Elon Musk Sebut Apple Mau Tendang Twitter dari App Store

Elon Musk Sebut Apple Mau Tendang Twitter dari App Store

tribunwarta.com – Bukan Elon Musk namanya jika tak melakukan protes dan berkicau di media sosial. Kali ini ia menyinggung soal kebijakan App Store Apple di tengah klaim bahwa perusahaan iPhone itu mengancam akan menendang Twitter keluar dari toko aplikasinya.

Menurut Elon Musk, Apple tidak akan memberi tahu alasan Twitter mau ditendang dari App Store, tetapi perusahaan itu hanya memberi ancaman.

Dalam tweet berikutnya, Musk menentang fee 30% Apple untuk pembelian dalam aplikasi, dan mengklaim bahwa pemilik App Store telah menyensor pengembang (developer aplikasi) lain.

Dia juga mengatakan bahwa Apple telah banyak mengurangi beriklan di Twitter. Padahal Apple bukan menjadi pengiklan besar pertama yang melakukannya dalam beberapa minggu terakhir.

Ini bukan pertama kalinya Apple mempermasalahkan Twitter. Dalam op-ed yang baru-baru ini diterbitkan oleh The New York Times, mantan Head of Trust and Safety Twitter, Yoel Roth, mengatakan bahwa peninjau App Store Apple sering menandai konten di Twitter selama proses peninjauan aplikasinya.

“Selama saya bekerja di Twitter, perwakilan toko aplikasi secara teratur mengemukakan kekhawatiran tentang konten yang tersedia di platform kami,” tulis Roth, dikutip dari Engadget, Selasa (29/11/2022).

Ia juga mengatakan bahwa peninjau aplikasi telah menandai contoh penghinaan rasial dan ketelanjangan di layanan tersebut. Meskipun tampaknya sebagian besar didorong oleh pemeriksaan manual dan anekdot, prosedur peninjauan ini memiliki kekuatan untuk menggagalkan rencana perusahaan dan memicu krisis semua pihak selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sekaligus.

Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Musk tidak terang-terangan mengungkapkan apakah Apple mengadakan pembaruan baru untuk layanan atau mengancam akan menghapus aplikasi dari tokonya sama sekali. Namun, adanya sejumlah masalah baru-baru ini yang dapat menandai Twitter untuk pengawasan lebih lanjut di App Store Apple.

Pada hari Minggu, The Guardian melaporkan bahwa Twitter awalnya gagal menarik video serangan teror tahun 2019 yang baru diunggah di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru, sampai pejabat pemerintah memberi tahu perusahaan itu tentang keberadaannya.

Ada juga kekhawatiran yang meluas dari para aktivis atas meningkatnya ujaran kebencian dan pemulihan akun profil tinggi yang dilarang karena melanggar kebijakan ujaran kebencian Twitter. Musk juga baru-baru ini menyatakan dia berencana untuk memberikan “amnesti” ke akun yang sebelumnya dilarang.

Apple sendiri memiliki aturan yang ketat yang mengatur konten yang dapat muncul di app store. Parler, saingan dari Twitter, telah dihapus dari App Store selama berbulan-bulan karena aturan moderasi kontennya yang longgar, meski aplikasi dipulihkan setelah meluncurkan sistem moderasi berbasis AI. Pada tahun 2018, Tumblr melarang konten dewasa setelah penghapusan singkat dari App Store.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *