakan orang untuk memenuhi kebutuhan mendasarnya sehari-hari. Mulai dari menyelesaikan pekerjaan, mengerjakan tugas, nonton, video conference, hingga main game. Disini, salah satu kuncinya ada pada prosesor Intel® CoreTM i5-1155G7.
Prosesoe itu dikombinasikan dengan 8GB DDR4 Dual Channel Memory (4GB onboard, 4GB replaceable), SSD 512 GB Gen3 NVMe dan Intel® Iris® Xe Graphics (80 EU).
Microsoft® DirectX® 12. Di atas kertas, lebih dari cukup untuk penggunaan harian.
Acer Aspire Vero menangani aplikasi MS Office dan tugas berbasis browser dengan baik. Begitu juga dalam multitasking, dan beralih dari satu aplikasi ke aplikasi lain.
Sebagai gambaran, berikut ini beberapa hasil benchmark yang didapatkan oleh Acer Aspire Vero Edisi khusus National Geographic, yang mampir ke markas kami.
Acer Aspire Vero dibekali webcam 720p, konektivitas nirkabel seperti Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1, dan baterai 48 Wh 3-cell Li-ion. Yang terakhir jika mengacu pada lembar spesifikasi disebut bisa bertahan hingga 9,5 jam untuk sekali pengisian daya. Namun dalam perjalanannya jumlah yang kami dapatkan kurang dari itu.
Kami menggunakannya untuk menonton film secara maraton, dengan posisi baterai di angka 98%. Saat itu, kegabutan dimulai pukul 11.46 WIB, dan berakhir pada pukul 17.03 WIB, ketika Vero yang awalnya sekedar mengantuk akhirnya tewas. Tapi ini kabar baik, karena untuk penggunaan normal artinya bisa lebih panjang dari itu.
Kemasan Se-unik Isinya
Selain beberapa hal yang kami sebutkan di atas, keunikan lainnya yang bisa ditemukan pada Acer Aspire Vero National Geographic Edition adalah packaging-nya.
Alih-alih membiarkannya mendekam di dalam dus atau box biasa – yang pada umumnya kita dapati saat membeli laptop, Vero edisi khusus ini tampak wah. Pada bagian luar tampak atas, Anda dapat langsung melihat bingkai kuning dari National Geographic dengan gambar peta topografi yang mencolok. Saat Anda membuka dus produk ini, Anda juga akan dapat melihat desain khusus dari National Geographic.
BACA JUGA:
Terdapat 5 sekat pada box Aspire National Geographic Edition, di mana setiap sekat digunakan untuk menyimpan charger dari produk tersebut. Pada bagian tengah, terdapat miniatur khusus yang disiapkan oleh National geographic. Dus dari produk ini sendiri diharapkan dapat digunakan kembali oleh pengguna ke depannya sehingga dapat berguna untuk jangka waktu yang lama.
Kemasan Aspire Vero National Geographic Edition terbuat dari 85% kertas daur ulang, serta terdapat selongsong yang terbuat dari 100% plastik daur ulang pasca industri yang terdapat di dalam kotak bersama laptop. Secara menyeluruh, semua kombinasi dari bahan di dalam laptop ini, hingga kemudian kemasannya sangat memperhatikan dampak lingkungan.
Nah, buat Anda yang ingin mendapatkan Acer Aspire Vero edisi National Geographic, kabar baik karena perangkat telah tersedia di jaringan penjualan Acer di Indonesia. Harganya Rp11 jutaan.
Artikel ini bersumber dari telset.id.