Microsoft Tutup Akses Facial Recognition, Termasuk Azure Face?

Microsoft Tutup Akses Facial Recognition, Termasuk Azure Face?

tribunwarta.com – NESABAMEDIA.COM – Microsoft dikabarkan akan menghentikan layanan AI untuk mendeteksi perasaan melalui ekspresi wajah. Fitur yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi perasaan melalui ekspresi pada gambar dan video, kini telah resmi dihentikan, Rabu (22/6/2022).

Microsoft akan membatasi dan menghapus layanan AI mereka, yang diklaim dapat mendeteksi dan memberikan informasi mengenai perasaan seseoang, hanya dengan melewati deteksi wajah di gambar dan video.

Dilansir dari The Verge, teknologi AI yang dapat mengenali perasaan manusia, melalui ekspresi wajah ini telah dikritik oleh berbagai macam ahli. Mereka merasa AI ini tidak memiliki kemampuan tersebut, setiap orang memiliki struktur wajah dan ekspresi yang berebda-beda, sehingga AI ini dianggap tidak dapat bekerja dengan baik.

Para ahli menyatakan bahwa, fitur AI ini tidak dapat mengidentifikasi perasaan seseorang melalui ekspresi wajah saja, ada banyak perbedaan wajah dari populasi manusia diseluruh dunia. Pengenalan perasaaan menggunakan ekspresi wajah tidak memiliki dasar keilmuan yang jelas.

Lisa Feldman Barret selaku professor psikologi di Northeastern University menyatakan bahwa, pihak perusahaan mungkin akan menyatakan apapun untuk mempertahankan teknologi yang mereka bangun. Namun, data dan fakta dalam keilmuan tidak bisa dihiraukan begitu saja, yang menunjukan bahwa teknologi mereka salah.

“Perusahaan (Microsoft) akan mengatakan apapun yang mereka mau, namun kami memiliki keilmuan dan data yang jelas,” kata Lisa dalam ulasannya.

Ulasan mengenai teknologi AI yang dapat membaca perasaan seseorang melalui gambar dan video, telah lama diulas oleh Lisa yang menyatakan hal serupa. Menurutnya, Microsoft mengembangkan teknologi yang ada dasar.

“Mereka (AI) mungkin bisa saja mendeteksi seseorang yang sedang melamun atau cemberut, namun mereka tidak dapat mendeteksi perasaan marah atau senang”. Tambah Lisa.

Microsoft sendiri telah dilaporkan mengubah kebijakan, mengenai siapa yang dapat mengakses AI ini. Dengan membatasi penggunaannya, yang hanya dapat diakses oleh orang mereka.

Artinya, jika kita tarik kesimpulannya, Microsoft akan membatasi akses untuk fitur yang dapat mengenali perasaan menggunakan ekspresi wajah, dari teknologi AI mereka. Fitur ini beberapa bulan kedepan tidak dapat diakses lagi.

Berangkat dari kesalahan mengembangkan fitur AI yang tidak mendasar, Microsoft juga dikabarkan telah menutup akses untuk layanan Azure Face, yang memiliki kemampuan untuk dapat mengidentifikasi gender, umur, struktur wajah, riasan, hingga rambut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *