Kominfo Ungkap 5 Insiden Data Bocor, Ada Mobile Legend-Lazada

Kominfo Ungkap 5 Insiden Data Bocor, Ada Mobile Legend-Lazada

tribunwarta.com – November belum usai, sudah ada 5 kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia.

Hal ini diungkap saat Rapat Kerja Komisi I DPR RI bersama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Dalam pemaparannya, Menkominfo menyebut, 5 insiden tersebut termasuk aplikasi MyPertamina dan Pedulilindungi.

Insiden pertama terjadi pada Carousel tanggal 8 November 2022. Berselang dua hari adalah MyPertamina pada 10 November 2022.

Berikutnya adalah Pedulilindungi tanggal 15 November 2022. Sementara itu, kebocoran data Lazada dan Mobile Legend terjadi pada 16 dan 18 November 2022.

Atas dugaan kebocoran data Mypertamina, Kominfo melakukan penelusuran dan pengujian sampel data di forum penjualan beli data. Kominfo meminta klarifikasi secara resmi kepada Pertamina.

“Sampai saat ini masih ada pembicaraan dan belum ada tanggapan resmi tersurat kepada kami. Ini terbuka saya sampaikan” kata Johnny saat rapat, dikutip Kamis (24/11/2022).

Untuk kebocoran data Pedulilindungi, Johnny menjelaskan Kominfo telah meminta klarifikasi pada Kementerian Kesehatan sebagai penyelenggara sistem elektronik dan wali data. Laporan insiden dari kementerian tersebut juga telah diterima pada 17 November 2022.

Kominfo juga tengah melakukan koordinasi dengan PT Telkom selaku prosesor data dan BSSN untuk uji forensik.

Sementara itu pada Lazada, Johnny mengatakan kebocoran data dari kelalaian penjualan yang menyebabkan akses tidak sah. Dia mengungkapkan rekomendasi teknis perbaikan sedang disiapkan.

Pada Mobile Legend, Moonton disebutkan melakukan investigasi internal. Perusahaan meyakini sumber data yang bocor dibagikan oleh moderator yang bertugas memoderasi diskusi aktif forum game tersebut.

“Moonton mengatakan kebocoran data bukan dari sistem internal mereka dan investigasi internal masih berlangsung. Kominfo memberikan rekomendasi, meminta Moonton memberikan hasil investigasi sebagai bentuk akuntabilitas sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik.” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *