tribunwarta.com – Starlink milik miliarder Elon Musk memperluas cakupan internetnya. Dia mengatakan satelit internet Starlink sudah tersedia di Iran.
“Mendekati 100 Starlink aktif di Iran,” tulis Musk dalam tweetnya, dikutip dari Reuters, Selasa (27/12/2022).
Masuknya Starlink di Iran di tengah protes berlanjut negara akibat kematian Mahsa Amini (22). Kematiannya di bulan September terjadi dalam tahanan polisi.
Saat itu dia ditangkap oleh polisi moralitas. Alasan penangkapannya karena Mahsa dinilai menggunakan pakaian yang tidak pantas.
Pengumuman itu tindak lanjut dari janjinya bulan September lalu. Saat itu, Musk mengatakan akan mengaktifkan Starlink di Iran sebagai upaya yang didukung Amerika Serikat (AS), yakni memajukan kebebasan internet dan aliran informasi bebas negara itu.
Layanan internet itu sebagai jawaban pembatasan pemerintah Iran di tengah protes. Pemerintah melakukan pembatasan mengakses internet dan sejumlah platform media sosial tertentu.
Starlink juga ada di tengah perang Rusia dan Ukraina. Awal serangan Rusia, layanan internet gratis itu dipasang di Ukraina.
Starlink menyediakan 28 terminal di Ukraina pada awalnya. Bulan April, SpaceX dan USAID mengirimkan 5.000 terminal ke Ukraina dengan 3.000 berasal dari SpaceX. Menurut laporan New York Times hingga beberapa waktu lalu sudah ada 20 ribu terminal SpaceX yang ada di Ukraina.
Pada Oktober lalu, Musk juga menjanjikan tetap akan mendanai internet gratis itu di Ukraina. “Meskipun Starlink masih merugi & perusahaan lain mendapatkan miliaran dolar pembayar pajak, kami akan terus mendanai pemerintah Ukraina secara gratis,” tulis Musk dalam akun Twitternya, dikutip dari Space.