tribunwarta.com – Peneliti Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, mengatakan, kebanyakan korban akan tertipu dengan modus penipuan berkedok kurir paket.
Dia beralasan karena modus rekayasa sosial yang digunakan canggih dan menggunakan kurir yang akrab dengan masyarakat.
“Kebanyakan korbannya akan tertipu karena rekayasa sosaialnya canggih. Memalsukan diri sebagai kurir dan seperti kita ketahui masyarakat sudah familier dengan jasa kurus dan mudah percaya jika di informasikan menerima paket dan menjalankan aplikasi untuk mengecek paket,” kata Alfons kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (8/12/2022).
Alfons menjelaskan ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengamankan diri dari modus tersebut. Yakni dengan mengamankan ponsel Android yang dimiliki.
Pertama, jangan instal aplikasi apapun dari luar Play Store. Selain itu juga jangan memberikan akses membaca atau mengirim aplikasi pada aplikasi yang tidak dikenal.
Belum lama ini, media sosial dihebohkan dengan penipuan berkedok kurir pengiriman paket yang mengatasnamakan J&T Express.
Modus penipuan ini akan meminta calon korbannya mengklik link, yang ternyata mencuri OTP (one time password) mobile banking.
Dalam tangkapan layar yang viral di media sosial, terlihat seseorang mengaku sebagai kurir dan mengirimkan pesan kepada calon koban menggunakan aplikasi WhatsApp.
Dia seolah mengatakan ada paket yang mau dikirim dengan menyertakan file “Lihat Foto Paket”, namun file tersebut merupakan ekstensi APK. Kalau tidak jeli dan hanya melihat judul file, bakal terkecoh meng-klik dan mengunduhnya.
Dari sana, aplikasi akan meminta akses ke SMS yang nantinya akan diteruskan ke akun Telegram penipu. Dari sanalah korban akan mengetahui jika uang korban dalam mobile banking terkuras abis oleh pelaku.
Model penipuan serupa sebelumnya juga dilakukan dengan menyebarkan informasi bohong soal kenaikan biaya transfer bank.
Lewat pesan yang diviralkan, penipu menjebak penerima pesan untuk menghubungi nomor tertentu atau meng-klik tautan yang tertera.
Kaspersky juga memberikan rekomendasi untuk pengguna tetap terlindungi dari ratusan file jahat yang beredar lewat media sosial.