tribunwarta.com – Perusahaan teknologi internet yang merupakan induk platform media sosial TikTok, ByteDance, menyalurkan bantuan sebesar 150 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,3 miliar kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta pada Selasa, perwakilan ByteDance mengatakan pihaknya sangat terinspirasi oleh semangat dan perjuangan masyarakat Indonesia yang bersatu untuk saling membantu melalui berbagai platform digital ByteDance.
“Kami melihat bagaimana komunitas terus terlibat dan berinteraksi dalam platform kami untuk berbagi informasi terkini tentang kondisi di Cianjur, termasuk memberikan informasi bagaimana komunitas dapat saling membantu. Kami turut berduka atas tragedi Gempa Cianjur dan mendonasikan 150 ribu dolar AS kepada PMI untuk membantu upaya penanggulangan bencana,” katanya.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla pun mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh ByteDance. Menurutnya, upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan memang diperlukan mengingat dampak dari gempa di Cianjur sangat besar dan luas.
“Penanggulangan bencana yang perlu diberikan tidak hanya terdiri dari pekerjaan yang bersifat segera seperti bantuan medis, penampungan sementara, penyediaan air bersih, namun juga pekerjaan jangka panjang yang mencakup pembangunan infrastruktur yang terdampak serta pemulihan psikologis para korban. Melihat skala pekerjaan yang ada, diperlukan upaya kolektif dari semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Melalui PMI, donasi dari ByteDance akan digunakan untuk mendukung penanganan korban gempa Cianjur termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti air, sanitasi dan kebersihan, makanan, pertolongan pertama, pembangunan hunian sementara, pencarian korban, pemulihan layanan keluarga, hingga pendampingan psikologi.
PMI pun akan bekerja secara bertahap hingga satu tahun ke depan di setiap lokasi bencana yang dimulai dari lokasi pusat gempa di Cianjur.
Sebagai informasi bahwa berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 Desember 2022, tercatat setidaknya 334 korban jiwa dengan delapan korban jiwa yang masih belum ditemukan, 593 korban luka berat, dan 114.683 warga kehilangan tempat tinggalnya akibat gempa di Cianjur.
Selain itu, lebih dari 10.000 rumah dan fasilitas publik juga terkena dampak termasuk sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan dan gedung kantor.