PHK Massal Padahal Modal Berlimpah, Startup Boros Bayar Gaji?

PHK Massal Padahal Modal Berlimpah, Startup Boros Bayar Gaji?

tribunwarta.com – Tiap startup memilki modal tak sedikit untuk membangun perusahaannya. Namun, ramai pemutusan hubungan kerja (PHK) startup belakangan ini membuat kemampuan pendiri startup mengelola uang banyak dipertanyakan.

Vice President of Investments MDI Ventures Aldi Adrian Hartanto menjelaskan penilaian kemampuan pendiri mengelola uang itu bersifat relatif. Karena bukan hanya pendiri startup, tetapi juga pemilik bisnis secara umum juga mengalami hal serupa.

Simple karena financial literacy kita memang rendah,” jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/12/2022).

Dia menjelaskan jika mindset para pendiri startup belum dibiasakan untuk berpikir soal pengelolaan dan perencanaan finansial. Jadi ada kesan mereka seperti tidak mengerti terkait hal tersebut.

“Tapi kayak memang mindsetnya belum dibiasain sebelumnya. akhirnya jadinya kesannya enggak ngerti, dari perspektifku mereka belum dibiasain,” ungkap Aldi.

Aldi juga menegaskan pentingnya para founder startup punya kemampuan dasar soal pengelolaan uang. Dari perspektifnya harus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki ketajaman bisnis baik dari keuangan maupun komersial.

Ini termasuk pengetahuan soal model bisnis dan keberadaan sumber daya serta manajemen sumber daya. Dari sisi investor, para pendiri startup memang diharapkan untuk bisa mengetahui hal-hal detail.

“Bukan hanya pendiri startup, tapi pemilik bisnis juga relatif masih strugling standar bisnis acumen. Jadi PR besar,” kata Aldi.

Sementara itu, startup juga dikenal menawarkan gaji tinggi pada pegawainya. Soal gaji besar, Aldi mengatakan hal itu tergantung pada permintaan dan penawaran yakni jumlah gaji tersebut disediakan oleh kompetitor dan pasar juga.

Ada juga bergantung pada posisi. Untuk perusahaan seperti teknologi, posisi di bagian produk memiliki gaji besar sejalan dengan kualitasnya.

“Beberapa posisi mungkin kayak engineer banyak tuh, kayak waktu buat entry bisa langsung double digit bisa sampai 20 juta. Ini kan lumayan agresif,” jelas Aldi.

“Sebenarnya kalau di industri relatif high single digit atau masih low double digital yang relatif standardnya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *