Berkat BTS 4G BAKTI, Warga Desa Selong Belanak “Merdeka Sinyal”

Berkat BTS 4G BAKTI, Warga Desa Selong Belanak “Merdeka Sinyal”

Telset.id, Lombok – Hadirnya BTS (Base Transceiver Station) 4G yang dibangun BAKTI Kominfo dapat mengisi kekosongan daerah yang tidak tercakup sinyal operator selular di wilayah terpencil 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Masyarakat di wilayah 3T juga bisa merasakan langsung kehadiran BTS 4G BAKTI, baik dari sisi pemerataan sinyal dan ekonomi.

Secara bisnis, wilayah 3T dinilai tidak ekonomis bagi operator selular, karena memiliki kondisi geografi yang sulit, infrastruktur jalan/ listrik yang minim, masalah gangguan keamanan serta jumlah penduduk yang sedikit.

Namun negara harus tetap hadir untuk memberikan pemerataan sinyal bagi seluruh masyarakat. Masyarakat yang tadinya tidak bisa berkomunikasi, sekarang bisa berkomunikasi kemanapun di seluruh dunia.

Untuk mewujudkan konektivitas digital, tentu diperlukan infrastruktur penunjang, penyiapan talenta digital, serta meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat.

BACA JUGA:

Dalam konteks infrastruktur digital, pemerintah mempercayakan kepada Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

BAKTI bertanggung jawab dalam percepatan pembangunan menara telekomunikasi BTS, hingga ke wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), penyediaan satelit; serta pengembangan ekosistem digital di wilayah 3T di Tanah Air.

Salah satu menara BTS yang berhasil dibangun BAKTI berlokasi di Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Masuk ke dalam wilayah 3T, Dusun Lengkok Dalam memang masih minim akses telekomunikasi.

Menurut Menurut Kepala Dusun Lengkok Dalam, Rajab dulu warganya harus mendaki gunung yang terjal dan berjalan sejauh 4 kilometer keluar dari desa, untuk bisa mendapatkan sinyal operator selular untuk berkomunikasi via ponsel, atau mendapatkan akses internet.

Namun setelah BAKTI membangun BTS 4G di Dusun Lengkok Dalam, kini warga dusun tersebut bisa merasakan kemudahan berkomunikasi dan akses internet, karena bisa mendapatkan sinyal operator seluler Telkomsel.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih, karena BTS 4G yang dibangun BAKTI ini sangat bermanfaat, karena warga di sini bisa berkomunikasi dengan lancar. Kami sekarang sudah merdeka sinyal,” kata Rajab kepada wartawan.

Selain kemudahan berkomunikasi, lanjut Rajab, kehadiran BTS 4G yang dibangun BAKTI ini juga memberikan peluang usaha baru bagi warga dusun yang membuka toko pulsa. Peluang usaha ini memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi warganya.

Menurut Direktur Infrastruktur BAKTI Kemenkominfo, Bambang Noegroho, bahwa pembangunan BTS 4G di Dusun Lengkok Dalam Desa Selong Belanak ini merupakan bagian dari pengembangan wilayah super premium Mandalika dan juga program pembangunan infrastruktur wilayah 3T di NTB.

BTS 4G yang dibangun di Desa Selong Belanak ini terdiri dari menara BTS sebagai penopang setinggi 32 meter, dengan 2 antena di puncak Menara. BTS ini beroperasi di frekuensi 900 Mhz.

Karena belum tersedia listrik yang memadai, maka sumber daya BTS dberasal dari solar panel, yang memanfaatkan panas matahari. Energi yang bisa disimpan dalam baterai berkapasitas sekitar 450 Watt dan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

BTS 4G BAKTI
BTS 4G yang dibangun BAKTI di di Dusun Lengkok Dalam, Desa Selong Belanak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Jadi, pada saat cuaca kurang cerah atau hujan misalnya, atau bahkan saat panel suryanya mengalami kerusakan, maka baterainya masih mampu bertahan selama sekitar 100 jam, atau 4 hari 4 jam.

Sementara untuk jangkauannya, BTS 4G ini bisa menjangkau cakupan hingga 1,5 km sampai 2 km. Tapi jika misalnya menghadapi area yang berbukit, maka jangkauannya akan menurun hanya 1 km saja.

Lebih jauh Bambang menjelaskan, bawha untuk transmisi penghubung dari BTS ke operator, satu-satunya yang tersedia adalah hanya lewat satelit, dengan menggunakan VSAT KU-Band di frekuesi 12 – 16 Ghz

Saat ini, BAKTI bekerja sama dengan Telkomsel yang memiliki dan mengoperasikan BTS tersebut untuk melayani warga di 4 desa di sekitarnya. Sedangkan untuk perawatan operasional masih dilakukan oleh pihak BAKTI Kominfo bermitra dengan pihak ketiga, yakni Mitratel.

Hingga saat ini secara nasional BAKTI Kominfo sudah membangun 4500 BTS 4G di wilayah 3T, dengan total target yang akan dibangun sebanyak 7000 BTS 4G. Sebanyak 4321 BTS 4G di wilayah 3T itu sudah beroperasi dan bisa melayani masyarakat di wilayah terpencil.

Sebagai informasi, secara nasional ada 12.548 desa di Indonesia yang belum terjangkau jaringan 4G milik operator seluler. Rencananya akan ada 9.113 desa yang akan dibangun BTS 4G oleh Kominfo di wilayah 3T. Sementara 3.435 desa dan kelurahan di wilayah komersial menjadi komitmen operator seluler.

Saat ini BAKTI terus berkomitmen dan bekerja keras untuk melakukan percepatan pembangunan BTS 4G BAKTI, dimana pencapain pembangunan sampai September 2022 ini telah mencapai lebih dari 2555 BTS 4G.

Jumlah ini akan terus bergerak hingga lebih dari 5500 BTS 4G BAKTI, baik yang eksisting maupun yang baru pada akhir 2022 nanti, sehingga akhir 2024 bisa mencapai 9113 BTS 4G BAKTI di seluruh wilayah 3T. [HBS]

Artikel ini bersumber dari telset.id.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *