Layanan cloud gaming milik Google, Stadia, akan resmi ditutup oleh perusahaan. Google akan mengembalikan semua dana pengguna.
Google dikabarkan akan menghentikan platform Stadia, layanan cloud gaming milik mereka dalam waktu dekat ini. Padahal, usia layanan tersebut masih belum genap berumur tiga tahun setelah secara resmi diluncurkan oleh Google pada 19 November 2019 silam.
Namun, sebelum diutup pada 18 Januari 2023, para pengguna ini masih akan dapat mengakses layanan tersebut. Google akan mengembalikan dana semua perangkat keras Stadia yang dibeli melalui Google Store serta semua gim dan konten tambahan yang dibeli dari Stadia Store. Google mengharapkan pengembalian dana tersebut akan selesai pada pertengahan Januari.
“Beberapa tahun yang lalu, kami meluncurkan layanan gim konsumen, Stadia,” kata wakil presiden Stadia dan GM Phil Harrison dalam sebuah blog.
“Dan meski pendekatan Stadia untuk streaming gim khusus konsumen dibangun di atas fondasi teknologi yang kuat, ini belum mendapatkan daya tarik dengan pengguna yang kami harapkan sehingga kami telah membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan layanan streaming Stadia kami.” Dilansir dari The Verge (30/9), karyawan di tim Stadia akan didistribusikan ke bagian lain perusahaan.
Harrison mengatakan Google melihat peluang untuk menerapkan teknologi Stadia ke bagian lain Google, seperti YouTube, Google Play, dan upaya AR-nya, dan perusahaan juga berencana untuk “menyediakannya bagi mitra industri kami, yang sejalan dengan tempat kami melihat masa depan gaming,” katanya.
Google merinci poin penting dari penutupan tersebut di situs web. Pengembalian dana akan dilakukan secara otomatis melalui Google dan Stadia Store, dan pengguna tidak perlu mengembalikan perangkat keras apa pun.
Langganan Stadia Pro tidak akan memenuhi syarat untuk pengembalian dana, tetapi pengguna tidak akan dikenakan biaya selama periode penonaktifan dan dapat mengakses gim yang mungkin telah ditukarkan sebagai pengguna Pro hingga semuanya dihentikan. Google telah menutup Stadia Store, sehingga pengguna tidak dapat membeli gim atau transaksi dalam gim.
Tanda-tanda akan berhentinya Stadia sudah ada sejak beberapa waktu lalu, terakhir ketika Logitech mengumumkan perangkat cloud gaming barunya minggu lalu dan Stadia adalah salah satu dari sedikit layanan cloud gaming yang tidak disebutkan. Google memiliki kebiasaan menghentikan proyek hanya beberapa tahun setelah diluncurkan, dan Stadia tampak seperti kandidat berikutnya.
Tahun lalu, banyak rumor yang mengatakan bahwa layanan itu akan ditutup setelah jumlah gim yang dirilis ke platform melambat dan perusahaan menutup pengembangan gim milik mereka sendiri. Ketika rumor itu muncul lagi tahun ini, Google bersikeras bahwa Stadia tidak akan ditutup. “Yakinlah kami selalu bekerja membawa lebih banyak gim berkualitas ke platform dan Stadia Pro,” kata Google kala itu. Namun akhirnya Stadia akan dihentikan.
Artikel ini bersumber dari www.tek.id.