tribunwarta.com – Vaksin buatan dalam negeri, IndoVac, sedang disiapkan untuk masyarakat berusia 18 tahun ke bawah. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny Lukito mengatakan vaksin itu dalam tahap uji coba.
“Sudah bisa kita lakukan untuk booster ya untuk IndoVac, tapi untuk di bawah 18 [tahun] masih uji klinik lagi… dalam waktu secepatnya saya kira,” kata Penny dalam acara peluncuran buku “Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional 2022” di Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Vaksin IndoVac dikembangkan oleh PT Bio Farma dengan Baylor College of Medicine Amerika Serikat (AS). Vaksin itu menggunakan platform vaksin rekombinan protein subunit.
Vaksin itu telah melewati penelitian uji klinis 1, 2, dan 3 dan terbukti aman. IndoVac juga dinilai memiliki kualitas dan efikasi tinggi setara dengan vaksin pembanding senilai 80%.
September lalu, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada vaksin tersebut. Vaksin itu bisa digunakan untuk primer dua dosis. Jarak antar dosisnya adalah 28 hari dan digunakan untuk 18 tahun ke atas.
Tak berselang lama, IndoVac juga telah mengantongi EUA untuk vaksin booster. Vaksin IndoVac juga telah diluncurkan pada Oktober lalu.
“Mulai hari ini, vaksin IndoVac di luncurkan,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam akun Instagramnya dikutip Kamis (13/10/2022).
Nama IndoVac sendiri diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick menceritakan pemberian nama itu saat melaporkan pengembangan vaksin yang dulu disebut vaksin BUMN.
Jokowi, menurut Erick, sangat mengapresiasi produk vaksin Indovac itu yang juga buatan karya anak bangsa.
“Teringat saat melaporkan pengembangan vaksin BUMN ke Presiden @jokowi pada saat kunjungan ke Korea beberapa waktu lalu. “Vaksin IndoVac,” adalah pemberian nama dari Bapak Presiden, yang hari ini meluncurkan dan mengapresiasi vaksin dengan bahan baku lokal, karya anak bangsa,” tulis Erick.